BAB III PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN DARAT OLEH
PEMERINTAH INDONESIA DI DAERAH PERBATASAN INDONESIA DENGAN MALAYSIA
A. Kondisi Perbatasan Darat Indonesia dengan Malaysia
Setiap kawasan perbatasan memiliki ciri khas masing-masing, dengan potensi yang berbeda antara satu kawasan dan kawasan lainnya. Potensi yang
dimiliki oleh kawasan perbatasan yang bernilai ekonomis cukup besar adalah potensi sumberdaya alam hutan, tambang dan mineral, serta perikanan dan
kelautan yang terbentang di sepanjang dan sekitar kawasan perbatasan. Sebagian besar dari potensi sumberdaya alam tersebut belum dikelola, dan sebagian lagi
merupakan kawasan konservasi atau hutan lindung yang memiliki nilai sebagai world heritage yang perlu dijaga dan dilindungi. Kawasan perbatasan negara
adalah wilayah kabupatenkota yang secara geografis dan demografis berbatasan langsung dengan negara tetangga danatau laut lepas. Kawasan perbatasan terdiri
dari kawasan perbatasan darat dan laut, yang tersebar secara luas dengan tipologi yang beragam, mulai dari pedalaman hingga pulau-pulau kecil terdepan terluar.
Wilayah perbatasan merupakan bagian terdepan dari suatu negara terhadap negara lain. Oleh sebab itu letak dan karakteristik suatu wilayah perbatasan
mengalami sentuhan fisik pertama dengan negara lain. Dinamika wilayah perbatasan yang merupakan akibat dari lunturnya orientasi kebangsaan sebagai
akibat lemahnya manfaat pembangunan bagi masyarakat di wilayah perbatasan.
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya wilayah perbatasan memiliki karakteristik : a.
Minim sarana dan prasarana transportasi, sehingga memiliki tingkat aksesibilitas yang rendah.
b. Merupakan blank spots kebijakan Pemerintah, akibat langkanya informasi tentang
pemerintah dan pembangunan yang diterima oleh masyarakat di daerah perbatasan.
c. Rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat.
d. Rendahnya dinamika sosial ekonomi masyarakat dan tingkat kesejahteraan
66
Kawasan perbatasan darat Indonesia berada di 3 tiga pulau, yaitu Pulau Kalimantan, Papua, dan Pulau Timor, serta tersebar di 4 empat provinsi, yaitu
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Papua, dan NTT. Setiap kawasan perbatasan memiliki kondisi yang berbeda satu sama lain. Kawasan perbatasan di
Kalimantan berbatasan dengan Negara Malaysia yang masyarakatnya lebih sejahtera. Kawasan perbatasan di Papua masyarakatnya relatif setara dengan
masyarakat PNG, sementara dengan Timor Leste kawasan perbatasan Indonesia masih relatif lebih baik dari segi infrastruktur maupun tingkat kesejahteraan
masyarakatnya. Perbatasan Indonesia dapat dilihat pada tabel dibawah ini: .
66
Feny Novianti Pratiwi. Op. Cit. Hlm. 7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel No. 3.1. Pulau Terluar Perbatasan Indonesia No
Nama Pulau
Letak Provinsi
Status Negara
Tetangga
1. Rondo
Aceh Tidak berpenghuni
India 2.
Berhala Sumatera Utara
Tidak berpenghuni Malaysia
3. Nipah
Kepulauan Riau Tidak berpenghuni
Singapura 4.
Sekatung Riau
Tidak berpenghuni Vietnam
5. Miangas
Sulawesi Utara Berpenghuni
Filipina 6.
Marampit Sulawesi Utara
Berpenghuni Filipina
7. Marore
Sulawesi Utara Berpenghuni
Filipina 8.
