Pembahasan Hasil Penelitian a.

commit to user 52 Dari gambar 5 tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 71-75 sebanyak 5 siswa atau 18.5, yang memperoleh nilai 76-80 sebanyak 4 siswa atau 15, yang memperoleh nilai 81-85 sebanyak 2 siswa atau 7.5, yang memperoleh nilai 86-90 sebanyak 6 siswa atau 22, yang memperoleh nilai 91-95 sebanyak 7 siswa atau 26 . Dan yang memperoleh nilai 96-100 sebanyak 3 siswa atau 11.

d. Refleksi

Hasil pengamatan dan hasil tes pada siklus kedua menunjukkan bahwa pembelajaran IPA tentang konsep gerak melalui metode eksperimen telah menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Dalam siklus II ini siswa dapat belajar tuntas 100 atau 27 siswa yang ada mendapat nilai di atas KKM 66. Dengan demikian target penelitian telah tercapai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak.

C. Pembahasan Hasil Penelitian a.

Kondisi Awal Hasil belajar IPA tentang konsep gerak pada kondisi awal adalah rata-rata nilai ulangan harian pelajaran IPA untuk kelas III dengan ketuntasan 46 sedangkan 54 masih di bawah KKM. Pada kondisi awal ini guru belum menggunakan metode eksperimen, guru hanya ceramah saja, sehingga siswa merasa bosan dalam kegiatan pembelajaran.

b. Siklus I

Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I ini sudah menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dapat merangsang siswa agar mampu menemukan sendiri fakta atau kesimpulan hasil percobaannya sendiri. Demikian juga dengan siswa, mereka merasa senang dan lebih semangat dalam belajar dengan menggunakan metode eksperimen dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini terlihat commit to user 53 dari keaktifan siswa dalam melakukan percobaan, menjawab soal, maupun menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Pada siklus I ini guru masih tampak dominan karena guru masih banyak menuntun atau memberikan penjelasan pada siswa baik pada waktu melakukan percobaan, menyampaikan materi, maupun dalam menyelesaikan soal latihan. Selain itu, guru kurang memberikan motivasi kepada siswa yang berhasil, dan kurang memberikan reward atau pujian kepada siswa yang berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran. Dalam melakukan percobaan pada siklus I ini, siswa yang aktif dan kreatif adalah siswa- siswa yang mempunyai kemampuan dan semangat belajar belajar yang tinggi. Sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan dan semangat belajar yang rendah cenderung diam, hanya melihat apa yang dilakukan oleh temannya, dan tidak mau mencoba. Siklus I ini masih ada sebagian siswa yang tidak berani bertanya kepada guru dan memberikan tanggapan dari jawaban teman lain. Untuk mengetahui hasil belajar IPA tentang gerak pada siswa kelas III guru memberikan soal tes. Hasil tes itu kemudian dibahas di depan kelas setelah siswa selesai mengerjakannya. Hal ini bertujuan agar siswa dapat terlibat secara langsung dalam menjawab soal yang diberikan. Mereka diberi kesempatan untuk menjawab soal secara bergantian. Dari hasil pengamatan tampak bahwa siswa sangat antusias untuk menjawab pertanyaan. Dalam siklus I ini guru sebagai peneliti melakukan penelitian sebanyak 2 kali 2 pertemuan . Dari masing- masing pertemuan dapat diperoleh hasil nilai yang berbeda. Pada siklus I pertemuan 1 dapat diperoleh data seperti pada lampiran 24 halaman 107 dan pertemuan 2 seperti pada lampiran 25 halaman 108. Dari lampiran tersebut kemudian dapat dibuat distribusi frekuensi nilai yang dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini : commit to user 54 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I Pertemuan 1 dan 2 INTERVAL FREKUENSI Pertemuan 1 Pertemuan 2 59-65 8 29.5 6 22 66-72 8 29.5 8 29.5 73-79 4 15 1 4 80-86 4 15 7 26 87-93 1 4 5 18.5 94-100 2 7 JUMLAH 27 100 27 100 Dari tabel 4 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat pada gambar 6 sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 8 59-65 66-72 73-79 80-86 87-93 94-100 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Gambar 6. Grafik Nilai IPA Pada Siklus I Pertemuan 1 dan 2 commit to user 55 Dari gambar 6 dapat diketahui bahwa yang memperoleh nilai 59-65 pada pertemuan 1 sebanyak 8 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 6 siswa. Nilai 66-72 pada pertemuan 1 sebanyak 8 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 8 siswa. Nilai 73- 79 pada pertemuan 1 sebanyak 4 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 1 siswa. Nilai 80-86 pada pertemuan 1 sebanyak 4 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 7 siswa. Nilai 87-93 pada pertemuan 1 sebanyak 1 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 5 siswa. Nilai 94-100 pada pertemuan 1 sebanyak 2 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 0 siswa.

