Tugas Pokok dan Fungsi

penyelundupan kayu, pelanggaran batas negara, dan berbagai jenis pelanggaran lainnya belum dilaksanakan secara optimal. Di beberapa daerah kepulauan, misalnya Kepulauan Riau, di Sangihe dan Talaud, perairan Kalimantan Timur, Papua dan NTB dan NTT, masih banyak nelayan asing terutama dari Thailand dan Filipina yang melakukan kegiatan penangkapan tanpa ijin karena ketidaktahuan batas laut antara kedua negara 111

C. Pengelolaan Wilayah Perbatasan Indonesia melalui Badan Nasional Pengelola Perbatasan BNPP

. Pembicaraan bilateral untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan negara tetangga perlu dilakukan, mengingat sumberdaya yang telah dicuri selama ini merugikan negara dalam jumlah besar. Pada umumnya daerah pebatasan belum mendapat perhatian secara proporsional. Untuk itu diharapkan adanya koordinasi dan kerja sama yang baik dari pemerintah pusat dan daerah untuk mengelola perbatasan, begitu juga dengan pengoptimalan lembaga perbatasan yang telah dibentuk untuk mengelola perbatasan sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah ke daerah perbatasan serta menjadikan perbatasan sebagai gerbang masuk dari suatu negara.

