Keanggotaan Koperasi Landasan Teori

commit to user 26 kesejahteraan atau kemampuan ekonominya meningkat. Jika ada keuntungan anggotalah yang pertama-tama merasakan manfaatnya. Sedangakan keuntungan yang diperoleh koperasi adalah hasil dari kegiataan pelayanan kepada anggota yng dikelola secara efisien dan profesional. Hal ini bukan berti koperasi tidak mementingkan keuntungan, keuntungan tetap penting karena dengan keuntungan ini koperasu dapat memperluas usahanya serta meningkatkan mutu produksi dan jasa pelayanan kepada anggotanya. Sebagai badan usaha koperasi tetap harus meningkatkan keuntungan dalam hal ini adalah Sisa Hasil usaha yang orientasi pada kepentingan ekonomi anngotanya. Ada kalanya modal koperasi yang berasal dari modal sendiri dan dari modal luar masih kurang, sehingga untuk menambah modal, sebagian keuntungan dari koperasi tidak dibagikan kepada anggota melainkan disimpan sebagai cadangan. Jika modalnya sudah cukup besar maka pemberian kredit kepada anggota juga ada kemungkinan untuk diperbanyak. Keberadaan koperasi pegawai negeri juga harus diadakan pengawasan atas penggunaan uangnya, agar penyelewengan bisa dihindari.

