Bab 1 Pendahuluan 1-2
Universitas Kristen Maranatha 2015 dapat selalu diperbaiki dan dirancang semakin nyaman dan kondusif untuk proses
belajar mengajar.
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam tatap muka perkuliahan, ruangan-ruangan kelas disediakan di sebuah gedung yang bernama Graha Widya Maranatha, pada lantai 2, 3, 4 dan 5.
Jumlah total ruang kelas untuk lantai 2, 3, 4 dan 5 adalah 94 ruang kelas. Dalam penataan kelas-kelas yang tersedia, tiap kelas memiliki karakteristik yang berbeda,
baik dari dimensi, kapasitas, jumlah jendela dan posisinya terhadap lorong-lorong penghubung. Hal ini memberikan tingkat kenyamanan yang berbeda-beda.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, berupa wawancara kepada dosen dan mahasiswa, masih terdapat beberapa hal yang
masih kurang dari segi kenyamanan ruang kelas dan fasilitas penunjangnya. Yaitu:
1. Masih ada ruangan kelas yang dirasakan tidak nyaman karena terlalu
panas dan pengab. 2.
Masih ada ruangan kelas yang terganggu proses belajar mengajarnya karena suara bising dari lorong.
3. Kursi dan meja dosen yang tidak nyaman, malah mengganggu proses
pembelajaran. Seperti : a.
Kaca meja: mengakibatkan pandangan dosen ke monitor yang ada di bawah kaca menjadi tidak jelas, karena pantulan cahaya.
b. Laci meja keyboard: jika dimasukan kedalam meja maka menutupi
separuh dari layar monitor, tetapi jika ditarik keluar maka membuat posisi duduk dosen terganggu dan jarak pandang ke monitor
semakin jauh. c.
Tempat peletakan OHP yang diletakan di atas meja sering menghalangi pandangan mahasiswa untuk melihat ke papan tulis.
Bab 1 Pendahuluan 1-3
Universitas Kristen Maranatha 2015 d.
Tidak tersedianya ruang kaki untuk dosen pada saat duduk berhadapan dengan meja, sehingga kaki dosen harus terbuka
“ngangkang”.
1.3 Batasan Asumsi
Untuk lebih memfokuskan penelitian, maka diberikan batasan dan asumsi sebagai berikut :
1.3.1 Batasan Karena keterbatasan waktu yang dimiliki penulis, maka ruang lingkup penelitian
yang dilakukan dibatasi untuk beberapa hal berikut:
1. Ruangan kuliah yang diamati ialah ruang kuliah yang berada di lantai 2,3,4
dan 5 gedung Graha Widya Maranatha, Universitas Kristen Maranatha. 2.
Lingkungan fisik yang diamati meliputi temperatur °C, kelembaban , kebisingan db, sirkulasi udara dan ventilasi.
3. Pengukuran dan pengambilan data dari kondisi lingkungan fisik di dalam
ruang perkuliahan. 4.
Responden yang diwawancarai mengenai kenyamanan terhadap temperatur °C, kelembaban ,
kebisingan db, sirkulasi udara dan ventilasi adalah pengguna ruang perkuliahan yaitu mahasiswa dan dosen
UK Maranatha. 5.
Interval waktu yang digunakan dalam pengamatan adalah jam 07.00- 08.00, 12.00-13.00 dan jam 17.00-18.00 WIB
6. Pengukuran data anthropometri dosen dalam proses perancangan dan
pembuatan meja dan kursi dosen berdasarkan data anthropometri orang Indonesia yang mengikuti telah disediakan dalam buku yang berjudul
“Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya” karangan Eko Nurmianto. 7.
Perancangan kursi dan meja OHP mengikuti perancangan meja dosen. 8.
Pengertian dari “panjang” adalah dimensi yang pengukurannya dilakukan
secara horizontal dan sejajar dengan dada, sesuai dengan posisi penggunaan produk.