BAB II PENGATURAN HUKUM DALAM PENETAPAN PERBATASAN
MENURUT HUKUM INTERNASIONAL
A. Pengertian Perbatasan
Pasal 1 Montevideo Convention on The Right and Duty of The States tahun 1993 menetapkan bahwa sebagai suatu kesatuan negara harus memiliki empat
kualifikasi yaitu memiliki penduduk yang tetap, wilayah dengan batas-batas yang jelas, pemerintahan yang efektif dan kemampuan untuk mengadakan hubungan
dengan negara lain. Muatan produk hukum tersebut diatas dapat diletakkan pada perspektif kedaulatan sebuah negara, dimana penegasan batas wilayah negara
merupakan manifestasi dari kedaulatan sebuah negara. Dalam batas-batas tersebut sebuah negara memiliki complete and exclusive souvereignty hak berdaulat yang
dilaksanakan secara penuh dalam upaya mewujudkan visi dan tujuannya. Hal inilah yang menjadikan suatu perbatasan menjadi sangat penting bagi masing-
masing negara. Pengertian perbatasan secara umum adalah sebuah garis demarkasi antara
dua negara yang berdaulat
26
26
Rizal Darmaputra. 2009. Manajemen Perbatasan dan Reformasi Sektor Keamanan. Jakarta: IDSPS Press. Hlm. 3.
. Menurut pakar perbatasan Guo, bahwa kata border atau perbatasan mengandung pengertian sebagai pembatasan suatu wilayah politik
dan wilayah pergerakan. Sedangkan wilayah perbatasan, mengandung pengertian sebagai suatu area yang memegang peranan penting dalam kompetisi politik antar
dua negara yang berbeda. Maka demikian, wilayah perbatasan sebenarnya tidak
Universitas Sumatera Utara
hanya terbatas pada dua atau lebih negara yang berbeda, namun dapat pula ditemui dalam suatu negara, seperti kota atau desa yang berada di bawah dua
yurisdiksi yang berbeda. Intinya, wilayah perbatasan merupakan area baik kota atau wilayah yang membatasi antara dua kepentingan yurisdiksi yang berbeda
27
Perbatasan secara politik dapat terbentuk dimana saja, baik dalam negeri manapun dengan negeri lain. Oleh karena itu, wilayah perbatasan dapat
digambarkan sebagai suatu faktor pemisahan karena adanya halangan dua sistem kekuasaan politik, sehingga pemerintahan di masing-masing wilayah politik yang
berbeda tersebut dapat mengatur dirinya sendiri, seperti terkait dengan ekspor dan impor, apakah yang digunakan instrumen tarif atau non tarif, serta terkait dengan
penggunaan visa atau izin imigrasi bagi orang yang ingin memasuki suatu wilayah di perbatasan
.
28
Suatu perbatasan seringkali didefinisikan sebagai garis imajiner di atas permukaan bumi, yang memisahkan wilayah suatu negara dari negara lain.
. Secara historis, perbatasan sebuah negara atau state’s border, dikenal
dengan bersamaan lahirnya negara. Negara dalam pengertian modern sudah mulai dikenal sejak abad ke-18 di Eropa. Perbatasan negara merupakan sebuah ruang
geografis yang sejak semula merupakan wilayah perebutan kekuasaan antarnegara, yang terutama ditandai oleh adanya pertarungan untuk memperluas
batas-batas antarnegara. Sebagai bagian dari sejarah dan eksistensi negara, riwayat daerah perbatasan tidak mungkin dilepaskan dari sejarah kelahiran dan
berakhirnya sebagai negara.
27
J. G. Starke. 2007. Pengantar Hukum Internasional. Jakarta: PT. Sinar Grafika.
28
Irwan Lahnisafitra. 2005. Kajian Pengembangan Wilayah pada Kawasan Perbatasan Kalimantan Barat-Serawak. Thesis pada program Pasca Sarjana Teknik Sipil ITB Bandung.