9. Keanggotaan Koperasi

Di dalam koperasi, anggota-anggotanya mempunyai hak sebagai pemilik serba bias menjalankan sebagai pelanggan dan pemakai. Hal ini sering disebut sebagai prinsip identitas ganda. Prinsip identitas ganda merupakan pola perilaku utama dalam koperasi. Menurut pasal commit to user 27 17 ayat 1 UU No 251992 menyebutkan bahwa anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Berdasarkan UU tersebut, maka anggota koperasi memiliki identitas ganda atau dual identity. Prinsip identitas ganda inilah yang membedakan antara koperasi dengan badan usaha yang lain. Prinsip identitas ganda ini pertama kali diperkenalkan oleh Alfred Hanel, seorang guru besar dari Marburg, Jerman. Menurut Hanel, prinsip identitas ganda melihat anggota koperasi berperan sekaligus dua macam, sebagai pemilik dan sebagai pelanggan. Sebagai pemilik, anggota koperasi harus aktif dalam Rapat Anggota Tahunan RAT dan anggota koperasi sebagai pelanggan, mereka harus rajin untuk mengkonsumsi barang dan jasa koperasi yang telah disediakan untuk anggotanya. Sebagai pemilik, anggota juga harus ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, ikut memilih pengurus koperasi, membayar simpanan-simpanan yang telah ditetapkan, mengajukan berbagai usul dan saran-saran serta ikut menikmati hasil koperasi Soewardi, 1995:11. Proses pertumbuhan dari prinsip identitas ganda terjadi secara berangsur-angsur alias bertahap sedikit demi sedikit. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhinya bisa berupa faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal ini bisa berupa pengaruh kepemimpinan koperasi dan pengaruh pergaulan dengan sesama commit to user 28 anggota koperasi. Adapun faktor eksternal misalnya, ada pemaksaan untuk berlangganan kepada koperasi. Perilaku anggota koperasi sebagai pelanggan dipengaruhi oleh Soewardi, 1995:49 : a. Letak tempat pelayanan koperasi b. Cara-cara melayani anggota c. Harga barang-barang dan jasa yang disediakan Menurut faktor eksternal, adanya alternatif lain dari koperasi seperti memberi harga yang lebih murah agar anggota mau membeli di koperasi. Perilaku anggota koperasi sebagai pemilik, mempunyai hubungan yang lebih kompleks. Sebagai pemilik, anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban. Anggota koperasi mempunyai hak untuk memilih pengurus dan Badan Pemeriksa, serta ikut ambil bagian dalam proses pengambilan keputusan. Dari hal tersebut, harus dicari bagaimana upaya-upaya kita untuk memajukan perkoperasian Indonesia dengan melihat dari sisi anggota koperasi sebagai pemilik dan anggota sebagai pemakai terhadap keberhasilan usaha koperasi. Dalam suatu organisasi yang memiliki karakteristik suatu kelembagan seperti koperasi, dipihak yang satu keberadaan anggota adalah sebagai pemilik kewajiban memberikan kontribusi kepada organisasinya. Dipihak lain anggota sebagai pemakai mempunyai hak untuk memperoleh insentif atau manfaat dari organisasi koperasi. Dengan kedua tersebut, anggota koperasi mempunyai kedudukan sentral dalam koperasi sebagai commit to user 29 suatu kelembagaan ekonomi. Dilihat dari pengertian dasar, sifat, ciri keanggotaan dan hak serta kewajiban anggota dalam organisasi koperasi, maka kedudukan anggota dapat diuraikan, menjadi: a. Pemilik, pemakai sekaligus pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi melalui Rapat Anggota Tahunan. b. Orang-orang yang mempunyai kesepakatan berdasrkan kesadaran rasional dan utuh yang secara bersama-sama memenuhi kepentingan ekonomi dan sosial mereka, baik sebagai konsumen, sebagai produsen, maupun sebagai anggota masyarakat yang hidup dan berinteraksi dalam suatu komunal. c. Keanggotaannya bersifat sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara memenuhi persyaratan-syaratan spesifikasi koperasinya. d. Keanggotaan melekat pada diri pribadi orang-orangnya,1 memiliki senasib dalam upaya memenuhi kepentingan ekonomi dan sosialnya, 2 memiliki keyakinan bahwa hanya bergabungbersama-sama akan dapat diselesaikan, 3 memiliki kesamaan dalam jenis kepentingan ekonominya. e. Keanggotaanya koperasi merupakan keputusan berdasarkan tingkat kesadaran rasional dari orang-orangyang: 1 merasa cocok bila mereka kegiatan tolong menolong khususnya dalam bidang ekonomi, 2 merasa kuat bila mereka bersatu menjadi anggota koperasi, 3 merasa tigdak perlu bersaing dengan kegiatan usaha koperasinya. commit to user 30 Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka. Keinginan untuk masuk menjadi anggota dan keluar tergantung pada kemauan setiap anggota. Namun demikian, keanggotaan seseorang akan berakhir bila: a. Meninggal dunia Bila seseorang telah meninggal, maka status keanggotaanya berakhir pada saat ia meninggal dan tidak biasa dialihkan kepada ahli warisnya. b. Minta berhenti atas kehendak sendiri Bila seseorang mengajukan permintaan secara tertulis kepada pengurus untuk berhenti menjadi anggota, maka permintaan tersebut akan dibicarakan dalam rapat pengurus dan sekaligus akan ditentukan mengenai pengambilan simpanan-simpanannya di dalam koperasi, yaitu setelah dikurangi kewajibannya yang mungkin belum dilunasi. Bila keadaan tidak memungkinkan, maka pengembalian simpanan-simpanan itu akan ditentukan oleh pengurus menurut tata cara yang tidak merugikan koperasi dengan memperhatikan pula kepentingan anggota yang berhenti tersebut. c. Diberhentikan karena tidak memenuhi syarat keanggotaan Sebagai misal, jika seorang anggota koperasi berganti mata pencarian, maka keanggotaannya dapat berakhir pada saat itu juga. Demikian pula bila ia pindah alamat sehingga keluar dari daerah kerja koperasi tang bersangkutan. Sebagaimana ditentukan dalam commit to user 31 anggaran dasar koperasi, maka keanggotaannya dapat dinyatakan gugur. d. Dipecat karena tidak memenuhi syarat kewajiban sebagai anggota Bila seseorang anggota tidak memenuhi kewajibannya, misalnya tidak menbayar simpanan wajib yang telah ditetapkan didalam anggaran dasar, dan sengaja untuk merugikan koperasi, maka anggota tersebut bisa dihapuskan status keanggotaanya Revrisond baswir 1997:135.

10. Pengurus Koperasi dan Tanggung Jawabnya