Pengujian Asumsi Klasik ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

commit to user 86

E. Pengujian Asumsi Klasik

1 Uji Multikolinearitas Multikolinearitas terindikasi apabila terdapat hubungan linier diantara variabel independen yang digunakan dalam model. Metode untuk menguji adanya multikolinearitas menggunakan uji klein. Hasil analisis menunjukkan bahwa R 2 semua antara variabel independen dibawah R 2 model pertama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa R 2 model pertama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi sehingga model tersebut reliable sebagai dasar analisis. Hasil yang diperioleh dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel dependen r 2 Tanda R 2 Kesimpulan Modal Sendiri 0,430755 0,913190 Tidak ada muitikolinearitas Modal Pinjaman 0,349732 0,913190 Tidak ada muitikolinearitas Partisipasi Usaha Anggota 0,898937 0,913190 Tidak ada muitikolinearitas Jumlah anggota 0,905050 0,913190 Tidak ada muitikolinearitas Jumlah Pengurus 0,737592 0,913190 Tidak ada muitikolinearitas Sumber: data diolah., data sekunder 2009 2 Uji Heteroskesidas Heteroskedastisitas muncul dalam fungsi regresi dengan varian yang tidak sama, sehingga penaksir OLS tidak efisien baik dalam sampel kecil maupun besar tapi masih tidak biasa dan konsisten. Pengujian terhadap ada tidaknya heteroskedastisitas commit to user 87 dalam model empirik di lakukan dengan uji LM ARC. Kriteria pengujian adalah dengan membandingkan nilai ObsR squared x 2 tabel, maka tidak signifikan, berarti bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskesidas White Heteroskedasticity Test: F-statistic 1.431468 Probability 0.216108 ObsR-squared 13.21924 Probability 0.211671 Sumber: data diolah., data sekunder 2009 Dari tabel tersebut terlihat bahwa ObsR squared dengan nilai 13,21924 x 2 tabel 18,307, berarti dalam model penelitian ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 3 Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi diantara anggota- anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu seperti pada data time series atau yang tersusun dalam rangkaian ruang Gujarati, 1995. Adanya korelasi antara variabel gangguan sehingga penaksir tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun sampel besar. Pengujian dilakukan dengan metode Breusch-Godfrey Test, dengan kriteria pengujian sebagai berikut: jika BGn-pR 2 x 2 tabel, maka tidak signifikan, berarti bahwa tidak terjadi masalah autokorelasi. Disamping itu juga dapat kita lihat dari probabilitasnya, jika probabilitas , maka model terhindar dari masalah autokorelasi. commit to user 88 Tabel 4.15 Hasil Uji Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 1.035176 Probability 0.316348 ObsR-squared 1.216595 Probability 0.270030 Sumber data: diolah data sekunder 2009 Dari hasil autokorelasi diketahui bahwa n-pObsR squared R 2 dengan nilai 1,216595 18,307, berarti dalam model penelitian ini tidak terjadi masalah autokorelasi. Dilihat dari probabilitasnya juga lebih besar dari 0,05 tidak signifikan berarti model terhindar dari masalah autokorelasi.

F. Pembahasan Hasil Penelitian