Universitas Sumatera Utara
Namun menurut pakar perbatasan lainnya yaitu Jones, bahwa suatu perbatasan bukan semata-mata sebuah garis pada suatu tanah perbatasan
29
Menurut pendapat ahli geografi politik, pengertian perbatasan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu boundaries dan frontier. Kedua defenisi ini
mempunyai arti dan makna yang berbeda meskipun keduanya saling melengkapi dan mempunyai nilai yang strategis bagi kedaulatan wilayah negara. Perbatasan
disebut frontier karena posisinya yang terletak di depan front atau dibelakang hinterland dari suatu negara. Oleh karena itu, frontier dapat juga disebut dengan
istilah foreland, borderland ataupun march. Sedangkan istilah boundary digunakan karena fungsinya yang mengikat atau membatasi bound or limit suatu
unit politik, dalam hal ini adalah negara. Semua yang terdapat di dalamnya terikat menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh serta saling terintegrasi satu dengan
yang lain. Boundary paling tepat dipakai apabila suatu negara dipandang sebagai unit spasial yang berdaulat
.
30
Dalam bahasa Inggris, perbatasan memiliki dua istilah, yaitu boundaries dan frontier. Dalam bahasa sehari-hari, kedua istilah tersebut tidak ada bedanya.
Tetapi, dalam perspektif geografi politik, kedua istilah tersebut mempunyai perbedaan makna. Menurut A. E. Moodie, boundaries diartikan sebagai garis-
garis yang mendemarkasikan batas-batas terluar dari wilayah suatu negara. Sementara frontier merupakan zona jalur dengan lebar yang berbeda yang
berfungsi sebagai pemisah dua wilayah yang berlainan negaranya .
Beberapa pendapat para ahli geopilitik tentang biundaries dan frontier antara lain sebagai berikut:
Menurut A. E. Moodie:
31
29
J. G. Starke. Op. Cit.
30
Suryo Sakti Hadiwijoyo. 2008. Batas Wilayah Negara Indonesia. Yogyakarta: Gava Media. Hlm. 37.
31
A. E. Moodie. 1963. Geography Behind Politics. London: Chinsoun University Library. Hlm. 72.
.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Hans Weiger dalam bukunya yang berjudul Principles of Political Geography, yaitu:
Boundaries dapat dibedakan menjadi boundaries zone dan boundaries line. Boundaries line adalah garis yang mendemarkasikan batas terluar, sedangkan
boundaries zone mempunyai pengertian yang tidak jauh berbeda dengan frontier. Boundarise zone diwujudkan dalam bentuk kenampakan ruang yang terletak
antara dua wilayah. Ruang tersebut menjadi pemisah kedua wilayah negara dan merupakan wilayah yang bebas. Boundary line diwujudkan dalam bentuk garis,
wooden barrier, a grassy path between field jalan setapak rumput yang memisahkan dua atau lebih lapangan, jalan setapak di tengah hutan, dan lain-
lain
32
Frontier mempunyai orientasi keluar, sedangkan boundaries lebih berorientasi ke dalam. Frontier merupakan sebuah manifestasi dari kekuatan sentrifugal,
sedangkan boundaries merupakan manifestasi kekuatan sentripetal. Perbedaan ini bersumber pada perbedaan orientasi antara frontier dan boundaries. Frontier
merupakan suatu faktor integrasi antara negara-negara tersebut di satu pihak, sedangkan boundaries merupakan suatu faktor pemisah. Boundaries berupa suatu
zone transisi antara suasana kehidupan yang berlainan, yang juga mencerminkan kekuatan-kekuatan yang saling berlawanan dari negara yang saling berbatasan.
Sedangkan frontier masih memungkinkan terjadinya saling interpenetrasi pengaruh antar dua negara yang berbatasanbertetangga
. Selanjutnya melengkapi pendapat Weiger dan Moodie, Kristof seorang
ahli geografi politik dalam tulisannya yang berjudul The Nature of Frontiers and Boundarie 1982 membedakan boundaries dan frontier sebagai berikut:
33
Boundary adalah batas wilayah negara atau perbatasan di mana secara demarkasi letak negara dalam rotasi dunia yang telah ditentukan, dan mengikat secara
bersama-sama atas rakyatnya di bawah suatu hukum dan pemerintah yang berdaulat. Frontier adalah daerah perbatasan dalam suatu negara yang mempunyai
ruang gerak terbatas akan tetapi karena lokasinya berdekatan dengan negara lain, sehingga pengaruh luar dapat masuk ke negara tersebut yang berakibat munculnya
masalah pada sektor ekonomi, politik, dan sosial budaya setempat yang kemudian berpengaruh pula terhadap kestabilan dan keamanan serta integritas suatu
negara .
