7
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengkaji prospek pengembangan kegiatan wisata di Kaliurang berkaitan dengan adanya penetapan
kawasan hutan Merapi sebagai t aman nasional
n asionalkeberadaan
. 2.2.2.1.3.2.
Sasaran Penelitian
Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut di atas, sasaran yang ingin dicapai meliputi :
− Identifikasi potensi wisata, baik fisik maupun sosial dan adat budaya, yang
ada di Kawasan Wisata Kaliurang, − Identifikasi jenis kegiatan wisata yang sudah dikembangkan saat ini di
Kawasan Wisata Kaliurang, − Identifikasi peraturankebijakanbatasan-batasan yang ada dalam pengelolaan
kawasan taman nasional, − Analisis terhadap potensi wisata yang ada, kemungkinannya untuk
dikembangkan berkaitan dengan batasan-batasan yang ada dalam kawasan taman nasional,
− Rekomendasi mengenai kegiatan wisata yang dapat dikembangkan di Kawasan Wisata Kaliurang.
2.3.1.4. Ruang Lingkup Penelitian
2.3.1.1.4.1. Ruang Lingkup Substansial
Format t ed: I ndent: First line: 0.59
Format t ed: Line spacing: single Format t ed: Font: Bold, I ndonesian
Format t ed: I ndent: Left: 0, First line: 0.59, Tab stops: 0, Left + Not at 0.5
Format t ed: Font: Bold, I ndonesian Format t ed: I ndent: First line: 0.59, Tab
stops: 0, Left + Not at 0.5
8
Secara substansial, penelitian ini mencakup kajian terhadap aspek fisik, sosial, budaya dan spasial. Aspek fisik, pengkajian dilakukan terhadap fenomena-
fenomena alam yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan kondisi prasarana dan sarana yang ada di Kaliurang sampai saat ini yang merupakan modal bagi
pengembangan wisatanya. Aspek sosial dan budaya, pengkajian dilakukan terhadap persepsi masyarakat atas penetapan TNGM, bentuk partisipasi
masyarakat dalam kegiatan wisata yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengembangan kegiatan pariwisata di Kaliurang pada khususnya dan pengelolaan
TNGM pada umumnya serta adat istiadattradisi yang ada sebagai potensi atraksi wisata yang dapat dikembangkan. Adapun dari aspek spasial, dilakukan
pengkajian terhadap sistem zonasi dalam pengelolaan taman nasional dan fungsi masing-masing zona yang menjadi faktor pembatas bagi arah pengembangan
kegiatan pariwisata di dalam kawasannya.
2.3.2.1.4.2. Ruang Lingkup Spasial
Penelitian ini dilaksanakan di desa
Kawasan Wisata Kaliurang, Desa
Hargobinangun, Kecamatan Pakem serta wilayah sekitarnya Gambar 1.1 dan Gambar 1.2, yaitu yang berkaitan dengan obyek-obyek wisata. Kawasan
ini terletak di lereng selatan Gunung Merapi yang berdekatan dengan Pegunungan
Plawangan, Desa
terletak di Kabupaten Sleman, DIY dan berjarak sekitar 27 kilometer ke arah utara dari pusat Kota Yogyakarta.
Area sampling untuk pengambilan sampel responden ditetapkan Dusun Kaliurang Barat dan Kaliurang Timur tanpa menyertakan Dusun Ngipiksari,
Format t ed: Font: Bold, I ndonesian
9
karena adanya pertimbangan bahwa kedua dusun tersebut langsung berbatasan dengan kawasan hutan sehingga aktivitas masyarakatnya seringkali
bersinggungan secara langsung dengan kawasan hutan tersebut, sementara aktivitas masyarakat Dusun Ngipiksari hampir tidak bersinggungan dengan
kawasan hutan. Untuk lokasi obyek wisata, area pengamatan meliputi wilayah di sekitarnya, khususnya yang berada di lereng selatan Gunung Merapi termasuk
yang ada di dalam kawasan TNGM. Lokasi penelitian ini dipilih karena adanya berbagai pertimbangan, yakni
antara lain karena Kaliurang merupakan kawasan wisata yang sudah cukup dikenal, terutama bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, di mana
perkembangan kawasannya cukup pesat serta permasalahan yang muncul akibat penetapan TNGM cukup aktual.
10
11
12
2.4.1.5. Kerangka Pemikiran