Lingkungan Fisik TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2-24 Universitas Kristen Maranatha 2015 2.5.2 Temperatur dan Kelembaban Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperatur yang berbeda – beda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal ini dengan suatu sistem tubuh yang sangat semuprna, sehingga dapat menyesuaikan dengan perubahan – perubahan yang terjadi di luar tubuhnya. Tetapi kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri ada batasnya. Apabila temperatur udara lebih rendah dari 17 o C, berarti temperatur udara di bawah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan diri, maka tubuh manusia akan mengalami kedinginan karena hilangnya panas tubuh yang sebagian besar diakibatkan karena konveksi dan radiasi, juga sebagian kecil dari penguapan. Sebaliknya, apabila temperatur udara terlalu panas dibandingkan dengan temperatur normal tubuh manusia, temperatur tubuh manusia akan lebih naik dan lebih tinggi. Tabel 2.2 Tabel Temperatur Lingkungan Kerja dan Pengaruhnya Temperatur Lingkungan Kerja °C Kondisi Tubuh 49,0 Batas toleran kemampuan fisik dan mental 29,5 Aktivitas mulai terganggu 24,0 Kondisi optimum kerja 10,0 Kekakuan fisik yang ekstrim mulai muncul 10,0 Kekakuan fisik Sumber: Kumpulan Teori dan Diktat Analisis Perancangan Kerja Ergonomi II Menurut Prof. Soetarman mengemukakan beberapa hal sebagai usaha agar menciptakan udara yang baik gie, 2000 yaitu: 1. Mengatur temperatur dalam ruangan dengan alat air conditioning . Walaupun alat tersebut mahal harganya tetapi bagi pekerja yang menghendaki ketelitian dan ketenangan alat ini merupakan keharusan apabila dikehendaki mutu pekerjaan yang tinggi Bab 2 Tinjauan Pustaka 2-25 Universitas Kristen Maranatha 2015 2. Mengusahakan peredaran udara yang cukup dalam ruangan. Hal ini dapat tercapai dengan membuat lubang0lubang udara yang cukup banyak pada dinding ruangan. Demikian pula sewaktu bekerja jendela haruslah dibuka. Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung di dalam udara, biasanya dinyatakan dengan persentase . Kelembaban sangat berhubunngan dengan temperatur udara. Antara temperatur, kelembaban, kecepatan bergerak udara dan radiasi dari udara akan dipengaruhi oleh keadaan tubuh manusia pada saat menerima dan melepaskan panas dari dalam tubuh. Sebagimana kita ketahui bahwa tubuh manusia selalu berusaha menyesuaikan dan mencapai kesetimbangan anatara panas tubuhnya dengan temperatur sekitarnya. Kelembaban relatif dapat diukur dengan hydrometer . Tingkat kelembaban yang memberikan kenyaman berkisar 40 sampai dengan 60. [5,3] Gambar 2.2 Gambar Hubungan Temperatur dengan Kelembaban Sumber : Handbook of Ergonomics and Human Factors Table , hal 181 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2-26 Universitas Kristen Maranatha 2015 2.5.3 Kebisingan Menurut Burrow Sutalaksana, 2006, kebisingan adalah suatu stimuli bunyi yang tidak mengandung informasi berkenaan dengan tugas atau pekerjaan yang dikerjakan. Terdapat dua hal yang menentukan kualitas suatu bunyi, yaitu frekuensi dan intensitasnya. Frekuansi dinyatakan dalam jumlah getaran per detik atau disebut hertz Hz, sedangkan intensitas adalah arus energi persatuan luas biasanya dinyatakan dalam desibel dB. Berikut adalah klasifikasi bising menurut Furrer Don Weilmer, 2001 1. 30 – 40 dB Tenang Sekali hingga Tenang 2. 50 – 60 dB Cukup Tenang hingga Berisik, permulaan kesulitas mendengar dan berbicara 3. 60 dB Kebisingan mulai terasa, mengganggu konsentrasi dan fungsi fisiologis daya reaksi, lelah, dst 4. 70 dB Sangat Berisik Tabel 2.3 Skala Intensitas Kebisingan Sumber : Sutalaksana, 2006 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2-27 Universitas Kristen Maranatha 2015

2.6 Metode Konsep Penilaian

Concept Scoring Penilaian konsep dilakukan untuk mengetahui konsep produk manakah yang terbaik diantara beberapa produk yang dibandingkan, berdasarkan kriteria seleksi tertentu. Di bawah ini adalah table untuk keperluan analisis penilaian konsep : [5,134] Tabel 2.4 Tabel Analisa Penilaian Konsep Rating Nilai Rating Nilai Rating Nilai 1 r rw r rw r rw ……. n Total Nilai Peringkat Kriteria Seleksi Analisis Bobot w A …. Z Konsep Produk Yang Dibandingkan Sumber: Product Design and Development , hal 134 Langkah – langkah pengisian tabel analisis konsep adalah sebagai berikut : 1. Menentukan kriteria seleksi analisis dan bobot w Kriteria seleksi analisis adalah kriteria yang akan diberi dari masing – masing konsep atau faktor- faktor yang dan dinilai untuk menentukan konsep mana yang terbaik. Tiap kriteria seleksi tersebut kemudian akan diberi bobot, bobot w yang diberikan dapat berupa persentase. 2. Menentukan Rating r Rating diberi dengan cara menentukan konsep mana yang terbaik untuk tiap kriteria. Penentuan rating ini biasanya didapati dari survey terhadap konsumen atau berdasarkan penilaian yang dilakukan sendiri oleh penilai. Penentuan rating seperti ini dinamakan dengan cara prioritas. Terdapat dua cara memberikan prioritas rating , yaitu sebagai berikut : - Prioritas maksimum yaitu konsep terbaik diberi nilai terbesar. - Prioritas minimum yaitu konsep terbaik diberi nilai minimum. Bab 2 Tinjauan Pustaka 2-28 Universitas Kristen Maranatha 2015 3. Menentukan nilai Nilai dapat dengan cara mengalikan rating dengan bobot untuk tiap kriteria, kemudian nilai tersebut ditotalkan. 4. Menghitunh total nilai N dengan rumus : Nj = Keterangan : r ij = rating dari konsep ke-j pada kriteria ke-i w i = bobot untuk kriteria ke-i n = banyaknya kriteria N j = total nilai untuk konsep ke-j 5. Penjumlahan kriteria terbaik Penjumlahan kriteria terbaik dengan cara menjumlahkan kriteria terbaik dari tiap konsep untuk mengetahui konsep produk manakah yang terbaik diantara beberapa konsep produk dibandingkan.