1. Tugas Pokok dan Fungsi

Pengelolaan perbatasan merupakan bagian integral dari manajemen negara, yang secara operasional merupakan kegiatan penanganan atau mengelola 111 BNPP. Ibid. Hlm. 33. Universitas Sumatera Utara batas wilayah dan kawasan perbatasan 112 . Badan Nasional Pengelola Perbatasan BNPP merupakan badan pengelola yang salah satu tugasnya adalah melakukan koordinasi pelaksanaan, sehingga BNPP merupakan institusi yang bersifat koordinatif dan sekaligus operasional. BNPP adalah refleksi dari lembaga GBC yang dibentuk oleh Indonesia untuk mengelola, membangun, mengembangkan serta menyelesaikan masalah yang terjadi di kawasan perbatasan. BNPP lahir sebagai amanah dari Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara dan dibentuk berdasarkan Perpres Nomor 12 Tahun 2010 tentang BNPP. Secara efektif BNPP beroperasi mulai tanggal 17 September 2010, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi BNPP 113 Di dalam pasal 9 Undang-undang Nomor 43 Tahun 2008 ditegaskan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berwenang mengatur pengelolaan dan pemanfaatan Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan. Penjabaran teknis dari kewenangan masing-masing pemerintahan tersebut dituangkan dalam pasal 10, pasal 11, dan pasal 12 . Melalui kehadiran Undang- undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara diharapkan menjadi payung hukum pemerintah pusat dan daerah untuk mempunyai komitmen yang tinggi dalam upaya akselerasi pembangunan dan pengelolaan kawasan perbatasan. 114 112 ”Badan Nasional Pengelola Perbatasan”. Sebagaimana dimuat dalam sebagaimana dituangkan dalam tabel di bawah ini: http:bnpp.go.idindex.phpprofiltentang-bnppprofil-bnpp yang diakses pada tanggal 12 februari 2015 pukul 00.18 WIB. 113 Sumarsono. 2012. Kebijakan Umum Pengelolaan Lintas Batas Negara. Jakarta: Badan Nasional Pengelola Perbatasan. Hlm. 29. 114 Saru Arifin. Op. Cit. Hlm. 123. Universitas Sumatera Utara Tabel No. 3.2. Pembagian Wewenang Pengelolaan Wilayah Perbatasan Wewenang Pemerintah Pusat Provinsi Kabupaten Menetapkan kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan wilayah negara dan kawasan perbatasan. Melaksanakan kebijakan Pemerintah dan menetapkan kebijakan lainnya dalam rangka otonomi daerah dan tugas pembantuan. Melaksanakan kebijakan pemerintah dan menetapkan kebiajakan lainnya dalam rangka otonomi daerah dan tugas pembantuan. Mengadakan perundingan dengan negara lain mengenai penetapan batas wilayah negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan hukum internasional. Melakukan koordinasi pembangunan di kawasan perbatasan. Menjaga dan memelihara tanda batas. Membangun atau membuat tanda batas wilayah negara. Melakukan pembangunan kawasan perbatasan antar pemerintah daerah danatau antara pemerintah daerah dengan pihak ketiga dan Melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan tugas pembangunan di kawasan perbatasan di wilayahnya. Universitas Sumatera Utara melakukan pengawasan pelaksanaan pembangunan kawasan perbatasan yang dilaksanakan Pemerintah KabupatenKota. Melakukan pendataan dan pemberian nama pulau dan kepualaun serta unsur geografis lainnya. Melakukan pembangunan kawasan perbatasan antar pemerintah daerah danatau antara pemerintah daerah dengan pihak ketiga. Memberikan izin kepada penerbangan internasional untuk melintasi wilayah udara teritorial pada jalur yang telah ditentukan dalam peraturan perundang- undangan. Memberikan izin lintas damai kepada kapal- kapal asing untuk Universitas Sumatera Utara melintasi laut teritorial dan perairan kepulauan pada jalur yang telah ditentukan dalam peraturan perundang- undangan. Melaksanakan pengawasan di zona tambahan yang diperlukan utnuk mencegah pelanggaran dan menghukum pelanggar peraturan perundang-undangan di bidang bea cukai, fiskal, imigrasi, atau saniter di dalam wilayah negara atau laut teritorial. Menetapkan wilayah udara yang dilarang dilintasi oleh penerbangan internasional untuk Universitas Sumatera Utara pertahanan dan keamanan. Membuat dan memperbarui peta wilayah negara dan menyampaikannya kepada Dewan Perwakilan Rakyat sekurang-kurangnya 5 lima tahun sekali. Menjaga keutuhan, kedaulatan, dan keamanan wilayah negara serta kawasan perbatasan. Sumber: Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal 12 Undang-undang No. 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara. Tabel diatas menggambarkan pembagian kewenangan maupun delegasi kewenangan pengelolaan kawasan perbatasan. Namun, konsep tersebut masih menunjukkan sentralisasi kebijakan, dalam arti bahwa kebijakan pembangunan perbatasan ditentukan oleh pemerintah pusat, lalu di derivikasi pada daerah 115 115 Saru Arifin. Ibid. Hlm. 125. . Kondisi tentu berdampak pada lamanya pembangunan perbatasan, karena harus menunggu program dari pemerintah pusat, baik konsep maupun operasionalnya. Selain itu, keputusan yang diambil di tingkat lapangan akan lambat, karena harus Universitas Sumatera Utara menunggu program dari pemerintah pusat, baik konsep maupun dana operasionalnya. Selain itu, keputusan yang diambil di tingkat lapangan akan terkesan lama, karena harus menunggu petunjuk atau persetujuan dari pemerintah pusat, sebagai pemegang kendali kewenangan. BNPP bergerak dengan membangun simbiosis mutualistis kerjasama yang saling menguntungkan dengan empat pilar strategis: a. Pilar KementerianLembaga pemerintahan yang menaruh perhatian pada penanganan perbatasan b. Pilar Dunia Usaha, misalnya memfasilitasi dan bekerjasama dengan suatu badan yang bersama BNPP menggerakkan roda ekonomi di perbatasan melalui investasi c. Pilar Perguruan Tinggi, yang bersama BNPP menggerakkan berbagai bentuk kajian mendalam, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam perspektif civitas academika d. Pilar Lembaga Swadaya Masyarakat dan Media Massa, yang bersama BNPP menggerakkan roda pendampingan masyarakat dan menyebarluaskan informasi terkait perkembangan perbatasan 116 Ruang lingkup tugas utama BNPP adalah mengelola Batas Wilayah Negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan yang merupakan kristalisasi dari amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 pasal 15 dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 pasal 3, sebagai berikut: . a. Menetapkan kebijakan program pembangunan perbatasan 116 Sumarsono. Op. Cit. Hlm. 30. Universitas Sumatera Utara b. Menetapkan rencana kebutuhan anggaran c. Mengkoordinasikan pelaksanaan d. Melaksanakan evaluasi dan pengawasan terhadap pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan 117 BNPP memainkan peran strategis dalam menetapkan kebijakan program dan merencanakan kebutuhan anggaran pengelolaan perbatasan setiap tahunnya, yang dilakukan berkoordinasi dengan Bappenas dan Kementerian. Melalui program-programnya BNPP memainkan perannya, yaitu: . a. Mengisi celah-celah yang belum ditangani Kementerianlembaga atau daerah b. Mendukung urusan sektoral tertentu yang mendesak namun tak terakomodasi anggaran Kementerianlembaga c. Melaksanakan program yang sifatnya khas menjadi urusan yang ditangani BNPP 118 BNPP memiliki tanggungjawab utama untuk mengelola perbatasan negara. Keberadaan BNPP memfokuskan pada dua hal yang saling terkait, yaitu dilaksanakan melalui instrumen pembangunan nasional dan daerah . 119 117 ”Badan Nasional Pengelola Perbatasan”. Sebagaimana dimuat dalam . Keterpaduan kebijakan, program dan kegiatan antar pemangku kepentingan merupakan prasyarat mutlak untuk merealisasikan visi terwujudnya kawasan perbatasan negara sebagai beranda terdepan NKRI yang aman, tertib, sejahtera dan berkelanjutan. http:bnpp.go.idindex.phpprofiltentang-bnppprofil-bnpp. Loc. Cit. 118 Sumarsono. Op. Cit. Hlm. 31. 119 Saru Arifin. Op. Cit. Hlm. 125. Universitas Sumatera Utara

2. Struktur Organisasi