Fanildo Papua
Tidak berpenghuni Palau
9. Bras
Papua Berpenghuni
Palau 10. Fani
Papua Berpenghuni
Palau 11. Batek
Nusa Tenggara Timur
Tidak berpenghuni Timor Leste
12. Dana Nusa Tenggara
Timur Tidak berpenghuni
Australia
Sumber: Ludiro Madu. “Mengelola Perbatasan Indonesia di Dunia Tanpa Batas”
Dari tabel diatas dapat dilihat bawasannya sebagian besar wilayah perbatasan di Indonesia masih merupakan daerah tertinggal, tidak berpenghuni
dan tidak tersentuh oleh Pemerintah dengan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi yang masih sangat terbatas. Pandangan di masa lalu bahwa daerah
Universitas Sumatera Utara
perbatasan merupakan wilayah yang perlu diawasi secara ketat karena merupakan daerah yang rawan keamanan telah menjadikan paradigma pembangunan
perbatasan lebih mengutamakan pada pendekatan keamanan dari pada kesejahteraan. Hal ini menyebabkan wilayah perbatasan di beberapa daerah
menjadi tidak tersentuh oleh dinamika pembangunan
67
Perbatasan darat antara Indonesia dengan Malaysia terdapat di Kalimantan dengan panjang batas sekitar 2000 km-lari, membentang dari Tanjung Datu
disebelah barat hingga ke pantai timur pulau Sebatik di sebelah timur. Penentuan batas darat merujuk pada kesepakatan antara Hindia-Belanda dengan Inggris pada
tahun 1891, 1915, dan 1918. Program penegasan batasdemarkasi secara bersama dimulai pada tahun 1973, dan hingga saat ini telah terpasang sebanyak 19.000
lebih patok batas .
68
Secara administratif, di kawasan perbatasan darat Indonesia-Malaysia meliputi 2 dua provinsi yaitu Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur,
dan terdiri dari 8 delapan Kabupaten, yaitu Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Malinau, Nunukan, dan
Kutai Barat Kalimantan Timur .
69
67
”Kondisi Wilayah Perbatasan Negara Di Indonesia”. Sebagaimana dimuat dalam
. Awalnya dengan kerja sama survey dan penegasan batas internasional antara Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan
yang telah dimulai sejak tahun 1973 hingga sekarang, selain hasil survey dan demarkasi batas kedua negara juga kerja sama dibidang lain seperti kerja sama
https:ncandra.wordpress.comperencanaan-wilayah-kotakondisi-wilayah-perbatasan-negara-di- indonesia diakses pada tanggal 6 februari 2015 pukul 18.02 WIB.
68
Ludiro Madu. Op. Cit. Hlm 50.
69
”Kondisi Wilayah Perbatasan”. Sebagaimana dimuat dalam
https:ncandra.wordpress.comperencanaan-wilayah-kotakondisi-wilayah-perbatasan-negara-di- indonesia. Loc. Cit.
Universitas Sumatera Utara
keamanan, penanggulangan bencana, sosial dan ekonomi. Dengan telah diselesaikannya program penegasan batas antar negara walaupun masih ada
sejumlah segmen yang belum dapat disepkati, tentunya kedua negara khususnya Indonesia tidak ragu dalam mengimplementasikan penataan ruang dan
pembangunan atau pengembangan di wilayah perbatasan walaupun dalam kenyataan masih banyak ketidakseimbangan atau ketimpangan dalam
pembangunan di berbagai sektor maupun tingkat kehidupan atau kesejahteraan masyarakatnya dibandingkan dengan Malaysia
70
Pada dasarnya garis batas darat antara Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan berupa garis batas alamiah punggung gunung yang mengikuti garis
pemisah air watershed, dimulai dari pantai timur di Selat Sekapal Kalimantan Timur-Sabah ke arah barat sampai Tanjung Datu di pantai barat Kalimantan
Barat-Serawak. Pada tempat-tempat tertentu seperti Pulau Sebatik, garis batas dengan sistem Astronomi membagi dua pulau berupa garis lintang 4°10`LU.
