Tabel 4.2 Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa
No. Aspek yang Dinilai
Skor 3
2 1
1. Siswa aktif dalam pembelajaran.
√ 2.
Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
√
3. Siswa bertanya yang berkaitan dengan materi
pembelajaran.
√
4. Siswa bekerjasama dalam berdiskusi tentang
materi.
√
5. Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan
baik. √
6. Siswa menyimak setiap penjelasan dari guru.
√
7. Siswa dapat mengerjakan tugas yang
diberikan guru dengan baik. √
8. Siswa melakukan kegiatan yang dapat
memotivasi teman ketika pembelajaran berlangsung.
√
9. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
√
Jumlah skor perolehan 12
Persentase 44
Kriteria Cukup
Adapun hasil pengumpulan data awal peneliti diperoleh dari wawancara dan hasil belajar siswa sebagai berikut.
1. Data hasil wawancara dengan guru
Hasil wawancara dengan guru kelas V di SD Negeri Cinangsi Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut.
a. Guru menyadari bahwa media dalam pembelajaran sangat dibutuhkan, tetapi
guru tidak menggunakan media dengan alasan keterbatasan waktu dalam menyiapkan media.
b. Pada saat pembelajaran, ketika siswa diberikan kesempatan bertanya, tidak
ada yang bertanya. Ketika ditanya sudah mengerti, siswa menjawab sudah mengerti. Namun, setelah dilakukan tes masih banyak siswa yang tidak
mencapai ketuntasan belajar berdasarkan nilai KKM yang telah ditetapkan. c.
Pada saat pembelajaran guru berusaha agar semua siswa aktif, dengan melemparkan pertanyaan kepada siswa yang terlihat sering bermain dan
mengobrol. Pada saat ditanya siswa tersebut tidak bisa menjawab, yang dapat menjawab setiap pertanyaan hanya siswa yang pandai saja.
2. Data hasil wawancara dengan siswa
Data wawancara dengan siswa kelasV SD Negeri Cinangsi Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut.
a. Siswa merasa sulit memahami materi sifat fisik tanahkarena proses
pembelajaran hanya dijelaskan oleh guru sambil membaca buku paket selanjutnya mengerjakan soal yang ada pada buku paket.
b. Siswa merasa bosan karena hampir setiap pembelajaran guru hanya ceramah
dan dan membacakan materi di buku paket kemudian menyuruh siswa untuk mengisi soal-soal latihan yang ada pada buku paket.
c. Siswa yang pasif, tidak berani bertanya kepada guru atau teman jika ada yang
tidak dimengerti.
3. Data hasil tes belajar siswa
Berdasarkan uraian hasil observasi pada proses pembelajaran di atas, berdampak pada hasil tes belajar siswa kelas V SD Negeri Cinangsi Kecamatan
Tanjungmedar Kabupaten Sumedang masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditentukan guru. Adapun data
awal hasil tes belajar siswa telah tergambar pada Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Data Awal Hasil Belajar Siswa pada Materi Sifat Fisik Tanah di Kelas V
SDN Cinangsi No.
Nama Nilai Akhir
Ketuntasan Tuntas Belum Tuntas
1 Ai Rukmini Nurendah
55 √
2 Ade Agung Gunawan
85 √
3 Ade Tia Agustina
45 √
4 Alda Amelia Putri
80 √
5 Dedi Junaedi
65 √
6 Hendra Kustiawan
50 √
7 Jejen Suryana
40 √
8 Marsha Vina A.
80 √
9 Maya Lismayanti
60 √
10 M. Avin Firmansyah
60 √
11 Nisa Alela
65 √
12 Nur Lela
50 √
13 Rendi Setiawan
60 √
14 Resa Noviyanti
65 √
15 Riska Nurhalimah
70 √
16 Setya Indra Hardiyat
70 √
17 Sudarman
55 √
18 Susilawati
15 √
19 Tita Rosika
40 √
20 Wulan Febriani
50 √
21 Wulan Sari Nurhayati
45 √
22 Yayan Sopian
45 √
23 Anita Melawati
65 √
24 Azkah
45 √
Jumlah 3 orang 21 orang
Persentase 12,5
87,5
Keterangan: KKM = 75 tujuh puluh lima
Berdasarkan Tabel 4.1 tentang data awal yang diperoleh terlihat bahwa hanya 3 orang yang tuntas dan 21 orang yang belum tuntas, bila dipersentasekan
siswa yang tuntas adalah 12,5, sedangkan yang belum tuntas 87,5 dengan nilai KKM yang ditentukan oleh guru yaitu 75.
Dapat disimpulkan, bahwa kinerja guru dan aktivitas siswa belum optimal sehingga perlu perbaikan. Hal tersebut berpengaruh pada hasil belajar siswa yang
menunjukkan banyaknya siswa yag mendapatkan nilai di bawah KKM.
Permasalahan di atas harus diupayakan untuk dipecahkan melalui penerapan sebuah model pembelajaran pada materi sifat fisik tanah. Model
pembelajaran yang digunakan untuk memperbaiki pembelajaran ini adalah model
discovery learning
, dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas PTK.
Model
discovery learning
merupakan suatu komponen penting dalam pendekatan konstruktivis. Ide pembelajaran
discovery learning
muncul dari keinginan untuk memberi rasa
curious
kepada siswa dalam “menemukan” sesuatu oleh mereka sendiri. Dalam melaksanakan pembelajaran di SD dengan
menggunakan model
discovery learning
dilakukan melalui tahapan
stimulation, problem statement, data collection, data processing, verification,
dan
generalization.
Hasil yang diharapkan dalam pembelajaran sifat fisik tanah dengan menggunakan model
discovery learning
siswa dapat melakukan langkah-langkah menganalisis sifat fisik tanah dan dapat membuat kesimpulan dari hasil percobaan
tersebut.
B. Paparan Data Tindakan