20.21 Indeks Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Bojonegoro - Ubaya Repository

LAPORAN AKHIR INDEKS KEBAHAGIAAN MASYARAKAT BOJONEGORO - 124 sebagai transportasi paling favorit terkait dengan mudahnya kendaraan ini untuk mengakses jalanan kecil dan fleksibilitasnya dalam berkendara. Ketika ditanyakan berapa sering menggunakan kendaraan umum, 49,22 responden menyatakan tidak pernah menggunakan kendaraan umum. Hanya 23,32 yang menyatakan setiap hari menggunakan kendaraan umum. 17,63 responden menyatakan menggunakan kendaraan umum 1 kali dalam 1 bulan. Ketika diwawancarai terkait dengan tingkat kepuasan menggunakan kendaraan umum, sebagian besar responden menyatakan bersifat netral dan sebagian besar lainnya menyatakan puas Tabel di bawah. Terkait dengan kemudahan jangkauan transportasi umum, 37,29 responden menyatakan puas dengan kemudahan menjangkau dan hanya 10,47 yang tidak puas. Dilihat dari lamanya waktu menunggu, sebagian besar responden menyatakan tidak puas 26,68. Hal ini mencerminkan bahwa waktu menunggu kendaraan umum relatif lama, yang berimplikasi tidak dapat diandalkannya transportasi umum. Terkait dengan murah atau tidaknya transportasi umum, sebagian besar responden meyatakan puas dengan harganya 32,26. Diukur dari terjadwalnya kendaraan umum, secara rata-rata responden menyatakan netral. Begitu pula dalam hal kebersihan, sebagian besar menyatakan netral, meskipun sekitar 24,86 menyatakan puas. Tabel 4.45 Distribusi frekuensi dalam persentase Jawaban Responden terhadap pertanyaan Q 202 Pernyataan 5 4 3 2 1 8 Mudah dijangkau 6.56 37.29 20.25 10.47 4.61 20.81 Waktu menunggu 2.51 18.99 23.60 26.68 2.93 25.00 Murah 5.45 32.26 23.60 10.75 1.40 26.12 Terjadwal 3.35 24.30 22.49 17.46 2.37 29.33 Bersih 5.59 24.86 20.39 19.27 2.79 26.12 Keterangan: 5 = sangat puas, 4 = puas, 3 = netral, 2 = tidak puas, 1 = sangat tidak puas, 8 = tidak tahu. Ketika ditanyakan hal terkait kemudahan berjalan kaki dan kemudahan bersepeda, sebagian besar responden menyatakan bahwa berjalan kaki dan LAPORAN AKHIR INDEKS KEBAHAGIAAN MASYARAKAT BOJONEGORO - 125 bersepada mudah dilakukan di Bojonegoro, masing-masing 45,11 responden untuk kemudahan berjalan kaki maupun kemudahan bersepeda lihat Tabel di bawah. Relatif kecil yang menyatakan berjalan kaki sulit 6,15 dan sangat sulit 9,5. Begitu pula untuk bersepeda, hanya 3,49 yang menyatakan sulit dan 7,68 menyatakan sangat sulit. Hal menarik yang ditemukan adalah 4,61 responden menyatakan pertanyaan tidak sesuai terkait kemudahan berjalan kaki, kemungkinan besar dikarenakan tidak ingin berpendapat. Hal yang sama juga terlihat untuk pertanyaan tentang kemudahan bersepeda. Tabel 4.46 Distribusi frekuensi dalam persentase Jawaban Responden terhadap pertanyaan Q 204 Pernyataan Sangat mudah Mudah Biasa Sulit Sangat sulit Tidak sesuai Kemudahan berjalan kaki 24.16 45.11 18.44 6.15 9.50 4.61 Kemudahan bersepeda 21.51 45.11 21.23 3.49 7.68 9.36