Cakupan wilayah administrasi di Provinsi Kalimantan Barat yang meliputi 5 lima kabupaten dan terdapat 15 lima belas kecamatan yang berbatasan
langsung dengan Serawak. Malaysia mempunyai panjang batas ±966 km. Sedangkan untuk wilayah administrasi di Provinsi Kalimantan Timur meliputi 3
tiga kabupaten dan terdapat 11 sebelas kecamatan yang berbatasan langsung dengan Serawak dan Sabah, Malaysia, memiliki panjang batas ±1038 km. Secara
umum letak geografis wilayah perbatasan sebagian besar merupakan daerah bergelombang diantara bukit-bukit, di bagian tengah hingga wilayah utara
.
70
Ludiro Madu. Op.Cit. hlm 119.
Universitas Sumatera Utara
kabupaten Malinau medan berbukit-bukit terjal, dan hanya sebagian kecil daerah yang relatif datar. Bentangan kawasan perbatasan di Kalimantan yang panjang dan
cukup luas dengan kondisi medan yang variatif mengakibatkan penanganan kawasan ini menghadapi tantangan kendala yang cukup berat dalam penyediaan
sumber daya pendanaan maupun kemampuan sumber daya manusia SDM
71
Garis perbatasan darat di Pulau Kalimantan yang berbatasan dengan negara bagian Sabah dan Sarawak Malaysia secara keseluruhan memiliki panjang
1.885,3 km. Jumlah pilar batas yang ada hingga tahun 2007 secara keseluruhan berjumlah 9.685 buah, terdiri dari pilar batas tipe A sebanyak 4 unit, tipe B
sebanyak 18 unit, tipe C sebanyak 225 unit dan tipe D sebanyak 9438 unit. Kondisi tugu batas pada umumnya masih memprihatinkan dan jumlahnya masih
kurang dibandingkan dengan panjang garis perbatasan yang ada .
72
71
Ludiro Madu. Ibid. Hlm. 120.
. Kondisi tugu dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
72
”Kondisi Wilayah Perbatasan”. Sebagaimana dimuat dalam
https:ncandra.wordpress.comperencanaan-wilayah-kotakondisi-wilayah-perbatasan-negara-di- indonesia. Loc. Cit.
Universitas Sumatera Utara
Gambar No. 3.1. Kondisi Tugu Perbatasan Indonesia dengan Malaysia
Sumber: https:ncandra.wordpress.comperencanaan-wilayah-kotakondisi- wilayah-perbatasan-negara-di-indonesia
Berdasarkan perjanjian Lintas Batas antara Indonesia dan Malaysia tahun 2006, secara keseluruhan telah disepakati sebanyak 18 pintu batas exit and entry
point di kawasan ini. Hingga tahun 2007, baru terdapat 2 dua pintu batas resmi yaitu di Entikong, kabupaten Sanggau dan Nanga Badau Kabupaten Kapuas
Hulu. Adanya keterikatan kekeluargaan dan suku antara masyarakat Indonesia dan Malaysia di kawasan ini menyebabkan terjadinya arus orang dan perdagangan
barang yang bersifat tradisional melalui pintu-pintu perbatasan yang belum resmi
73
73
”Kondisi Wilayah Perbatasan”. Sebagaimana dimuat dalam
.
https:ncandra.wordpress.comperencanaan-wilayah-kotakondisi-wilayah-perbatasan-negara-di- indonesia. Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Jika dilihat dari sisi keamanan, kawasan ini didukung oleh 26 pos pengamanan perbatasan yang diisi oleh aparat militer. Sarana prasarana keamanan
dalam jumlah dan kualitas yang memadai sangat diperlukan, karena kawasan ini dicirikan oleh tingginya kegiatan-kegiatan ilegal sekitar di garis perbatasan, dalam
bentuk pembalakan liar, penyelundupan barang, tenaga kerja ilegal, dan sebagainya. Potensi sumberdaya alam wilayah perbatasan di Kalimantan cukup
besar dan bernilai ekonomi sangat tinggi, terdiri dari hutan produksi konversi, hutan lindung, taman nasional, dan danau alam, yang semuanya dapat
dikembangkan menjadi daerah wisata alam ekowisata. Beberapa areal hutan tertentu yang telah dikonversi tersebut telah berubah fungsi menjadi kawasan
perkebunan yang dilakukan oleh beberapa perusahaan swasta nasional maupun yang bekerjasama dengan perkebunan asing yang umumnya berasal Malaysia.
