Pengertian Motivasi Sistem dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Gaji

Dalam kebijaksanaan pengupahan, tujuan utama yaitu kebijaksanaan yang mendasarkan upah dari sumbangan tenaga dan pikiran karyawan. Struktur upah gaji menunjukan sistem yang formal mengenai skala - skala untuk tujuan tersebut. Sistem ini membedakan dalam pembayaran - pembayaran yang dianggap menunjukkan perbedaan yang sama dalam bentuk - bentuk pekerjaan. Tambahan - tambahan produktivitas atau penyesuaian faktor - faktor perbaikan yang menghubungkan upah gaji dengan dibuat menurut rata - rata kemajuan perusahaan. Kebijaksanaan pengupahan umumnya dibuat untuk : 1. Adanya pembayaran upah gaji yang cukup untuk menjamin hidup berkeluarga dalam keadaan normal. 2. Mengadakan diferensiasi penghargaan pengupahan atau penggajian dalam perbedaan skill, tanggung jawab, usaha dan kondisi kerja. 3. Mengadakan suatu pembinaan pengupahan atau penggajian sesuai dengan peningkatan karya atau efisiensi kerja yang diberikan untuk mempertinggi daya hidup karyawan. 4. Mengadakan suatu pembinaan pengupahan penggajian menurut stabilitas keuangan perusahaan.

2.1.2 Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Sardiman 2006 : 73 motif merupakan daya penggerak dari dalam untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan. Definisi Motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi Universitas Sumatera Utara seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut Sardiman 2006 : 73 “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorangyang ditandai dengan munculnya “felling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.” Pemberian motivasi pegawai merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh manajer dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan hasil yang optimal pada pegawai itu sendiri dalam melakukan pekerjaan kearah pencapaian suatu tujuan. Marwansyah dan Mukaram 2000 : 151, menyatakan bahwa indikator yang dapat dijadikan dalam menilai motivasi pegawai adalah : 1. Pemimpin yang kompeten, adil dan makmur. 2. Penghargaan atas hasil kerja. 3. Kondisi kerja. 4. Hubungan kerja. 5. Pengembangan diri. 6. Tanggung jawab. 7. Pernentun kompensasi. 8. Jenis pekerjaan. 9. Persaingan kerja. 10. Promosi jabatan. Sedangkan Umar 2005 : 38 - 39, mengatakan bahwa pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor utama teori dua faktor yang merupakan kebutuhan. Yaitu merupakan faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat pekerja yang ingin memperoleh ketentraman badaniah. Kebutuhan ini akan berlangsung terus - menerus. Faktor - faktor ini Universitas Sumatera Utara merupakan faktor - faktor motivasi yang menyangkut kebutuhan psikologis yang berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara langsung berkaitan dengan pekerjaan. Lebih lanjut teori dua faktor dari Hezberg ini sering pula disebut dengan konsep Higiene, yang mencakup : 1. Isi Pekerjaan : a. Prestasi b. Pengakuan c. Pekerjaan itu sendiri d. Tanggung jawab e. Pengembangan potensi individu 2. Faktor Higienis : a. Gaji dan upah b. Kondisi kerja c. Kebijakan dan administrasi perusahaan d. Hubungan antar pribadi e. Kualitas supervise Dari konsep Higiene dapat diketahui bahwa dalam perencanaan pekerjaan bagi pekerja haruslah senantiasa terjadi keseimbangan antara kedua faktor ini. Pada hakekatnya semua manusia dalam hidupnya selalu ingin memenuhi segala kebutuhannya, baik kebutuhan yang bersifat materi maupun kebutuhan yang bersifat non materi. Bagi organisasi yang mempunyai pendorong kesannya tentu akan memikirkan bagaimana cara pemenuhan kebutuhan yang diperlukan setiap pegawai tersebut. Salah satu cara yang tepat bagi perusahaan untuk memenuhi Universitas Sumatera Utara kebutuhan tersebut yaitu dengan cara memberikan kompensasi yang layak dan adil sebagai penghargaan yang diberikan perusahaan kepada pegawainya. Menurut Mulyasa 2003 : 112 “Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu.” Para karyawan akan bersungguh - sungguh dalam mengerjakan tugasnya dengan lebih baik bila ada faktor pendorongnya yang disebut motivasi. Dimyati dan Mudjiono 2002 : 80 mengutip pendapat Koeswara yang mengatakan bahwa “Seseorang bekerja karena didorong kekuatan mental, kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, dan cita - cita di dalam diri seseorang dan terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu dalam bekerja.” Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri yang menimbulkan kegiatan menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Dalam motivasi dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka pemenuhan harapan dan dorongan dalam hal ini adalah pencapaian tujuan. Menurut Mulyani seperti dikutip oleh Darsono 2000 : 62 teori motivasi dibagi menjadi tiga yaitu : motif berprestasi, motif berafiliasi dan motif berkuasa. Dalam Dimyati mengutip pendapat Maslow 2002 : 80, mengemukakan kebutuhan akan motivasi berdasarkan 5 lima tingkatan penting yaitu: 1. Kebutuhan fisiologis adalah berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia yaitu sandang, papan atau perumahan, dan pangan. Universitas Sumatera Utara 2. Kebutuhan akan perasaan aman adalah berhubungan dengan keamanan yang terkait fisik maupun batin, bebas dari rasa takut dan cemas. 3. Kebutuhan sosial adalah diterima dalam lingkungan orang lain yaitu pemilikan harga diri dan kesempatan untuk maju. 4. Kebutuhan akan penghargaan usaha menumbuhkan jati diri. 5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri adalah kebutuhan individu menjadi sesuatu yang sesuai kemampuannya.

2.1.2.1 Jenis dan Fungsi Motivasi