c. Siklus II

Dalam pembelajaran pada siklus II diperoleh hasil bahwa tindakan guru sudah sesuai dengan harapan yaitu guru sudah memulai pelajaran dan mengakhiri pelajaran dengan baik. Guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan gambaran umum tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar dan hasilnya sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dikarenakan guru dan siswa telah melaksanakan proses pembelajaran dengan penggunaan metode eksperimen secara tepat. Perhatian siswa pada saat proses pembelajaran sudah terfokus. Siswa dapat merespon penjelasan dari guru tentang materi yang disampaikan. Selain itu, siswa juga dapat mengeluarkan ide- ide atau gagasan yang mereka miliki. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran telah berjalan dua arah, yaitu adanya proses timbal balik antara guru dan siswa. Situasi ini dapat tercipta atas usaha guru dalam memberikan motivasi kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Pada siklus II ini pembelajaran sudah tidak lagi didominasi oleh guru. Hal ini tampak dari siswa yang dapat mandiri, aktif, dan kreatif dalam kegiatan melakukan percobaan. Siswa tidak lagi tergantung pada guru dalam mencari dan membuat kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukannya. Dengan commit to user 56 demikian fungsi guru sebagai motivator dan fasilitator dapat tercipta dalam siklus II ini. Penerapan pada seluruh materi pelajaran sebagai latihan sudah diarahkan dengan jelas. Bimbingan untuk memudahkan siswa dalam menjawab soal atau membuat kesimpulan sudah merata. Guru tidak hanya berdiri di depan saja, tetapi guru bergerak keliling kelas untuk mengamati jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa sangat antusias dalam belajar dan tidak ramai sendiri. Sama seperti pada siklus I, dalam siklus II ini peneliti juga melakukan penelitian sebanyak 2 kali 2 pertemuan . Pada siklus II ini hasil nilai yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA tentang gerak dibandingkan pada siklus I. Untuk nilai siklus II pertemuan 1 diperoleh data seperti pada lampiran 27 halaman 110, sedangkan pada pertemuan 2 seperti pada lampiran 28 halaman 111. Dari lampiran tersebut kemudian dapat dibuat distribusi frekuensi nilai yang dapat dilihat pada tabel 4 berikut : Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Pada Siklus II INTERVAL FREKUENSI Pertemuan 1 Pertemuan 2 65 - 70 4 15 1 4 71- 76 5 18,5 3 11 77 - 82 3 11 5 18 83 - 88 4 15 4 15 89 - 94 5 18,5 7 26 95 - 100 6 22 7 26 JUMLAH 27 100 27 100 commit to user 57 Dari tabel 4 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat pada gambar sebagai berikut. 1 2 3 4 5 6 7 65-70 71-76 77-82 83-88 89-94 95-100 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Gambar 7. Grafik Nilai IPA Pada Siklus II Pertemuan 1 dan 2 Dari gambar 7 dapat diketahui bahwa yang memperoleh nilai 65-70 pada pertemuan 1 sebanyak 4 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 1 siswa. Nilai 71-76 pada pertemuan 1 sebanyak 5 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 3 siswa. Nilai 77- 82 pada pertemuan 1 sebanyak 3 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 5 siswa. Nilai 83-88 pada pertemuan 1 sebanyak 4 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 4 siswa. Nilai 89-90 pada pertemuan 1 sebanyak 5 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 7 siswa. Nilai 95-100 pada pertemuan 1 sebanyak 6 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 7 siswa.