Namun demikian secara umum infrastruktur sosial ekonomi di kawasan ini, baik dalam aspek pendidikan, kesehatan, maupun sarana prasarana penunjang wilayah,
masih memerlukan banyak peningkatan. Jika dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia, kawasan ini masih relatif tertinggal pembangunannya
74
a. Kondisi Perbatasan Kalimantan Barat
.
Provinsi Kalimantan Barat yang langsung berbatasan dengan Serawak Malaysia Timur membentang sepanjang 966 kilometer, mempunyai luas sekitar
2,1 juta hektar atau hampir seluas Provinsi Nusa Tenggara Barat atau Provinsi Sulawesi Utara. Secara administratif meliputi 5 wilayah Kabupaten Sambas,
74
”Kondisi Wilayah Perbatasan”. Sebagaimana dimuat dalam
https:ncandra.wordpress.comperencanaan-wilayah-kotakondisi-wilayah-perbatasan-negara-di- indonesia. Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Bengkayang, Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu dengan 15 Kecamatan dan 98 Desa
75
Kawasan perbatasan terdapat sekitar 50 jalur jalan setapak yang menghubungkan 55 desa di Kalimantan Barat dengan 32 kampung di Serawak,
lebih 60 penduduk masyarakat Puring Kencana juga memiliki KTP Malaysia dan termasuk Akte Kelahiran Surat Peranak dalam bahasa Malaysia, hal ini
dikarenakan mereka lebih senang mendapatkan akte kelahiran dari Pemerintah Malaysia. Pada bidang pendidikan, usia anak-anak yang bersekolah, lebih
memilih sekolah di Malaysia dengan perbandingan dalam tahun ajaran 2008 hanya 13 anak yang masuk SD di Puring Kencana, sedangkan 83 anak lainnya
memilih sekolah di Malaysia. Alat ukur mata uang yang digunakan lebih dominan ringgit dari pada rupiah
. Kondisi geografis dan topografi wilayah perbatasan Kalimantan Barat yang masih terisolir, karena keterbatasan prasarana jalan, transportasi darat,
sungai serta fasilitas publik lainnya. Kondisi ini berdampak pada kondisi kesejahteraan sosial, ekonomi, pendidikan dan skill masyarakat daerah perbatasan
yang masih tertinggal dibanding dengan masyarakat daerah Serawak. Penduduk Kalimantan Barat dalam melakukan aktivitas sosial ekonomi cenderung ke
Serawak, karena akses yang mudah serta ketersediaannya fasilitas yang lebih baik.
76
Realitas yang memprihatinkan ini disebabkan kondisi daerah yang pembangunannya terbelakang dan terisolir indikator daerah tertinggal dan
.
75
”Kondisi Wilayah Perbatasan”. Sebagaimana dimuat dalam https:ncandra.wordpress.comperencanaan-wilayah-kotakondisi-wilayah-perbatasan-negara-di-
indonesia. Ibid.
76
M. Reza Firmansyah. “Keadaan Wilayah dan Penduduk di Perbatasan Kalimantan”. Sebagaimana dimuat dalam http:www.batasnegeri.comkeadaan-wilayah-dan-penduduk-di-
perbatasan-kalimantan yang diakses pada tanggal 11 januari 2015 18.34 WIB.
