b. Lembaga yang mempertahankan mekanisme kelembagaan yang
sudah ada dengan memperbaiki koordinasi diantara komite-komite ad-hoc yang ada
c. Membentuk Badan Pengelola Kawasan Perbatasan Antarnegara
d. Membentuk Dewan Koordinasi Perbatasan Kawasan Perbatasan
Antarnegara e.
Membentuk Badan Koordinasi Percepatan Pembangunan Kawasan Perbatasan Antarnegara
147
Untuk memperoleh legitimasi yang kuat, maka payung hukum yang bisa dijadikan sandaran bagi kelembagaan tersebut harus dibuat dalam bentuk
peraturan Presiden atau diakomodasi dalam Undang-undang Wilayah Negara. Substansi dari kelembagaan perbatasan tersebut ditekankan pada independensi
dan satu pintu, sehingga dalam pelaksanaan program-program pembangunan yang lebih efektif
.
148
2. Tugas General Border Committee GBC
.
Lembaga bersama GBC ini secara periodik melakukan pertemuan bersama secara bergantian, baik di Indonesia maupun di Malaysia untuk
membicarakan langkah-langkah yang perlu dilakukan bersama dalam penetapan garis perbatasan. Hasil sidang pada umumnya merekomendasikan kesepakatan
bersama dalam kegiatan survei perbatasan mengenai lokasi dan tempat yang akan di survei. Beberapa hal teknis yang menjadi kendala dalam implementasi di
147
Ikhwanudiin. Op. Cit. Hlm. 12.
148
Saru Arifin. Loc. Cit.
Universitas Sumatera Utara
lapangan, antara lain menyangkut gangguan cuaca dan topografi wilayah yang sulit ditembus, karena terdiri dari pegunungan dan hutan. Oleh sebab itu, terhadap
wilayah-wilayah yang sulit dijangkau disepakati bersama untuk membuat helipad sebagai tempat pendaratan dalam kegiatan survei
149
Dalam kesepakatan telah disebutkan bahwa semua aktifitas sipil dan militer dalam radius dua kilometer dari patok batas harus ada pemberitahuan
kepada negara tetangga. Pembangunan helipad ini sendiri telah disepakati melalui rapat awal oleh pihak Indonsia dan Malaysia. Helipad tersebut digunakan oleh
helikopter dari kedua negara untuk pelaksanaan survei dalam pemetaan perbatasan negara masing-masing. Hal ini dilakukan mengingat kondisi topografi alam yang
sulit dijangkau dari jalan darat .
150
1. Kertas Kerja 1: Pembangunan Pos Lintas Batas Laut PLBL
. Demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan dua
negara tersebut, maka kedua pemerintahan Republik Indonesia dan Kerajaan Malaysia membuat kesepakatan kerjasama Sosek Malindo. Pada Kelompok Kerja
Tingkat Daerah Provinsi Kalimantan Timur dan Jawatan Kuasa Kerja Peringkat Negeri Sabah telah disepakati tujuh kertas kerja pada sidang terakhir sebagai
tugas dari GBC, antara lain:
Kertas kerja ini membahas tentang keinginan kedua belah pihak untuk membangun Pos Lintas Batas Laut yang lebih baik. Fasilitas PLBL ini
dibangun untuk menunjang aktivitas interaksi antar pendudukmasyarakat perbatasan di masing-masing negara terutama untuk kegiatan-kegiatan di
149
Saru Arifin. Ibid.
150
Saru Arifin. Ibid.
Universitas Sumatera Utara
bidang ekonomi dan perdagangan. Untuk wilayah perbatasan Malaysia, lokasi PLBL pada awalnya terletak di Detum Point, Wallace Bay. Namun
sejak tahun 2002 PLBL untuk perbatasan Malaysia direncanakan untuk dipindah ke kawasan Sungai Imam, Pasir Putih, Kota Tawau. Sedangkan
untuk wilayah Indonesia, lokasi PLBL terletak di Sungai Lamijung, Nunukan dan Pelabuhan Sungai Nyamuk, Pulau Sebatik sebagai PLBL
pembantu tambahan. Tujuan pembangunan PLBL ini adalah untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat di sekitar kawasan
perbatasan dalam berinteraksi dan aktivitas berdagang. Sehingga dengan pembangunan PLBL tersebut dapat berdampak pada perbaikan dan
peningkatan kesejahteraan sosio-ekonomi pendudukmasyarakat setempat
151
2. Kertas Kerja 2: Pembangunan Pos Lintas Batas Darat PLBD
.
