Kinerja pimpinan Dimensi Good Governance .1 Partisipasi Politik
                                                                                LAPORAN AKHIR INDEKS KEBAHAGIAAN MASYARAKAT BOJONEGORO
-
101
perbaikan  kondisi  ekonomi,  sosial,  dan  kebudayaan  masyarakat,  sehingga kemiskinan  dan  lingkungan  hidup  masyarakat  mengalami  perubahan.
Berdasarkan  hasil  survey,  63  responden  menyatakan  bahwa  pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah desa sudah tepat sesuai yang diharapkan seperti
dinyatakan dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.21   Distribusi Frekuensi Persepsi Responden Terhadap Arah
Pemerintah Desa Q137 Level Pemerintahan
Tepat Salah
Tidak tahu
Pemerintah Desa 63.1
7.8 24.0
Fenomena  keberhasilan  pembangunan  mempunyai  trend  yang  mirip dengan kinerja pemimpin. Responden melihat bahwa keberhasilan pembangunan
tertinggi terjadi pada pemerintahan di tingkat yang paling rendah. Semakin tinggi jenjang pemerintahan, semakin rendah apresiasi masyarakat terhadap kinerjanya.
Tabel 4.22   Distribusi Frekuensi Persepsi Responden Terhadap Arah
Pemerintah Level Kecamatan Hingga Level Nasional Q138 Level Pemerintahan
1 2
3 4
5 8
Pemerintah Kecamatan 1.8
6.1 8.7
66.8 14.1
2.0 Pemerintah Kabupaten
1.4 4.8
16.3 62.1
8.1 6.8
Pemerintah Propinsi 1.1
6.3 12.9
61.7 8.0
9.5 Pemerintah Nasional
2.1 6.6
16.4 50.2
5.8 18.3
1 = sangat buruk, 2 = buruk, 3 = cukup, 4 = bagus, 5 = sangat bagus, 8 = tidak tahu
Sebanyak  14  responden  menyatakan  bahwa  pemerintah  kecamatan mempunyai  kinerja  yang  sangat  bagus.  Sementara  pemerintah  kabupaten  dan
propinsi,  hanya  8,1  dan  8  responden  yang  menyatakan  sangat  bagus.  Untuk
LAPORAN AKHIR INDEKS KEBAHAGIAAN MASYARAKAT BOJONEGORO
-
102
tingkat  nasional,  hanya  5,8  responden  yang  menyatakan  bahwa  kinerja pemerintah nasional sangat bagus. Hal ini kemungkinan terjadi karena frekuensi
komunikasi warga dengan pemimpin. Selain karena keseharian pemerintah desa dengan warga, pemilihan langsung terhadap kepala desa memungkinkan interaksi
yang tinggi dengan masyarakat.
Menurut  persepsi  80,9  responden,  pemerintahan  tingkat  kecamatan dianggap mempunyai arah yang paling tepat. Intensitas dialog antara pemerintah
dan  masyarakat  memungkinkan  tingginya  persepsi  tersebut.  Kepemimpinan camat  tidak  tergolong  pada  kepemimpinan  yang  abnormal  melainkan
kepemimpinan demokratis. Sikap dan perilaku yang masih dianggap perlu adalah: mengkoordinasikan pekerjaan dan tugas dari semua anggota masyarakat, dengan
menekankan  rasa  tangung  jawab  dan  kerja  sama  yang  baik  kepada  setiap anggota masyarakat. Dia tahu, bahwa organisasi atau lembaga bukanlah masalah
pribadi  atau  individual,  akan  tetapi  kekuatan  kepemimpinannya  terletak  pada partisipasi  aktif  setiap  anggota  masyarakat.  Pemimpin  diharapkan  mau
mendengarkan  aspirasi  dan  nasihat  semua  pihak  dan  mampu  memanfaatkan keunggulan setiap orang seefektif mungkin pada saat-saat yang tepat. Disamping
itu  pula  pemimpin  diwajibkan  bersikap  adil  terhadap  semua  lapisan  masyarakat dalam  pelayanannya,  agar  dia  tidak  saja  disenangi  oleh  segelintir
orangmasyarakat  yang  ada  dalam  wilayah  pemerintahannya  Seba,  2013. Dengan  demikian,  supaya  pembangunan  sesuai  dengan  kebutuhan  masyarakat
maka  kepala  desa  dalam  hal  ini  harus  berkonsultasi  dulu  dengan  masyarakat, sehingga pembangunan dapat dirasakan dan nikmati masyarakat sesuai dengan
kebutuhan masyarakat  dan agar  tujuan  daripada  pembangunan  itu  sendiri  tepat sasaran.
                