Universitas Sumatera Utara
aksebilitas rendah. Penduduk dalam melakukan aktifitas sosial ekonomi cenderung ke Serawak, hal ini karena akses yang mudah serta ketersediaan
fasilitas yang lebih baik. Ketergantungan perekonomian masyarakat perbatasan hampir semua barang dan jasa, tempat menjual hasil bumi masyarakat di wilayah
Malaysia. Kesenjangan kehidupan yang terjadi di daerah perbatasan ini sedikit
banyak dipengaruhi oleh ketimpangan infrastruktur dan fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah Republik Indonesia sendiri, contohnya seperti harga
kebutuhan pokok yang sangat mahal, masyarakat lebih memilih masuk ke wilayah Malaysia untuk memenuhi kebutuhannya, bisa dibayangkan harga semen 1 juta
rupiah per sak, bensin 25 ribu rupiah per liter, sementara di negara tetangga, lebih murah, di Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan
Barat, warga bergantung pada pasokan listrik dari Malaysia. Jalan aspal di kawasan itu juga dibangun kontraktor Malaysia. Karena ketimpangan inilah
masyarakat di perbatasan Kalimantan rela menyerahkan wilayahnya masuk ke negara tetangga. Mereka telah memindahkan patok-patok perbatasan ke wilayah
negara tetangga, dan ini juga yang menjadi motivasi bagi masyarakat di perbatasan untuk berganti status kewarganegaraan menjadi warga negara
Malaysia. Hal yang lebih ironis lagi masyarakat di perbatasan Kalimantan tidak mengenali presiden mereka sendiri, mereka lebih kenal dengan Perdana Menteri
Malaysia
77
77
M. Reza Firmansyah. “Keadaan Wilayah dan Penduduk di Perbatasan Kalimantan”. Sebagaimana dimuat dalam
.
http:www.batasnegeri.comkeadaan-wilayah-dan-penduduk-di- perbatasan-kalimantan. Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Tidak dapat dihindari bahwasannya terdapat perselisihan perbatasan di daerah perbatasan darat Kalimantan Barat dengan Malaysia tepatnya di daerah
Tanjung Datu dan Pulau Camar Bulan, yakni Camar Bulan seluas 1.449 ha dan Tanjung Datu seluas 8.000 m³ di Provinsi Kalimantan Barat, diberitakan diklaim
Malaysia sebagai wilayah negeri itu. Wilayah Tanjung Datu, salah satu wilayah yang masih bersengketa tapal batas dengan Indonesia-Malaysia
78
. Menyikapi permasalahan tersebut, maka pemerintah perlu serius dalam
melakukan pendekatan, baik yang bersifat militer maupun non militer guna mempertahankan integritas wilayah NKRI. Pendekatan jalur diplomasi melalui
lembaga perbatasan yang telah dibentuk oleh kedua belah negara yaitu GBC sebagai instrumen politik luar negeri dilakukan dalam rangka memperjuangkan
kepentingan nasional dengan pihak negara lain guna menyelesaikan masalah sengketa perbatasan secara tuntas. Dalam bidang diplomasi ini tentunya harus
didukung oleh kekuatan nasional yang tangguh baik bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan militer. Selain itu, upaya diplomasi juga perlu dibarengi
dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan, dengan menghadirkanmemberdayakan komponen bangsa lainnya untuk membangun
wilayah perbatasan, terutama infrastruktur pendidikan, kesehatan dan prasarana lainnya.
78
Dewi Septianawati. “Sengketa Daerah Perbatasan Indonesia Malaysia. Sebagaimana dimuat dalam http:belanegarari.com20120615sengketa-daerah-perbatasan-indonesia-dan-malaysia
yang diakses pada tanggal 6 februari 2015 pukul 18.11 WIB.