Dalam Kertas Kerja kedua ini, kedua belah pihak baik Provinsi Kalimantan Timur maupun pihak Negeri Sabah telah menyepakati
program pembangunan Pos Lintas Batas Darat PLBD di masing-masing wilayah perbatasan darat. Untuk lokasi PLBD wilayah perbatasan
Indonesia terletak di Simanggaris. Sedangkan untuk lokasi PLBD wilayah perbatasan Malaysia yang telah disepakati adalah di Serudong. Tujuan dari
rencana pembangunan PLBD di Simanggaris-Serudong tersebut adalah untuk mempermudah masyarakat di daerah perbatasan dalam beraktivitas
terutama dalam bidang perdagangan serta berinteraksi satu sama lain.
151
Sony Sudiar. Op. Cit. Hlm. 65.
Universitas Sumatera Utara
Dalam rangka mewujudkan kesepakatan tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Pemerintah Provinsi Kaltim sejak tahun 2004 telah
mempersiapkan infrastuktur pendukung PLBD dengan membangun beberapa ruas jalan menuju ke arah lokasi PLBD tersebut dengan
permukaan agregat dan aspal serta sebagian lagi masih permukaan tanah yang mana akan terus ditingkatkan kualitas jalannya dengan aspal dan
turap. Sementara pihak Malaysia masih terus melakukan pendalaman dan mengkaji kemungkinan kelayakan proyek pembangunan PLBD di
Serudong tersebut, sambil menunggu persetujuan dari pemerintah pusat
152
3. Kertas Kerja: Pencegahan dan Penanggulangan Penyelundupan
.
Dalam Kertas Kerja ketiga ini, kedua belah pihak menyepakati untuk menjalin kerjasama dalam hal pencegahanpenertiban dan
penganggulangan penyelundupan di kawasan perbatasan Provinsi Kalimantan Timur-Negeri Sabah. Tujuan utama dari kerjasama ini adalah
untuk menciptakan zona perdagangan yang lebih tertib dan aman dari ancaman penyelundupan, khususnya di kawasan perbatasan antara
Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia dan Negeri Sabah, Malaysia secara berkelanjutan. Adapun bentuk kerjasama teknis yang dilakukan antara
lain: menciptakan sarana yang efektif untuk mencegahmemberantas aktivitas penyelundupan dengan cara pertukaran informasi. Pertukaran
informasi ini menyangkut tentang peraturan regulasi dan informasi intelijen guna mendukung usaha pencegahan penyelundupan. Kedua pihak
152
Sony Sudiar. Ibid.
Universitas Sumatera Utara
juga merasa perlu untuk menyusun sebuah mekanisme atau standard operating procedures SOP sebagai dasar yang kuat untuk melakukan
kegiatan pertukaran informasi tersebut. Instansi atau agen yang menjalankan kesepakatan kerjasama ini adalah Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai Kaltim dan Kastam Diraja Malaysia, Sabah. Selain pertukaran informasi, sebagai upaya penanggulangan kegiatan
penyelundupan di perbatasan kedua negara juga dilakukan kegiatan operasipatroli internal secara maksimal secara rutin. Kemudian
melanjutkan aktivitas operasipatroli bersamaterpadu di sekitar kawasan perbatasan yang telah dirintisdilaksanakan oleh kedua belah pihak pada
sebelumnya
153
4. Kertas Kerja 4: Hubungan Sosial
.
Kertas Kerja ini berisikan tentang kesepakatan yang mengatur kegiatan sosial-kemasyarakatan di wilayah perbatasan kedua negara. Bentuk
kerjasama yang direncanakan adalah dengan mengadakan pertemuan antar tokoh-tokoh agama, budayawan, kepala adat, tokoh masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang sosial-budaya. Program kerjasama hubungan sosial ini juga melibatkan kalangan para
pemuda dari masing-masing pihak. Mereka melakukan studi komparatif dalam bidang pembangunan. Selain itu, hubungan kerjasama bidang sosial
ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan olahraga, budaya dan kesenian. Di dalam kertas kerja ini juga telah disepakati mengenai kegiatan
153
Sony Sudiar. Ibid.
Universitas Sumatera Utara
kunjunganlawatan secara bergantian antara kedua belah pihak, sekurangkurangnya 2 tahun sekali atau sesuai kebutuhan
154
5. Kertas Kerja 5: Bidang Pendidikan
.
