Daya Saing Koperasi Koperasi Pegawai Negeri KPN

commit to user 24 Gambar 2.1 Perputaran Modal Koperasi Pada awalnya, koperasi memiliki sejumlah modal berupa kas. Kas ini selanjutnya dipergunakan untuk pembelian bahan baku dan bahan pembantu. Bahan baku dan bahan pembantu ini ada yang langsung dijual dan ada juga yang dipakai sebagai persediaan, dimana nantinya juga akan dijual. Hasil penjualan berupa uang kas, akan dipergunakan untuk membeli bahan baku dan bahan pembantu lagi. Kurang lebih demikianlah siklus perputaran modal koperasi berlangsung.

7. Daya Saing Koperasi

Untuk menjaga agar koperasi tetap bisa eksis atau bertahan di tengah-tengah masyarakat dan agar koperasi tidak ditinggalkan oleh para anggotanya, maka koperasi harus mempunyai keunggulan khusus. Keunggulan khusus dari koperasi yaitu bahwa anggota koperasi bisa menjadi pemilik sekaligus menjadi pelanggannya. Agar koperasi menjadi Kas Kas Beli bahan baku bahan pembantu Jual bahan baku bahan pembantu Persediaan bahan baku bahan pembantu commit to user 25 salah satu alternatif yang menarik bagi para anggotanya maka ada baiknya koperasi: a. Koperasi harus bisa menghasilkan paling tidak sama dengan yang dihasilkan seperti pesaing koperasi yang lain non koperasi dan koperasi harus bisa memberikan keuntungan kepada anggota. b. Walau koperasi memenangkan persaingan dengan badan usaha non koperasi tersebut, tetapi para anggota tak dapat berpartisipasi dalam keunggulan tersebut sehingga anggota tidak mempunyai rasa ketertarikan lagi sebagai anggota aktif dari koperasi Ropke, 1996:56.

8. Koperasi Pegawai Negeri KPN

Pengertian koperasi pegawai menurut Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto 2002:68 adalah koperasi yang anggota-anggotanya setiap orang mempunyai kesamaan dalam hal aktivitas atau pekerjaannya. Koperasi pegawai negeri seringkali disebut koperasi pegawai republik Indonesia. Untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan suatu kondisi maka pada tanggal 4 April 1995, nama induk koperasi pegawai negeri RI diganti. Perubahan nama KPN atau Koperasi Pegawai Negeri berubah menjadi KPRI atau Koperasi Pegawai Republik Indonesia, sejak tanggal tersebut. Ukuran keberhasilan suatu koperasi berkaitan dengan efisien ekonomis, kestabilan keuangan dan prestasi usaha KPN yang terletak pada keberhasilan dalam melayani kebutuhan anggotanya sehingga commit to user 26 kesejahteraan atau kemampuan ekonominya meningkat. Jika ada keuntungan anggotalah yang pertama-tama merasakan manfaatnya. Sedangakan keuntungan yang diperoleh koperasi adalah hasil dari kegiataan pelayanan kepada anggota yng dikelola secara efisien dan profesional. Hal ini bukan berti koperasi tidak mementingkan keuntungan, keuntungan tetap penting karena dengan keuntungan ini koperasu dapat memperluas usahanya serta meningkatkan mutu produksi dan jasa pelayanan kepada anggotanya. Sebagai badan usaha koperasi tetap harus meningkatkan keuntungan dalam hal ini adalah Sisa Hasil usaha yang orientasi pada kepentingan ekonomi anngotanya. Ada kalanya modal koperasi yang berasal dari modal sendiri dan dari modal luar masih kurang, sehingga untuk menambah modal, sebagian keuntungan dari koperasi tidak dibagikan kepada anggota melainkan disimpan sebagai cadangan. Jika modalnya sudah cukup besar maka pemberian kredit kepada anggota juga ada kemungkinan untuk diperbanyak. Keberadaan koperasi pegawai negeri juga harus diadakan pengawasan atas penggunaan uangnya, agar penyelewengan bisa dihindari.

9. Keanggotaan Koperasi