Universitas Sumatera Utara
b. Kondisi Perbatasan Kalimantan Timur
Kondisi tidak jauh berbeda dengan Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Nunukan dengan kondisi geografis yang terletak antara 115°33
sampai dengan 118°3 Bujur Timur dan 3°1500 sampai dengan 4°2455 Lintang Utara merupakan wilayah paling utara dari Provinsi Kalimantan Timur. Posisinya
yang berada di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia menjadikan Kabupaten Nunukan sebagai daerah yang strategis dalam peta lalu-lintas antar negara.
Wilayah Kabupaten Nunukan di sebelah Utara berbatasan langsung dengan Negara Malaysia Timur-Sabah, sebelah Timur dengan Laut Sulawesi, sebelah
Selatan dengan Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau, sebelah Barat berbatasan langsung dengan Negara Malaysia Timur-Serawak
79
Luas wilayah Kabupaten Nunukan adalah 14.263,68 Km2 atau 7,06 dari total luas Provinsi Kalimantan Timur dan wilayah lautan sejauh 4 mil laut dari
garis pantai terluar ke arah laut seluas 1.408,758 Km². Wilayah Kabupaten Nunukan terdiri atas delapan kecamatan pada tahun 2008; yaitu yaitu Kecamatan
Krayan, Kecamatan Krayan Selatan, Kecamatan Lumbis, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Nunukan, Kecamatan Sebuku, Kecamatan Sebatik dan Kecamatan
Sebatik Barat .
80
Kabupaten yang berdiri pada tahun 1999 ini merupakan hasil pemekaran Kabupaten Bulungan dengan luas wilayah 14.263,68 km². Kabupaten ini memiliki
10 sungai dan 17 pulau. Sungai terpanjang adalah Sungai Sembakung dengan panjang 278 km sedangkan Sungai Tabur merupakan sungai terpendek dengan
.
79
Sony Sudiar. Op. Cit. Hlm 38.
80
Sony Sudiar. Ibid.
Universitas Sumatera Utara
panjang 30 km. Topografi Kabupaten Nunukan cukup bervariasi, kawasan perbukitan terjal terdapat di sebelah utara bagian barat, perbukitan sedang di
bagian tengah dan dataran bergelombang landai di bagian timur memanjang hingga ke pantai sebelah timur
81
Salah satu indikator penting yang menjadi faktor determinan dalam dinamika pembangunan sebuah daerah adalah keberadaan penduduk di daerah
tersebut. Demikian pula halnya yang terjadi pada pembangunan di daerah perbatasan seperti kabupaten Nunukan. Penduduk mempunyai dua peran
sekaligus baik sebagai subjek pembangunan maupun sebagai objek pembangunan. Pada satu sisi, jumlah penduduk yang besar dapat menjadi sumber daya yang
sangat potensial untuk mendorong keberhasilan sebuah pembangunan, apalagi jika dibarengi dengan kualitas individu yang baik. Namun disisi lain jumlah
penduduk yang tinggi dapat pula menimbulkan suatu masalah jika penyebarannya kurang merata. Otonomi daerah dan pemekaran wilayah diharapkan dapat menjadi
strategi yang sesuai untuk meningkatkan potensi dan peran penduduk sebagai subjek pembangunan serta mengurangi masalah kepadatan dan mobilitas
penduduk .
82
Jumlah penduduk Kabupaten Nunukan pada tahun 2008 adalah sebesar 129.011 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 9,04 jiwakm². Bila
dibandingkan dengan tahun 2007, jumlah penduduk mengalami pertumbuhan sebesar 2,7. Pertumbuhan penduduk yang terjadi juga merupakan dampak
.
81
Sony Sudiar. Ibid. Hlm 39.
82
Sony Sudiar. Ibid. Hlm. 40.