Kesepakatan yang diambil dalam kertas kerja kelima ini adalah sebagai upaya untuk mengingkatkan kualitas masyarakat di masing-masing
perbatasan kedua negara melalui kegiatan pendidikan. Hal ini dilandasi atas keyakinan bahwa pendidikan merupakan indikator terpenting dalam
pembangunan sumberdaya manusia di daerah perbatasan. Oleh karena itu, kerjasama di bidang pendidikan menjadi perhatian yang sangat serius oleh
kedua belah pihak. Adapun bentuk kerjasama yang dilakukan dalam bidang pendidikan ini adalah dengan merancang berbagai macam program
yang dapat menunjang kemajuan kegiatan pendidikan di perbatasan, seperti: perbaikan fasilitas pendidikan, kemudahan pelayanan pendidikan.
Selain itu, kerjasama yang dilakukan adalah dalam menentukan strategi dan langkah-langkah bersama yang diperlukan dalam upaya peningkatan
kualitas pendidikan di perbatasan. Untuk menunjang upaya tersebut, kedua belah pihak bersepakat untuk saling melakukan kunjungan melalui
program lawatan sambil belajar oleh tenaga pengajar, dan pertukaran pelajar di daerah perbatasan seperti Nunukan, Tawau dan daerah
sekitarnya
155
.
154
Sony Sudiar. Ibid.
155
Sony Sudiar. Ibid.
Universitas Sumatera Utara
6. Kertas Kerja 6: Bidang Kesehatan
Bidang kesehatan juga menjadi bagian kerjasama Sosek Malindo Kaltim- Sabah yang sangat signifikan. Dalam kesepakatan Kertas Kerja keenam
ini, kedua belah pihak menyetujui beberapa hal penting, yaitu: pegawai kesehatan di daerah perbatasan masing-masing negara sepakat untuk
bertemu setiap tahun guna membicarakan perkembangan dan problematika kesehatan di masing-masing negara. Selanjutnya kedua belah pihak juga
telah setuju untuk melakukan pertukaran informasi tentang data epidomiologi, informasi teknis dan aturan yang terkait dengan program
kesehatan. Kemudian kedua belah pihak juga berupaya untuk meningkatkan kerjasama dalam hal menanggulangi wabah penyakit
menular seperti: malaria, HIVAIDS, kolera, kusta di daerah perbatasan kedua negara. Selain itu juga diadakan program saling melakukan
kunjungan oleh pegawai kesehatan di perbatasan masing-masing negara. Semua program kerjasama tersebut dilakukan agar semua permasalahan
kesehatan di daerah perbatasan dapat ditanggulangi dengan baik, sehingga dapat memperlancar pengelolaan kesehatan masyarakat di perbatasan
masing-masing negara
156
7. Kertas Kerja 7: Bidang Ekonomi dan Perdagangan
.
Kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan merupakan bidang kerjasama yang paling krusial dalam kerangka kerjasama Sosek Malindo
Kaltim-Sabah. Kertas Kerja ketujuh ini membicarakan tentang potensi-
156
Sony Sudiar. Ibid.
Universitas Sumatera Utara
potensi masing-masing wilayah perbatasan yang dapat dikembangkan. Cakupan kerjasama bidang ini meliputi sektor perdagangan barang
kebutuhan pokok, barang kerajinan, dan investasi. Bentuk kerjasama yang dilakukan dalam bidang ini antara lain: mengadakan pertemuan rutin
sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun secara bergantian dengan melibatkan pihak swasta, melakukan kunjungan satu sama lain dan saling
bertukar informasi yang berkaitan dengan perdagangan dan investasi, memperjelas aturan perdagangan lintas batas. Dalam kertas kerja yang
ketujuh ini juga dibicarakan tentang perlunya pemantauanmonitoring perdagangan lintas batas barang-barang yang masuk maupun keluar dari
Kaltim ke Sabah atau sebaliknya. Untuk memudahkan proses pemantauan maka rencanakan pembangunan Pos Lintas Batas baik laut maupun darat
harus segera direalisasikan. Adapun tujuan utama dari kerjasama bidang ekonomi dan perdagangan ini adalah untuk membangun dan memajukan
perekonomian masyarakat yang hidup di daerah perbatasan provinsi Kalimatan Timur dan Negeri Sabah
157
B. Kewenangan General Border Committee GBC dalam Pengelolaan Wilayah Perbatasan Darat antara Indonesia dengan Malaysia
.