4.3.7.7 Energi, Perubahan Iklim, Biodiversity, dan Sampah Rumah Tangga

Bahan bakar yang banyak dipergunakan oleh masyarakat Bojonegoro adalah LPG 70.77 responden lihat Gambar di bawah. Kayu bakar merupakan sumber bahan bakar kedua yang sering dipergunakan, sebanyak 26,54 responden. Sebaliknya, hanya 1,03 responden yang menyatakan menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar, dan hanya 0,26 yang menggunakan solar sebagai bahan bakar. LAPORAN AKHIR INDEKS KEBAHAGIAAN MASYARAKAT BOJONEGORO - 126 Gambar 4.118 Bahan Bakar yang Dipergunakan dalam persen Ketika diwawancarai terkait pemahaman tentang perubahan iklim, sebanyak 36,76 responden menyatakan mengetahui dan sangat memahami tentang perubahan iklim. 37,40 responden mengetahui tetapi hanya memahami sedikit tentang perubahan iklim. Hanya 15,94 yang mengetahui tetapi tidak memahami. Sisanya 9,9 yang tidak mengetahui tentang perubahan iklim. Sebagian besar responden menyatakan bahwa perubahan iklim merupakan permasalahan yang serius 50,58 responden. Sementara, 20,98 responden menyatakan bahwa hal ini merupakan masalah yang sangat serius. Hanya 3,22 responden yang menyatakan perubahan iklim bukan masalah yang serius. Terkait dengan biodiversity, sebagian besar responden menyatakan bahwa jumlah kawasan hijau di daerahnya tidak bertambah jumlahnya 43,32. Bahkan 31,75 responden menyatakan bahwa kawasan hijau justru menurun jumlahnya. Terkait sampah rumah tangga, 80 responden menyatakan bahwa sampah dibakar. Hanya 6,44 yang menyatakan bahwa sampah rumah tangga dipergunakan untuk kompos, dan hanya 0,9 yang menyatakan bahwa sampah diambil oleh truk sampah. Bahkan yang lebih mencengangkan adalah 2,83 responden menyatakan bahwa sampah dibuang ke sungai. Temuan ini memperlihatkan bahwa masyarakat Bojonegoro belum memiliki pengetahuan akan pentingnya mendaur ulang sampah. Dibakarnya sampah akan 0.64

70.77 26.54

1.03 0.26 0.77

Listrik LPG Kayu Minyak tanah Solar lainnya LAPORAN AKHIR INDEKS KEBAHAGIAAN MASYARAKAT BOJONEGORO - 127 menyebabkan polusi udara dan dibuangnya sampah ke sungai akan menyebabkan polusi air dan kerusakan habitat di sungai. Gambar 4.119 Perlakuan Terhadap Sampah Rumah Tangga dalam persen

4.3.7.8 Kualitas Tanah Pertanian

Kualitas tanah pertanian ditanyakan pada responden yang pekerjaannya sebagai petani saja. Sebagian besar responden menyatakan bahwa tanah pertanian yang dimilikinya berkualitas baik 41,89. Sebagian lagi berpendapat bahwa kualitas tanah yang dimilikinya cukup baik 35,84. Hanya 7,99 responden yang menyatakan bahwa kualitas tanah pertaniannya buruk. Ditinjau dari rutinnya penggunaan pupuk dan pestisida untuk tanah pertanian, persepsi dari responden Bojonegoro adalah mereka rutin menggunakan berbagai jenis pupuk dan pestisida. Lebih dari 50 responden menyatakan bahwa mereka rutin menggunakan pupuk organik dan pupuk kimia. Begitu pula ketika ditanyakan tentang pestisida kimia, 50 responden menyatakan secara rutin menggunakan. Hanya penggunaan pestisida alami yang 6.44

80.05 0.90

2.83 0.77

6.95 2.06

Dibuat kompos Dibakar Diambil truk sampah Dibuang di sungai Dibuang di hutan Dibuang di tanah lapang Lainnya