d. Perbandingan Siklus I dan II

Secara lebih rinci perkembangan hasil belajar IPA tentang gerak melalui metode eksperimen pada siklus I dan II dapat meningkat. Untuk mengetahui perkembangan hasil belajar IPA tersebut dapat dilihat pada lampiran 30 halaman 113. Dari lampiran itu kemudian dapat dibuat tabel distribusi frekuensi nilai IPA siklus I dan siklus II pada tabel 5 sebagai berikut ini: commit to user 58 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Pada Siklus I dan Siklus II INTERVAL FREKUENSI SIKLUS I SIKLUS II 59-65 6 22 66-72 10 37 1 4 73-79 4 15 8 29.5 80-86 3 11 3 11 87-93 3 11 8 29.5 94-100 1 4 7 26 JUMLAH 27 100 27 100 Dari tabel 5 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat pada gambar 8 di bawah ini: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 59-65 66-72 73-79 80-86 87-93 94-100 Siklus I Siklus II Gambar 8. Grafik Nilai IPA Pada Siklus I dan Siklus II commit to user 59 Dari gambar 8 dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 59-65 pada siklus I sebanyak 6 siswa atau 22 dan siklus II sebanyak 0 siswa atau 0 . Yang memperoleh nilai 66-72 pada siklus I sebanyak 10 siswa atau 37 dan pada siklus II sebanyak 1 siswa atau 4 . Yang memperoleh nilai 73-79 pada siklus I sebanyak 4 siswa atau 15 dan pada siklus II sebanyak 8 siswa atau 29.5 . Yang memperoleh nilai 80-86 pada siklus I sebanyak 3 siswa atau 11 dan pada siklus II sebanyak 3 siswa atau 11 . Yang memperoleh nilai 87-93 pada siklus I sebanyak 3 siswa atau 11 dan pada siklus II sebanyak 8 siswa atau 29.5 . Dan yang memperoleh nilai 94-100 pada siklus I sebanyak 1 siswa atau 4 dan pada siklus II sebanyak 7 siswa atau 26. Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA tentang gerak meningkat dengan adanya pembelajaran melalui metode eksperimen pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar. commit to user 60

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat dibuat suatu simpulan, implikasi hasil penelitian, dan saran- saran.

A. Simpulan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SDN 03 SUKOLILO Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SDN 03 Sukolilo Kecamatan Sukolilo Pada Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 13

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SDN 03 SUKOLILO Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SDN 03 Sukolilo Kecamatan Sukolilo Pada Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 16

PENDAHULUAN PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SDN 03 KALIJIRAK TASIKMADU KARANGANYAR 2011.

0 2 7

BAB I PENDAHULUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY INQUIRY MELALUI MEDIA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III Semester II SDN 03 Kaling Tasikmadu Karanganyar Tahun 2010/2011).

0 0 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Make A-Match Pada Pembelajaran IPA Pada Kelas V SD Negeri 03 Buran Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 14

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Make A-Match Pada Pembelajaran IPA Pada Kelas V SD Negeri 03 Buran Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD N III Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SD N III Tawangrejo, Jatipurno, Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD N III TAWANGREJO Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SD N III Tawangrejo, Jatipurno, Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2

0 1 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Penerapan Metode Guided Inquiry-Discovery Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Karangayar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Penerapan Metode Guided Inquiry-Discovery Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Karangayar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 15