3.4.3.7. Pemantauan dan Telaah Ulang
Proses manajemen resiko
harus dipantau
untuk menentukan
atau mengetahui
adanya penyimpangan
atau kendala
dalam pelaksanaannya.
Pemantauan juga diperlukan untuk memastikan bahwa sistem manajemen resiko telah berjalan sesuai dengan rencana yang ditentukan.
Dari hasil pemantauan diperoleh berbagai masukan mengenai penerapan manajemen resiko. Selanjutnya manajemen melakukan tinjauan ulang untuk
menentukan apakah proses manejemen resiko telah sesuai dan menentukan langkah-langkah perbaikannya.
3.5. Pengadaan Peralatan Keselamatan Kerja
Peralatan keselamatan kerja dibedakan untuk masing – masing jenis kecelakaan yang terdiri dari :
a. Pelindung kepala b. Pelindung mata
c. Pelindung tangan dan jari tangan d. Pelindung badan
e. Pelindung kaki dan jari kaki f. Pelindung pernafasan
g. Pelindung pendengaran h. Face shield
Peralatan keselamatan kerja jenis tertentu misalnya pelindung mata dapat terdiri dari beberapa jenis misalnya untuk debu, las, bubut, dan lain – lain.
Universitas Sumatera Utara
Demikian pula dengan harga alat yang bervariasi guna menentukan ongkos peralatan keselamatan kerja dipakai asumsi sebagai berikut :
a. Peralatan keselamatan kerja yang dipakai berasal dari satu pabrik dengan standar harga tertentu.
b. Harga peralatan adalah rata – rata dari daftar harga peralatan jenis produk tertentu.
c. Keandalan tiap jenis peralatan keselamatan kerja tidak sama sehingga dalam satu trial terjadi beberapa kalli pengadaan peralatan yang tidak sama untuk
setiap peralatan keselamatan kerja. Dengan demikian harga peralatan keselamatan kerja dihitung dengan :
Ht = H x T
K
Dimana : Ht = Harga alat keselamatan dalam satu trial H = Harga alat keselamatan kerja per alat
T = Jangka waktu satu trial K = Jangka waktu keandalan alat
3.6. Aplikasi Benefit and Cost Analysis
Persoalan pemilihan alternatif selalu menggunakan kriteria tertentu yang dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Dalam masalah pencegahan
kecelakaan ini, ukuran keoptimalan ditentukan berdasarkan pada kriteria benefit and cost analysis. Karena biaya dan manfaat merupakan dua factor penting dalam
mengukur resiko.
Universitas Sumatera Utara
Benefit and cost analysis merupakan suatu alat sederhana untuk memilih dan menilai kelayakan suatu proyek atau usulan. Benefit and cost analysis pada prinsipnya
menyatakan bahwa suatu proyek dikatakan layak jika manfaat benefit bagi masyarakatlebih besar dari pada biaya cost yang dikeluarkan
12
. Kriteria benefit and cost analysis disini didefinisikan sebagai pengeluaran
investasi untuk pencegahan kecelakaan per pengurangan nilai guna negatif.
Benefit Cost = Manfaat ekivalen Biaya ekivalen
Benefit and cost analysis digunakan untik memilih aternatif dalam jangka waktu yang sama. Benefit and cost analysis BC1 berarti manfaat benefit lebih besar dari
biaya cost yang digunakan untuk memperoleh manfaat benefit itu. Bukan hanya sekedar manfaat benefit, BC1 berarti manfaat benefit tersebut dapat menutupi
selain biaya juga dapat mengembalikan repayment investasi dan dapat memberikan keuntungan profit bagi perusahaan. Oleh karena itu biaya pencegahan sangat
berpengaruh terhadap laba perusahaan.
12
Purba Radiks, Analisis Biaya dan Manfaat, Penerbit PT. Rineka Cipta Jakarta, 1997
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian