PERUBAHAN BUDAYA ETNIS BATAK TOBA PADA MASYARAKAT PESISIR SIBOLGA KESIMPULAN

4.1 Terbentuknya Adat Budaya dan Kesenian Muslim Pesisir Sibolga..… 66 4.2 Adat Sumando Pesisir Sibolga...………………….….......................... 68

BAB V PERUBAHAN BUDAYA ETNIS BATAK TOBA PADA MASYARAKAT PESISIR SIBOLGA

5.1 Faktor Mempengaruhi Perubahan Budaya .............................................. 77 5.2 Perubahan Budaya .................................................................................. 81

BAB VI KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan……………………………………………………………...... 93 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR INFORMAN LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Skripsi yang berjudul “Batak Toba Muslim : Studi Perubahan Budaya Pada Masyarakat Pesisir Di Sibolga 1970-2000” adalah sebuah kajian sejarah yang dapat diselesaikan dengan berbagai tahapan dalam penulisan sejarah yang mana kajian mengenai perubahan orang orang Batak Toba Muslim di Sibolga belum pernah diteliti secara rinci. Pada hakikatnya tidak ada kebudayaan yang statis. Masyarakat dan kebudayaan manusia di manapun selalu berada dalam keadaan berubah. Perubahan tersebut terjadi karena hubungan dengan manusia-manusia lainnya. Orang Batak Toba tepatnya masyarakat suku Batak Toba banyak yang turun dari pegunungan dan mencari tempat-tempat baru untuk dijadikan perkampungan baru. Sibolga salah satu daerah yang menjadi tempat baru bagi mereka. Ditempat baru mereka berupaya untuk tetap mempertahankan adat budaya mereka seperti ditempat asal. Namun, invansi Islam yang dilakukan kelompok Paderi dan perpindahan masyarakat Poncan serta dibukanya perkebunan oleh Pemerintah kolonial membawa perubahan yang cukup signifikan pada adat budaya masyarakat Batak Toba. Perubahan itu terletak pada adat perkawinan dan penggunaan bahasa. Masyarakat Batak Toba Muslim mulai menggunakan adat sumando pada upacara perkawinan mereka. Bahasa yang digunakan juga memakai bahasa beko. Faktor-faktor perubahan budaya ini adalah situasi kultural dan agama saling berkaitan dalam perubahan budaya yang terjadi pada masyarakat yang bersuku Batak Toba. Masyarakat Batak Toba yang sudah menganut agama Muslim tidak lagi melaksanakan ritual adat budaya yang bertentangan dengan agama Muslim. Sehingga mereka lebih memilih menggunakan adat sumando yang notabene bernafaskan Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan Batak Toba Muslim yang terdapat di kota Sibolga dengan serangkaian dorongan yang memaksa mereka untuk berpindah sehingga menimbulkan pembauran dengan masyarakat baru yang memiliki budaya yang kuat sehingga terjadi perubahan budaya pada masyarakat Batak Toba. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, library research, dan data visual. Sehingga berdasarkan hal tersebut dapatlah ditarik kesimpulan sesuai dengan serangkaian proses penelitian yang dilakukan penulis. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa orang Batak Toba khususnya yang beragama Muslim mengalami perubahan budaya walaupun perubahan itu tidak terjadi secara menyeluruh. Dalam mempertahankan identitas mereka, mereka masih menggunakan kata Horas dalam setiap kesempatan pada acara-acara dan pada upcara perkawinan masih dilaksanakan upacar mangulosi tulang. Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Skripsi yang berjudul “Batak Toba Muslim : Studi Perubahan Budaya Pada Masyarakat Pesisir Di Sibolga 1970-2000” adalah sebuah kajian sejarah yang dapat diselesaikan dengan berbagai tahapan dalam penulisan sejarah yang mana kajian mengenai perubahan orang orang Batak Toba Muslim di Sibolga belum pernah diteliti secara rinci. Pada hakikatnya tidak ada kebudayaan yang statis. Masyarakat dan kebudayaan manusia di manapun selalu berada dalam keadaan berubah. Perubahan tersebut terjadi karena hubungan dengan manusia-manusia lainnya. Orang Batak Toba tepatnya masyarakat suku Batak Toba banyak yang turun dari pegunungan dan mencari tempat-tempat baru untuk dijadikan perkampungan baru. Sibolga salah satu daerah yang menjadi tempat baru bagi mereka. Ditempat baru mereka berupaya untuk tetap mempertahankan adat budaya mereka seperti ditempat asal. Namun, invansi Islam yang dilakukan kelompok Paderi dan perpindahan masyarakat Poncan serta dibukanya perkebunan oleh Pemerintah kolonial membawa perubahan yang cukup signifikan pada adat budaya masyarakat Batak Toba. Perubahan itu terletak pada adat perkawinan dan penggunaan bahasa. Masyarakat Batak Toba Muslim mulai menggunakan adat sumando pada upacara perkawinan mereka. Bahasa yang digunakan juga memakai bahasa beko. Faktor-faktor perubahan budaya ini adalah situasi kultural dan agama saling berkaitan dalam perubahan budaya yang terjadi pada masyarakat yang bersuku Batak Toba. Masyarakat Batak Toba yang sudah menganut agama Muslim tidak lagi melaksanakan ritual adat budaya yang bertentangan dengan agama Muslim. Sehingga mereka lebih memilih menggunakan adat sumando yang notabene bernafaskan Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan Batak Toba Muslim yang terdapat di kota Sibolga dengan serangkaian dorongan yang memaksa mereka untuk berpindah sehingga menimbulkan pembauran dengan masyarakat baru yang memiliki budaya yang kuat sehingga terjadi perubahan budaya pada masyarakat Batak Toba. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, library research, dan data visual. Sehingga berdasarkan hal tersebut dapatlah ditarik kesimpulan sesuai dengan serangkaian proses penelitian yang dilakukan penulis. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa orang Batak Toba khususnya yang beragama Muslim mengalami perubahan budaya walaupun perubahan itu tidak terjadi secara menyeluruh. Dalam mempertahankan identitas mereka, mereka masih menggunakan kata Horas dalam setiap kesempatan pada acara-acara dan pada upcara perkawinan masih dilaksanakan upacar mangulosi tulang. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN