LAPORAN AKHIR INDEKS KEBAHAGIAAN MASYARAKAT BOJONEGORO
-
144
Tabel 5.18
Persepsi Responden Terhadap Pemenuhan Hak-Hak Dasar
Hak-Hak Dasar Ya
Tidak
Mempunyai punya kebebasan menggunakan hak untuk berbicara dan berpendapat
84.7 3
Mempunyai hak untuk memilih 93.6
2 Mempunyai hak untuk bergabung dengan partai
politik 61.4
20.5 Mempunyai hak untuk berorganisasi sosial
79.0 6.1
Mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan layanan public
79.7 5.3
Mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan
82.8 5.9
Bebas dari diskriminasi etnis, jenis kelamin, agama, bahasa, politik dan status lainnya
74.9 7.6
Masyarakat menilai kurang pada lembaga keuanagan DPRD serta DPR RI. Penilaian masyarakat tidak terlepas dari pemeritaan di media terkait dengan
perilaku korupsi baik pada lembaga birokrasi maupun lembaga keuangan negara. Kontra pemberitaan dapat dilakukan untuk menurunkan dampak media ini.
Tabel 5.19 Kepercayaan pada Institusi Sosial
Institusi Sosial Percaya Biasa
Tidak Percaya
Pengadilan 44.1
35.8 7.9
Polisi 42.1
40.6 9.1
Media 29.4
50.9 7.2
Lembaga keuangan 9.6
41.7 32.6
Lembaga keagamaan 66.6
23.2 1.9
Pengurus RTRW 68.2
25.0 1.9
Pemerintah KelurahanDesa 71.8
21.2 2.5
Pemerintah Kecamatan 58.0
30.6 2.3
DPRD Kabupaten 32.9
38.7 10.3
Pemerintahan Kabupaten 44.0
35.3 5.4
DPRD Propinsi 28.2
38.6 9.6
Pemerintah Propinsi 31.8
38.2 6.6
DPR Nasional
26.4 36.4
12.7
Pemerintah Nasional 31.8
39.4 7.8
LAPORAN AKHIR INDEKS KEBAHAGIAAN MASYARAKAT BOJONEGORO
-
145
Informasi kebijakan Pemkab Bojonegoro dinilai sebagain besar responden masih sangat kurang. Pentingnya komunikasi hasil kebijakan serta hasil pembangunan
perlu ditingkatkan agar persepsi terhadap pemerintah kabupaten semakin positif. Tabel 5.20 Persepsi terhadap Akuntabilitas Pembangunan
Pernyataan 1
2 3
4 5
8
Kegiatan sesuai rencana 2.0 23.8 29.7 30.9 12.2
Informasi kebijakan desa 12.3 27.1 33.2 24.5 23.4 11.1
Informasi kebijakan Pemkab 22.9 41.6 20.6 10.3 3.8
Permasalahan yang dipandang responden terhadap kepercayaan masih didominasi pada permaslahan kepercayaan kepada lembaga keuangan Negara
dan para birokrat. Perilaku korupsi dan penyelewangan menjadi sumber ketidak percayaan warga terhadap pemerintah.
Tabel 5.21 Persepsi Kepercayaan pada Institusi Sosial
Aspek Kepercayaan 1
2 3
4 5
8
Penyalahgunaan uang Negara 24
13.3 1.8
28.4 22.4
Penyalahgunaan staff atau pegawai 17.4
14.2 4.8
30.9 18.5
Penyalahgunaan kendaraan dinas 18.1
14.6 4.7
30.0 19.0
Penyalahgunaan peralatan
milik negara truk, traktor, mesin, dll
17.4 15.3
5.7 30.7
18.1 Penyalahgunaan perizinan, seperti
tambang, galian, dan penebangan pohon
18.0 13.9
5.1 29.0
19.9
Penyalahgunaan izin perdagangan 16.1
15.8 5.9
29.2 17.7
Fasilitas untuk orang-orang tertentu 14.8
18.5 9.1
25.0 16.6
Pelatihan untuk orang-orang tertentu 13.5
19.1 12.9
15.1 14.6
Promosi untuk orang-orang tertentu 12.2
18.8 12.3
24.8 15.0
Pemberian bantuan untuk orang- orang tertentu
14.2 27.0
9.4 21.5
11.9 Penghargaan untuk orang-orang
tertentu 12.9
24.5 13.1
21.4 13.4
Pengadaan barang dan jasa yang tidak sesuai ketentuan
16.9 15.2
5.3 31.7
15.6 Pembayaran yang ditunda
13.3 13.8
7.5 35.8
14.6 Penggunaan anggaran tidak sesuai
rencana
18.4 15.2 4.1
29.9 19.6
Memberi uang untuk memenangkan pemilu
19.1 14.6 4.4
27.1 22.4