Sedangkan menurut D. Whittersley:
34
32
Hans Weiger. 1957. Principlles of Pilitical Geography. New York: Appleton Century.
33
Kristof. 1982. The Nature of Frontier and Boundaries.
34
D. Whittersley. 1982. Political Geography: a contemporary perspective. New Delhi. Hlm. 101.
.
Universitas Sumatera Utara
Menurut pendapat Suryo Sakti Hadiwijoyo, perbatasan adalah wilayah geografis yang berhadapan dengan negara tetangga, yang mana penduduk yang
bermukim di wilayah tersebut disatukan melalui hubungan sosial ekonomi dan sosial budaya setelah ada kesepakatan antarnegara yang berbatasan
35
Pada hakikatnya, perbatasan Indonesia adalah batas berakhirnya kedaulatan penuh dari Pemerintah Indonesia terhadap wilayahnya berikut segala
isi di atas, permukaan dan di bawahnya. Ini mengandung arti bahwa secara hukum nasional dan internasional kedaulatan penuh Pemerintah Indonesia hanya sampai
di kawasan-kawasan perbatasan NKRI yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam menjalankan kedaulatannya ini, Pemerintah Indonesia berhak melakukan apa saja
to govern itself terhadap isi dan ruang kawasan perbatasannya sesuai dengan cita .
Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 43 tahun 2008 tentang Wilayah Negara mendefenisikan kawasan perbatasan negara adalah bagian dari
wilayah negara yang terletak pada sisi dalam batas wilayah Indonesia dengan negara lain. Dalam hal batas wilayah negara di darat, kawasan perbatasan berada
di kecamatan yang berhadapan langsung dengan negara tetangga. Berdasarkan pendapat para ahli sebagaimana diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa perbatasan adalah suatu kawasan yang berbatasan dengan wilayah negara lain sebagaimana sebelumnya telah ditetapkan garis batasnya
melalui sebuah kesepakatanperjanjian antar dua atau lebih negara yang bertetangga, dimana kawasan perbatasan tersebut merupakan tanda berakhirnya
kedaulatan suatu negara terhadap wilayah yang dikuasainya.
35
Suryo Sakti Hadiwijoyo. Op. Cit. Hlm. 40.
Universitas Sumatera Utara
dan tujuan negara Indonesia serta arah pembangunan negara Indonesia sebagaiamana telah digariskan melalui rencana-rencana pembangunan jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Di samping itu, dalam melaksanakan kedaulatan penuhnya di kawasan perbatasan, Pemerintah Indonesia
berhak menolak segala campur tanganintervensi dari pihak atau negara lain. Demikian juga sebaliknya, Pemerintah Indonesia tidak dapat melakukan
intervensi terhadap kawasan yang bukan dibawah yursdiksi kedaulatannya. Intervensi terhadap kawasan perbatasan diperbolehkan sepanjang ada kesepakatan
antara Pemerintah Indonesia dengan pihak atau negara lain
36
Terdapat beberapa nilai-nilai yang terkandung di kawasan perbatasan Indonesia yaitu nilai kedaulatan, integritas, kesetaraan, kesepakatan dan hormat-
menghormati, pembangunan negara dan kerjasama, kepastian hukum, ideologi, politis, ekonomiskesejahteraan, sosial dan budaya, pertahanan keamanan,
geografis dan spasial serta teknologi. Sedangkan asasprinsip yang terkandung dalam kawasan perbatasan Indonesia adalah asas transnasional, persamaan
kedaulatan principle of the sovereign equality, pengakuan non-recognition principle, pertahanan dan keamanan self defence principle, kerjasama,
keberlanjutan sustainability
principle, desentralisasi, dekonsentrasi, pembantuan, keadilan, kemanfaatan, kepastian hukum, penggunaan teknologi dan
negara kepulauan .
37
.
36
Mahendra Putra Kurnia. 2011. Hukum Kewilayahan Indonesia. Malang: Universitas Brawijaya Press. Hlm. 83.
37
Mahendra Putra Kurnia. Ibid. Hlm. 84.
Universitas Sumatera Utara
B. Fungsi Perbatasan