Universitas Sumatera Utara
keberhasilan pembangunan yang terjadi di Kabupaten Nunukan sehingga menarik minat para pendatang baru untuk tinggal di kabupaten ini
83
Kepadatan penduduk pada setiap kecamatan menggambarkan pola persebaran penduduk secara keseluruhan. Berdasarkan pola persebaran penduduk
Kabupaten Nunukan menurut luas wilayah terlihat belum merata, sehingga terlihat adanya perbedaan kepadatan penduduk yang mencolok antar kecamatan. Dari
delapan kecamatan yang ada terlihat bahwa Kecamatan Sebatik memiliki kepadatan penduduk tertinggi, yaitu 200,49 jiwakm² diikuti oleh Kecamatan
Sebatik Barat dengan kepadatan 79,34 jiwakm². Sedangkan untuk kecamatan lainnya, kepadatan penduduk yang ada hanya berkisar antara 1,32–34,88
jiwakm². Seiring dengan semakin padatnya jumlah penduduk yang ada, jumlah keluarga yang tinggal di Kabupaten Nunukan mengalami peningkatan sebesar
7,5 dibandingkan tahun 2007. Sebagian besar keluarga ini tinggal di Kecamatan Nunukan, sekitar 46,5, kemudian 14,8 diantaranya tinggal di Kecamatan
Sebatik sedangkan sisanya tersebar di enam kecamatan yaitu Kecamatan Sebatik Barat, Lumbis, Sembakung, Sebuku, Krayan dan Krayan Selatan
.
84
Sumber daya alam yang begitu besar menjadi andalan daerah perbatasan seperti Kabupaten Nunukan untuk menggerakkan perekonomian dan
pembangunan daerah. Potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Nunukan antara lain: kekayaan hutan, keanekaragaman hayati, bahan tambang dan
sumberdaya mineral, serta kekayaan laut. Potensi sumber daya alam ini tentu .
83
Sony Sudiar. Ibid.
84
Sony Sudiar. Ibid. Hlm. 43.
Universitas Sumatera Utara
mempunyai andil yang sangat besar bagi daerah perbatasan untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonominya
85
Pulau Kalimantan telah diakui secara internasional memiliki areal hutan terluas di dunia
.
86
Sektor pertanian dan perkebunan mempunyai peranan yang sangat penting baik dalam pengembangan wilayah, ekonomi, sosial maupun ekologi. Peranan
tersebut semakin penting karena perkebunan merupakan sub sektor yang berbasis sumber daya alam yang tidak tergantung pada komponen impor, sehingga mampu
menghadapi berbagai situasi ekonomi sesulit apapun. Adapun jenis-jenis tanaman perkebunan yang dikembangkan di Kabupaten Nunukan antara lain: kopi, sawit,
kakao, lada, tebu, kelapa serta vanili. Selain pertaninan Kabupaten Nunukan juga mempunyai potensi hutan yang sangat besar
. Luas areal yang dimiliki merupakan aset yang sangat berharga, karena selain berfungsi sebagai paru-paru dunia, hasil hutan yang beragam seperti:
kayu, rotan, damar, gaharu dapat dipergunakan untuk tujuan ekonomi- perdagangan. Namun dengan catatan tetap memperhatikan kelestarian alam.
Kabupaten Nunukan sebagai salah satu daerah di Provinsi Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia memiliki potensi alam
yang beragam seperti: sektor pertanian dan perkebunan, kehutanan, perkebunan, perikanan dan kelautan, pertambangan dan energi.
87
85
Bappeda Kabupaten Nunukan. 2008. Profil Kabupaten Nunukan Tahun 2008. Hlm. 17.
86
Bappeda Kabupaten Nunukan, Ibid. Hlm. 18.
87
Bappeda Kabupaten Nunukan. Ibid.
. Hutan merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional, perlu dimanfaatkan secara optimal bagi
kesejahteraan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Paradigma pembangunan kehutanan harus mulai dirubah dari hanya pemanfaatan kayu kepada pemanfaatan sumber daya hutan secara menyeluruh
seperti fungsi hutan sebagai hutan produksi, hutan lindung, hutan wisata dan hutan konservasi yang diarahkan untuk menjamin kelangsungan ketersedian hasil
hutan bagi pengoperasian industri, perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, penciptaan pendapatan daerah, plasma nutfah dan kesuburan tanah.
