commit to user Moss yang dijadikan sebagai media tanam berasal dari akar paku-
pakuan, atau kadaka yang banyak dijumpai di hutan-hutan. Moss sering digunakan sebagai media tanam untuk masa penyemaian sampai dengan masa
pembungaan. Media ini mempunyai banyak rongga sehingga memungkinkan akar tanaman tumbuh dan berkembang dengan leluasa. Menurut sifatnya,
media moss mampu mengikat air dengan baik serta memiliki sistem drainase
dan aerasi yang lancar Anonim, 2010a.
D. Zat Pengatur Tumbuh IBA
ZPT pada tanaman plant regulator adalah senyawa organik yang bukan hara nutrient, yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung promote,
menghambat inhibit, dan dapat merubah proses fisiologi tumbuhan. Sedangkan hormon tumbuh plant hormone adalah zat organik yang
dihasilkan oleh tanaman, yang dalam kosentrasi rendah dapat mengatur proses fisiologis Abidin, 1989. Diketahui bahwa hormon di dalam tanaman
merupakan produk metabolit, sehingga kandungan hormon endogen di dalam tanaman akan berbeda jika umur tanaman berbeda Kaufman et al, 1991. Ahli
biologi tumbuhan telah mengidentifikasi 5 tipe utama golongan ZPT yaitu auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen. Auksin terbagi menjadi
beberapa jenis yaitu IAA Indole Acetik Acid, IBA Indole Butyric Acid, NAA Naphtalene Acetic Acid dan 2,4 D 2,4 D – Dichlorophenoxy Acetic
Acid Wudianto, 1998. Penggunaan auksin di antaranya adalah untuk merangsang
perkecambahan dan pertumbuhan biji, merangsang perakaran setek, cangkok, dan bagian tanaman lainnya dalam usaha perbanyakan tanaman secara
vegetatif; merangsang pertumbuhan bibit sambung pucuk grafting, merangsang pertumbuhan buah-buahan, menghambat pertumbuhan tunas
tanaman dan gulma Rismunandar, 1995. Menurut Salisbury dan Ross 1995 terdapat bukti yang kuat bahwa auksin dari batang sangat berpengaruh pada
awal pertumbuhan akar. Bila daun muda dan kuncup yang kaya auksin dipangkas, jumlah pembentukan akar samping berkurang. Bila hilangnya
commit to user organ tersebut diganti dengan auksin, kemampuan pembentukan akar sering
menjadi pulih kembali. Auksin juga memacu perkembangan awal akar pada setek batang. Pada stadium pertumbuhan vegetatif, auksin merangsang
pembelahan, pembesaran dan deferensiasi sel serta merangsang aliran protoplasma Noogle dan Fritz, 1979.
Senyawa-senyawa indole yaitu IPA Indole-3-Propionic Acid maupun IBA Indole-3-Butyric Acid terbukti baik digunakan sebagai ZPT perakaran.
IBA mempunyai sifat yang lebih baik dan efektif dari pada IAA dan NAA. Dengan demikian IBA paling cocok untuk merangsang aktifitas perakaran,
karena kandungan kimianya lebih stabil dan daya kerjanya lebih lama. IAA biasanya mudah menyebar ke bagian lain sehingga menghambat
perkembangan serta petumbuhan tunas dan NAA dalam mempergunakannya harus benar-benar tahu konsentrasi yang tepat yang di perlukan oleh suatu
jenis tanaman, bila tidak tepat akan memperkecil batas konsentrasi optimum perakaran Wudianto, 1998.
Auksin jenis IBA ini mempunyai aktivitas auksin yang lemah, tetapi pada tingkat konsentrasi tinggi IBA menyebabkan sel mengalami kematian.
Sifatnya persisten, artinya penguraian oleh enzim-enzim tanaman dapat dikatakan sangat lambat. Demikian juga translokasi pengangkutan ke bagian
lain IBA berjalan lambat, sehingga IBA tetap berada disekitar tempat aplikasinya. Ketiga sifat tersebut menyebabkan IBA efektif dalam induksi
perakaran Harjadi, 2009.
E. Hipotesis