Jenis-jenis Koperasi di Indonesia Dimensi Partisipasi

commit to user 15 Sebagai sebuah lembaga ekonomi, koperasi juga mempunyai peranan-peranan tertentu. Adapun beberapa peranan koperasi menurut Anoraga, 1998:163 antara lain : a. Koperasi berperan dalam meningkatkan produksi mewujudkan pendapatan yang adi dan makmur yang merata. b. Mengatur penggunaan sumber-sumber secara efektif yang diberikan oleh pemerintah pusat dan untuk memobilisasikan sumber-sumber lokal setempat desa secara cukup dalam proses pembangunan. c. Memberikan input-input produksi dan pelayanan yang diperlukan oleh para anggotanya maupun mengelola input-input dan pelayanan yang berasal dari berbagai saluran dalam sistem lembaga. d. Meningkatkan kemampuan para anggotanya dalam berorganisasi secara efektif. e. Terakhir, koperasi dapat berperan sebagai penghubung antara penduduk dengan lembaga-lembaga nasional yang menguasai sumber-sumber dan kebijakan.

3. Jenis-jenis Koperasi di Indonesia

Menurut pasal 2 Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1959 tentang Perkembangan Gerakan Koperasi, pengertian dari penjenisan koperasi adalah pembedaan koperasi yang didasarkan pada golongan dan fungsi ekonomi. Dalam peraturan pemerintah tersebut, penjenisan koperasi lebih commit to user 16 ditekankan pada lapangan usaha atau tempat tinggal para anggota suatu koperasi Hendrojogi, 1998:50. Berdasarkan hal tersebut, menurut pasal 3 PP No. 60 Tahun 1959 maka terdapatBerdasarkan pasal 16 Undang- undang nomor 25 Tahun 1992, jenis koperasi di Indonesia ada 2, yaitu koperasi berdasarkan kebutuhan dan efisiensi serta koperasi berdasarkan golongan fungsional. Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya. Jenis koperasi tersebut antara lain : Berdasarkan kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai dengan sejarah timbulnya gerakan koperasi : a. Koperasi konsumsi b. Koperasi kredit c. Koperasi produksi d. Koperasi jasa e. Koperasi distribusi pemasaran Sedangkan jenis koperasi yang satunya menurut pasal 16 Undang- undang nomor 25 Tahun 1992, adalah di dasarkan pada golongan fungsionalnya. Koperasi-koperasi tersebut antara lain : a. Koperasi angkatan darat Kopad b. Koperasi angkatan laut Kopal c. Koperasi angkatan udara Kopau d. Koperasi angkatan kepolisian Koppol e. Koperasi pegawai negeri commit to user 17 f. Koperasi pensiunan angkatan darat g. Koperasi pensiunan h. Koperasi karyawan i. Koperasi sekolah Penjenisan koperasi diatas hanya sebagian kecil saja, masih banyak lagi penjenisan koperasi yang didasarkan bukan pada golongan fungsional dan kebutuhan ekonomi anggotanya.

4. Dimensi Partisipasi

Partisipasi dari anggota adalah unsur utama dalam memacu kegiatan dan untuk mempertahankan ikatan pemersatu di dalam sebuah koperasi Mutis, 2004:93. Melihat dari pernyataan tersebut, berarti peranan partisipasi anggota sangat besar pengaruhnya bagi kemajuan sebuah koperasi. Apabila ditinjau dari sudut pandang anggota perorangan, dimensi partisipasi itu mempunyai keterkaitan sebagai berikut Hanel, 1985 : 68- 70 : a. Para anggota perorangan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan suatu perusahaan koperasi yang secara efisien menunjang kepentingannya. b. Para anggota harus menyetujui dan harus digerakkan melalui ketentuan-ketentuan organisasi, untuk berperan serta dalam membiayai perusahaan koperasi. c. Hal itu berarti para anggota harus memiliki hak dan kemungkinan serta termotivasi dan sanggup berpartisipasi. commit to user 18 Disini akan dijelaskan terlebih dahulu pengertian partisipasi anggota koperasi. Pengertian partisipasi menurut FAO ForestryFishery and Agriculture Organization dalam Prihatinigtas Saptorini 2004:26 antara lain : a. Partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang ditentukannya sendiri b. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan, dan lingkungan mereka. c. Partisipasi adalah suatu proses yang aktif yang mengandung arti bahwa orang atau kelompok yang terkait, mengambil inisiatif dan mengungkapkan kebebasannya untuk meletakkan hal itu. Selain yang telah disebutkan diatas, partisipasi anggota koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses dimana sekelompok orang anggota menemukan dan mengimplementasikan ide-ide atau gagasan koperasi Nasrudin, 2004:16. Pengertian partisipasi menurut Davis Newstrom dalam Daerobi 1992:7 adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang pada situasi kelompok yang mendorongnya untuk ikut mengambil bagian terhadap pencapaian tujuan kelompok serta ikut bertanggung jawab atas tercapainya tujuan tersebut. Sedangkan pengertian partisipasi dari kamus istilah yang terdapat dalam website Departemen Koperasi, partisipasi adalah 1 keterlibatan mental dan emosional individu dalam situasi kelompok yang mendorongnya memberi sumbangan terhadap tujuan kelompok serta membagi tanggung jawab bersama mereka, 2 keterlibatan commit to user 19 ego atau diri sendiri dan tidak sekedar keterlibatan secara fisik saja tetapi terlibat secara keseluruhan termasuk pikiran, perasaan dan kemauan. Pada dasarnya, keberhasilan usaha suatu koperasi sangat tergantung dari partisipasi anggotanya. Hal ini sesuai dengan yang telah dikemukakan Mutis 2004:93 bahwa partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan dan untuk mempertahankan ikatan pemersatu di dalam koperasi. Koperasi sebagai business entity dan social entity dibentuk oleh anggota-anggota untuk menggapai manfaat tertentu melalui partisipasi. Oleh karena itu, koperasi harus memiliki kegiatan-kegiatan tertentu untuk menjabarkan bentuk-bentuk partisipasi dan memacu manfaat bersama, ketika berbagai manfaat diperoleh melalui upaya-upaya bersama para anggota. Menurut Jochen Ropke dalam Nasrudin 2004:16 partisipasi anggota koperasi meliputi tiga aspek, yaitu: a. Anggota berpartisipasi dalam memberikan kontribusi atau menggerakkan sumber-sumber dayanya. b. Anggota berpartisipasi dalam pengambilan keputusan perencanaan, implementasipelaksanaan dan evaluasi. c. Anggota berpartisipasi dalam pengambilanpembagian keuntungan. Koperasi harus memiliki atau mengembangkan satu keuntungan komparatif, yaitu mampu memberikan jasa dengan keuntungan yang kurang lebih sama dengan para pesaing koperasi uji koperasi. Keuntungan komparatif ini, menurut para ahli berasal dari keuntungan commit to user 20 biaya transaksi, pengurangan ketidakpastian, kepercayaan, keterkaitan, dsb. Oleh karena itu, penguasaan wawasan dan pengetahuan kewirausahaan sangat diperlukan Ropke, 1995:46.

5. Keberhasilan Usaha Koperasi