Perekonomian Indeks Kebahagiaan Masyarakat Kabupaten Bojonegoro - Ubaya Repository

LAPORAN AKHIR INDEKS KEBAHAGIAAN MASYARAKAT BOJONEGORO - 17 Tabel 3.2 PDRB Bojonegoro Harga Berlaku 2010-2012 Sektor 2010 2011 2012 Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih KonstruksiBangunan Perdagangan, Hotel, dan Restoran Angkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Jasa – Jasa 2.148,86 2.317,25 587,33 53,29 270,64 1.311,24 301,16 383,08 755,37 2.214,30 2.678,53 648,99 56,88 301,39 1.443,59 320,67 418,06 792,09 2.314,46 2.721,58 705,91 60,34 329,66 1.605,57 349,46 455,60 837,01 Total 8.128,23 8.875,10 9.379,58 Sumber: BPS, Bojonegoro Dalam Angka 2012 Produksi minyak lapangan Banyu Urip Blok Cepu dengan operator Mobil Cepu Limited MCL mengalami peningkatan menjelang akhir 2012 rata-rata 24 ribu barel per hari yang sebelumnya hanya sekitar 22 ribu barel per hari. Pada 2014, lapangan Banyuurip Blok Cepu diprediksi mampu menghasilkan minyak hingga 165.000 barel per hari. Bahkan, itu belum termasuk minyak yang ada di lapangan Sukowati yang berpotensi menghasilkan 36.000 barel per hari dan sumur Tiung Biru yang targetnya memproduksi 1.000 barel per hari. Sektor pertambahan telah memberikan multiplier effect terhadap sektor lain, meskipun dirasa belum optimal. Meskipun pertumbuhan ekonomi Bojonegoro cukup tinggi, data kemiskinan menyebutkan bahwa 251 ribu penduduk masih hidup di bawa garis kemiskinan. Angka kemiskinan tersebut 16,6 dari total populasi. Namun demikian, data warga miskin yang mendapatkan raskin masih menjadi perdebatan. Data penerima bantuan sosial pada 2013, masih mengandalkan data BPS pada 2011. Menurut data dari badan statistik BPS Bojonegoro pada tahun 2011, jumlah warga miskin ada 140.354 orang. Namun setelah memverifikasi ke pemerintah pusat, yang berhak mendapat raskin ada 118.354 orang.

3.5. Potensi Sumberdaya Alam

Ada tiga sumber daya alam yang sangat berpengaruh terhadap dinamika ekonomi Bojonegoro, yaitu hutan jati, Sungai Bengawan Solo, dan minyak bumi. LAPORAN AKHIR INDEKS KEBAHAGIAAN MASYARAKAT BOJONEGORO - 18 Bojonegoro mempunyai sumber daya hutan yang cukup luas. Sebanyak 40,15 dari 230.705 hektar dialokasikan untuk area hutan negara. Keberadaan hutan Bojonegoro ini sudah terkelola sejak abad 16. 32. Bandingkan dengan luas lahan pertanian, yang hanya 32 dari luas lahan di Bojonegoro. Di balik hutan yang lebat, Bojonegoro menyimpan potensi sumber daya migas. Minyak masih merupakan sumberdaya favorit di Bojonegoro. Diperkirakan, di perut bumi Bojonegoro terdapat cadangan minyak mentah yang diperkirakan mencapai sekitar 650 juta barel. Terkait dengan cangan minyak mentah tersebut pemerintah pusat menetapkan target produksi minyak Bojonegoro, Jatim, pada 2013 ini sebesar 22,9 juta barel. Produksi minyak 2012 hanya tercapai 22.697.354 barel, yang ditarget sebesar 24.609.030 barel di dalam APBN Perubahan. Pada 2012, produksi minyak Blok Cepu yang ditarget 8.874.000 barel, terealisasi 8.108.812 barel, lapangan Sukowati yang ditarget 3.068.090 barel, terealisasi 2.806.433 barel dan Unitisasi lapangan Sukowati, yang ditarget 12.754.990 barel, terealisasi 11.576.840 barel. Hanya lapangan sumur minyak tua peninggalan Belanda yang dikelola Pertamina EP Cepu yang ditarget 285.230 barel, bisa diperoleh sebesar 305.269 barel. Produksi lima sumur minyak baru Sukowati tidak terlalu bagus hanya sekitar 1.500 barel per harinya. Pengembang sumur minyak baru juga akan dilakukan di wilayah Kecamatan Soko, Tuban, sebagai usaha meningkatkan produksinya. Ketersediaan gas Cepu juga memberikan peluang pengembangan pabrik Pupuk. Pada 11 September 2013, PT. Pupuk Kujang Cikampek Jakarta sudah menetapkan rencana untuk membangun pupuk urea di atas lahan seluas 50 hektar. Pabrik pupuk urea tersebut bahan bakunya yakni asam amoniak akan diambil dari gas yang berada di Blok Cepu. Efektifnya berada tidak jauh dari lapangan sumur Banyuurip di Kecamatan Gayam, Bojonegoro. Proses pembangunan pabrik pupuk urea tersebut diperkirakan akan memakan waktu selama 3 tahun. Dana memastikan, pabrik pupuk itu akan menyerap tenaga kerja sangat banyak. “Akan dibutuhkan tenaga kerja lokal yang siap pakai dengan jalan memberi training tentang skill kepada warga Bojonegoro. Pupuk urea yang diproduksi oleh PT. Pupuk Kujang tersebut akan memproduksi urea sebesar 2.750 ton per hari.