Analisis Multivariat Hasil Penelitian

61.1, dan responden yang menyatakan lingkungan sosial kurang baik terhadap pemakaian APD yang lengkap sebanyak 2orang 28.6 dan terhadap pemakaian APD yang tidak lengkap sebanyak 5 orang 71.4 . Dengan nilai ρ=1.000, hal ini menunjukkan tidak ada hubungan signifikan lingkungan sosial dengan pemakaian APD. Semakin kecil nilai ρ0.05 maka semakin besar hubungannya. Sehingga dari nilai ρ=1.000 maka hubungan lingkungan sosial dengan pemakaian APD semakin kecil. Tabel 4.16.Hasil Analisis Bivariat Hubungan Variabel BebasDenganVariabel Terikat Dengan Menggunakan Uji Chi Square No Variabel p value Ket 1 Pengetahuan 0.004 B 2 Sikap 0.058 TB 3 Kondisi APD 1.000 TB 4 Pengawasan 0.397 TB 5 Lingkungan Sosial 1.000 TB Keterangan : TB : Tidak Berhubungan B : Berhubungan

4.3.3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat merupakan kelanjutan dari analisis bivariat, dengan ketentuan variabel-variabel independen pada analisis bivariat menunjukkan nilai ρ0.25 dengan tujuan melihat pengaruh antara variabel independen terhadap dependen. Hasil analisis bivariat tabel 3.16 menunjukkan terdapat dua variabel independen yang mempunyai nilai signifikan ρ0.25, yaitu antara pengetahuan Universitas Sumatera Utara dengan pemakaian APD dan sikap dengan pemakaian APD, sehingga kedua variabel ini dapat diteruskan untuk dianalisis multivariat karena ρ0.25. Dalam analisis multivariat ini variabel independent dengan variabel dependent dapat menggunakan Uji Regresi Logistik Berganda dengan Metode Backward Stepwise. Tabel 4.17. Hasil analisis Regresi Logistik Berganda Dengan Metode Backward Stepwise. Variabel Df Ρ value Exp B Pengetahuan 1 0.008 24.000 Sikap 1 0.680 1.667 Berdasarkan tabel 4.17. diatas dapat dilihat variabel mana dari variabel pengetahuan dan sikap yang mempunyai pengaruh paling kuat untuk mempengaruhi pemakaian APD pada pekerja stimulasi di unit penderesan PT Socfindo Tanah Besi dengan nilai sig=0.008 dan OR sebesar 24.000 yang berarti pengetahuan tinggi mempunyai kemungkinan dapat mempengaruhi pemakaian APD 24.000 kali dibandingkan dengan pengetahuan rendah dan memiliki pengaruh yang lebih kuat untuk mempengaruhi pemakaian APD pada pekerja stimulasi di unit penderesan PT Socfindo Tanah Besih. Sehingga nilai probabilitas pengetahuan terhadap pemakaian APD adalah sebagai berikut : � = 1 1 + � −∝+�1�1+�2�2+⋯+���� � = 1 1 + 2,718281 −−3.871+3.178 � = 1 1 + 2,718281 3.871 � + 3,178 ����� � ℎ �� Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18. Probabilitas Pemakaian Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Stimulasi Di Unit Penderesan PT Socfindo Tanah Besih Tahun 2014 Variabel Prediktor Proporsi Persentase Pengetahuan 0.2393 23.93 Pengetahuan 1 0.0191 1.91 Keterangan : Pengetahuan : 0 : Baik Pengetahuan : 1 : Tidak Baik Berdasarkan tabel 4.18. menjelaskan bahwa jika pengetahuan baik maka peluang pekerja dalam pemakaian APD lengkap sebesar 23.93. Sebaliknya jika pengetahuan tidak baik maka peluang pekerja dalam pemakaian APD lengkap sebesar 1.91. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Hubungan Pengetahuan Terhadap Pemakaian APD Berdasarkan analisis bivariat menunjukkan bahwa dari 25 pekerja terdapat 8 orang 66.7 berpengetahuan baik dengan pemakaian APD lengkap dan tidak lengkap 4 orang 33.3 dan berpengetahuan cukup 1 orang 77.7 dengan pemakaian APD lengkap dan tidak lengkap 12 orang 92.3. Hasil analisis bivariat juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pemakaian APD. Hal ini ditunjukkan dengan nilai ρ=0.004 ρ0.05, semakin kecil nilai ρ0.05 maka semakin besar hubungannya. Sehingga dari nilai ρ=0.004 maka hubungan pengetahuan dengan pemakaian APD semakin besar. Hal ini juga selaras dengan penelitian Mulyanti 2008 bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan penggunaan APD dengan nilai ρ=0.004 ρ0.05 dan proporsi responden yang menggunakan APD 100 terdapat pada responden dengan pengetahuan kategori sangat baik, 71.4 terdapat pada responden dengan pengetahuan kategori baik, dibandingkan responden dengan pengetahuan cukup baik yaitu 18.2. Artinya, semakin tinggi pengetahuan seseorang maka semakin mengerti pekerja untuk menggunakan apa yang telah disediakan oleh perusahaan seperti dalam pemakaian APD sehingga dapat memperkecil terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Pengetahuan tersebut diperoleh dari pendidikan dasarnya, pengalaman dalam melakukan suatu pekerjaan atau pengalaman pernah memperoleh kecelakaan jika tidak menggunakan APD. 59 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Motivasi Usia Lanjut Untuk Tinggal Di Panti Sosial Tresnawerdha "Abdi" Binjai Tahun 2002

0 54 81

Gambaran Faktor-Faktor Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

1 12 100

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pekerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013

2 29 157

Identifikasi bahaya dan gambaran perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja Laundry di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta Tahun 2013

11 86 142

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Pandai Besi di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong, Kab. Tapanuli Utara Tahun 2016

9 51 136

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT. LEMBAH KARET PADANGTAHUN 2014.

1 11 10

Hubungan faktor enabling dengan pemakaian alat pelindung diri (apd) pada tenaga kerja di pt. suwastama pabelan Titin

0 0 81

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Pandai Besi di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong, Kab. Tapanuli Utara Tahun 2016

0 1 16

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Pandai Besi di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong, Kab. Tapanuli Utara Tahun 2016

0 0 2

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA PENGELASAN INFORMAL

0 3 11