7. Fungsi pencapaian kepentingan domestik
Perbatasan berfungsi untuk memberikan batas geografis bagi upaya negara untuk mencapai kepentingan nasional di bidang politik, sosial, ekonomi, pendidikan,
pembangunan infrastruktur, konservasi energi, dan sebagainya. Perbatasan juga menetapkan sampai sebatas mana negara dapat melakukan segala upayanya untuk
mencapai kepentingan nasionalnya
41
C. Tipe Perbatasan
. Berkaitan dengan fungsi-fungsi perbatasan tersebut, maka setiap negara
perlu untuk melakukan tindakan yang dapat menjamin keamanan di wilayah perbatasan. Karena kawasan perbatasan identik dengan kebijakan politik yang
berbeda-beda pada dua atau lebih wilayah yang saling berbatasan tersebut, sehingga hal ini sangat penting karena kemampuan negara untuk menjaga
keamanan perbatasannya dapat menjamin kelangsungan hidup negara tersebut untuk kedepannya.
Berdasarkan pengertian dan fungsi perbatasan, maka O. J. Martinez, mengelompokkan perbatasan kedalam berbagai tipe, yaitu:
1.
Alinated borderland
Yaitu suatu wilayah perbatasan yang tidak terjadi aktivitas lintas batas, sebagai akibat berkecamuknya perang, konflik, dominasi nasionalisme, kebencian
ideologis, permusuhan agama, perbedaan kebudayaan, serta persaingan etnik.
41
Ganewati Wuryandari. 2009. Keamanan di Perbatasan Indonesia-Timor Leste. Jakarta: Pustaka Pelajar. Hlm 37.
Universitas Sumatera Utara
2.
Coexistent borderland
Yaitu suatu wilayah perbatasan dimana konflik lintas batas bisa ditekan sampai ke tingkat yang bisa dikendalikan meskipun masih muncul persoalan yang
penyelesaiaannya berkaitan dengan masalah kepemilikan sumber daya alam yang strategis di perbatasan.
3.
Interdependent borderland
Yaitu suatu wilayah perbatasan yang kedua sisinya secara simbolik dihubungkan oleh hubungan internasional yang relatif stabil. Penduduk di kedua bagian daerah
perbatasan, juga di kedua negara terlibat dalam berbagai kegiatan perekonomian yang saling menguntungkan dan kurang lebih dalam tingkat yang setara, misalnya
salah satu pihak mempunyai fasilitas produksi sementara yang lain memiliki tenaga kerja yang murah.
4.
Integrated borderland
Yaitu suatu wilayah perbatasan yang kegiatan ekonominya merupakan sebuah kesatuan, nasionalisme jauh menyurut pada kedua negara dan keduanya tergabung
dalam sebuah persekutuan yang erat. Hal ini terjadi di kawasan perbatasan antara Amerika Serikat dan Kanada
42
Mengacu kepada tipologi Martinez diatas, Riwanto Tirtosudarmo mengkategorikan wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia termasuk di
antara tipe kedua dan ketiga yaitu coexistent dan interdependent borderland. Panjang garis perbatasan yang dimiliki Indonesia seperti yang terbentang dari
.
42
Suryo Sakti Hadiwijoyo. Op. Cit. Hlm. 52.
Universitas Sumatera Utara
Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat dengan Malaysia Sabah dan Serawak adalah sejauh 2.004 kilometer
43
Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang bertetangga yang sebelum diperkenalkannya konsep negara modern tidak mengenal batas-batas fisik maupun
batas-batas kultural. Semenjak era kolonialisme Eropa Barat kedua negara meiliki konsep sebagai negara modern yaitu Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan
Malaysia pada 31 Agustus 1957. Konsekuensi adalah terciptanya garis demarkasi antara kedua negara yang kemudian disebut sebagai perbatasan
.
44
D. Pengaturan Hukum Penetapan Perbatasan Menurut Hukum Internasional