Selain sektor pertanian dan kehutanan, Kabupaten Nunukan juga memiliki kandungan mineral yang sangat potensial. Potensi sumber daya alam dan sumber
daya mineral yang cukup besar di Kabupaten Nunukan, dilihat dari segi geologi dan potensi bahan galian mempunyai daya tarik yang cukup tinggi di mata para
investor bidang pertambangan, namun masih banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini terkait erat dengan masih perlunya secara terus menerus
informasi geologi dan sumberdaya mineral dalam rangka mengelola sumberdaya mineral, energi, air tanah, pengelolaan lingkungan, mitigasi bencana alam,
penggunaan lahan dan penataan ruang wilayah pertambangan. Hasil pertambangan di Kabupaten Nunukan mencakup pertambangan migas dan non
migas, dari hasil tambang tersebut minyak bumi dan gas alam yang sangat besar pengaruhnya dalarn perekonomian di Kabupaten Nunukan
88
Aktifitas kejahatan di daerah perbatasan pun tidak dapat dihindari, perbatasan menjadi lintasan surga bagi aktifitas kejahatan tingkat tinggi. Jenis
kejahatan itu di antaranya terorisme; perdagangan manusia; narkoba; penyelundupan bahan bakar minyak, bahan pokok, senjata api, berbagai barang
.
88
Sony Sudiar. Op. Cit. Hlm. 46.
Universitas Sumatera Utara
konsumsi, hingga manusia; pembalakan liar; perambahan hasil laut ilegal; penambangan ilegal; pengerukan pasir ilegal; hingga perompakan di laut, bahkan
kerap kali tak perlu sembunyi-sembunyi melalui jalan tikus perbatasan. Dalam berbagai kasus perdagangan manusia, korban kerap kali diselundupkan melalui
jalur resmi di Entikong melalui Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong-Tebedu Malaysia tanpa pemeriksaan petugas imigrasi
89
Perselisihan antara Indonesia bukan hanya terjadi di perbatasan Kalimantan Barat, akan tetapi sama hal nya dengan Kalimantan Timur. Dapat
disimpulkan bahwasannya kurang terjamahnya daerah perbatasan oleh Pemerintah Indonesia sehingga banyak warga negara Indonesia yang tinggal di perbatasan
ingin pindah kewarganegaraan. Hal ini disebabkan karena warga yang tinggal di perbatasan cenderung diabaikan sebagai warga negara Indonesia. Kurangnya
pengawasan dan pembangunan pada daerah perbatasan oleh Pemerintah Indonesia menyebabkan kerugian bagi Indonesia ke depannya karena daerah perbatasan
Kalimantan adalah daerah perbatasan yang paling kaya akan sumber daya alam akan tetapi, Pemerintah Indonesia sampai saat ini belum memprioritaskan daerah
ini. Untuk itu sangat diperlukan pengoptimalan dari lembaga pengelola perbatasan itu sendiri untuk membangun daerah perbatasan agar tidak begitu tertinggal
. Hal inilah yang membuat mudahnya keluar masuk perbatasan antarnegara yang seharusnya ditanggulangi
bersama oleh lembaga perbatasan dan aparat TNI yang berfungsi sebagai garda terdepan dalam pertahanan dan keamanan negara yang bertugas menjaga
perbatasan.
89
”Perbatasan Tak Terurus”. Sebagaimana dimuat dalam http:www.bakosurtanal.go.idberita- surtashowperbatasan-tak-terurus yang diakses pada tanggal 27 februari 2015 pukul 15.24 WIB.
Universitas Sumatera Utara
dengan Malaysia dan dapat dioptimalkan untuk kedepannya, sehingga warga yang tinggal di daerah perbatasan tidak diabaikan dan timbul kecintaan tanah air
Indonesia pada warga di perbatasan.
B. Kendala dalam Pengelolaan Wilayah Perbatasan