Kerjasama Internasional merupakan bagian integral dan kebijakan luar negeri Indonesia sebagai salah satu jembatan untuk membangun rasa saling
157
Sony Sudiar. Ibid.
Universitas Sumatera Utara
percaya dengan bangsa-bangsa lain
158
Kegiatan operasi yang selalu rutin dilakukan oleh kedua negara telah berhasil mengurangi kegiatan ilegal di bandingkan dengan waktu sebelumnya,
seperti penyelundupan dan perompakan. Lalu telah dicapai pula keberhasilan meningkatkan hubungan dan saling tukar menukar pengalaman baik dari segi
teknik maupun taktik tempur antara personel Angkatan Bersenjata kedua negara yang menjaga perbatasan
. Melalui forum kerja sama GBC selama ini, telah banyak kemajuan yang dicapai untuk mengatasi masalah-masalah yang
timbul di perbatasan. Dampak positifnya sangat dirasakan oleh kedua negara, khususnya dalam menjalin semangat persahabatan yang semakin erat.
Peningkatan faktor keamanan juga berpengaruh terhadap peningkatan taraf kesejahteraan sosial bagi rakyat Indonesia maupun Malaysia, khususnya yang
berada di daerah perbatasan.
159
158
”Hubungan Bilateral Menekan Gangguan Keamanan”. Sebagaimana dimuat dalam
. Hal-hal yang berhubungan dengan GBC ini sebenarnya merupakan rahasia
negara termasuk hasil sidang, MoU, penyelesaian sengketa perbatasan, wewenang dan langkah GBC ke depan untuk mengelola perbatasan, sehingga tidak dapat
ditemukan dalam situs ataupun literatur manapun. Akan tetapi, kewenangan GBC ini akan dipaparkan oleh Kolonel Infantri purn H. Amreyza Anwar SIP., MM.
adalah sebagai berikut:
http:www.tnial.mil.idTroopInfoPeneranganPasukantabid104articleTypeArticleViewarticleI d40Hubungan-Bilateral-Menekan-Gangguan-Keamanan.aspx yang diakses pada tanggal
16 februari 2015 pukul 20.43 WIB.
159
”Hasil Sidang GBC Ke-31”. Sebagaimana dimuat dalam http:www.tni.mil.idview-195- sidang+ke+31+general+border+committee+gbc+malaysia+indonesia+malindo+tahun+2002.ht
ml yang diakses pada tanggal 15 februari 2015 pukul 20.20 WIB.
Universitas Sumatera Utara
1. Menetapkan kebijakan-kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan kawasan
perbatasan antara kedua negara. 2.
Membangun danatau membuat tanda batas wilayah masing-masing negara yang telah tertuang dalam sidang GBC.
3. Memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan perbatasan
antara kedua negara. 4.
Bertanggung jawab dalam memberikan pengayoman, perlindungan serta perhatian terhadap kepentingan masyarakat di wilayah perbatasan masing-masing negara
dengan memperhitungkan adanya interaksi dengan wilayah di seberang garis perbatasan. Dalam hal ini kedua belah pihak harus mencegah timbulnya
kekosongan di wilayah perbatasan yang telah dihuni sebagai akibat perpindahan manusia dan barang.
5. Melakukan survey dan pemetaan ulang batas negara apabila terjadi pergesaran
titik perbatasan akibat dari adanya bencana alam. 6.
Membangun kerjasama patroli pertahanan dan keamanan antara kedua negara. 7.
Mengadakan patroli bersama dan latihan gabungan untuk mengelola perbatasan antara TNI Indonesia dengan TNI di Kerajaan Malaysia.
8. Membangun dan meningkatkan JIP Jalur Inspeksi perbatasan dengan bersama-
sama melakukan patroli. 9.
Membangun dan meningkatkan sarpras operasional pertahanan dan keamanan di perbatasan darat.
10. Peningkatan sistem pengamanan dan pengawasan lintas batas.
Universitas Sumatera Utara
11. Melaksanakan sidang apabila terjadi konflik antara 2 negara dengan tempat
pelaksanaan sidang secara bergantian. 12.
Apabila terjadi sengketa perbatasan, maka harus dibawa ke dalam forum GBC untuk dirundingkan dan diselesaikan.
13. Menjaga pos perbatasan bersama antara kedua negara
14. Apabila terjadi permasalahan dalam perbatasan seperti illegal logging, human
traficking dan sebagainya akan dibawa ke dalam forum GBC dan akan ditindak lanjuti
160
.
C. Sengketa Perbatasan Indonesia dengan Malaysia