Volunteering Dimensi Community Vitality

LAPORAN AKHIR INDEKS KEBAHAGIAAN MASYARAKAT BOJONEGORO - 112 Tabel 4.33 Distribusi Frekuensi Bentuk Bantuan Responden Q164 Bentuk Bantuan Yan Diberikan Ya Tidak Bantuan tenaga untuk pembangunan rumah ibadah 79.2 20.8 Bantuan tenaga untuk ritual keagamaan 72.9 27.1 Bantuan tenaga untuk tokoh keagamaan 62.2 37.8 Bantuan tenaga untuk membangun rumah 69.5 30.5 Bantuan tenaga untuk memperbaiki rumah 72.7 27.3 Bantuan tenaga untuk upacara adat 53.3 46.7 Bantuan tenaga untuk tetangga yang meninggal 89.1 10.9 Bantuan tenaga untuk menanampanen 59.9 40.1 Kerjabakti bersih desa 83.3 16.7 Bantuan tenaga untuk menggumpulkan uang 51.6 48.4 Mengajar ngaji 38.4 61.6 Mengajar kesenian daerah 15.3 84.7 Bantuan tenaga untuk irigasi 30.4 69.6

4.3.6.2 Donasi

Kegiatan yang mendapat perhatian berupa sumbangan dana adalah kegiatan ritual yang dilakukan oleh saudara. 89,4 responden menyatakan mereka memberikan sumbangan dana untuk acara adat atau ritual yang dilakukan oleh saudara, seperti meninggal atau perkawinan. Kegiatan agama mendapat perhatian kedua di mana 87 menyatakan memberikan sumbangan dana untuk kegiatan keagamaan. Kemudian diikuti oleh rumah ibadah. Perhatian responden untuk kegiatan pendidikan relatif sedikit. Hanya 52 responden menyatakan membantu lembaga pendidikan. LAPORAN AKHIR INDEKS KEBAHAGIAAN MASYARAKAT BOJONEGORO - 113 Tabel 4.34 Distribusi Frekuensi Penggunaan Bantuan yang Diberikan Q166 Aktivitas Penggunaan Bantuan Yang Diberikan Ya Tidak Pembangunan rumah ibadah 82.3 17.7 Kegiatan agama 87.1 12.9 Kepada saudara kematian, perkawinan 89.4 10.6 Orang lain yang bukan saudara 75.4 24.6 Lembaga pendidikan 52.8 47.2 LSM 23.1 76.9 Lainnya 12 88

4.3.6.3 Rasa Memiliki, Rasa Percaya, dan Vitalitas Komunitas

Rasa memiliki masyarakat Bojonegoro cenderung moderat. 49,9 responden menyatakan rasa memiliki masyarakat Bojonegoro cenderung tinggi dan sangat tinggi. Di lain pihak, responden cenderung tidak mudah percaya. 45 responden menyatakan tidak percaya kepada siapapun. Dengan kata lain, ada sikap yang sangat hati-hati dalam berinteraksi sosial. Sementara 35 responden hanya percaya kepada orang-orang tertentu saja, misalnya keluarga. Pernyataan ini konsisten dengan kepercayaan terhadap tetangga. 57,6 responden menyatakan sama sekali tidak percaya kepada tetangganya. Sedangkan 33,6 menyatakan percaya kepada sebagian dari tetangganya. Berdasarkan pengalaman responden, 57,6 responden menyatakan bahwa orang-orang di sekitarnya tidak pernah bersikap adil, sementara 44,7 responden menyatakan bahwa orang-orang di sekitarnya jarang bersikap adil. Hanya 2 responden yang menyatakan orang disekitar selalu bersikap adil. Sikap tolong-menolong pun sudah jarang terjadi. 76 responden menyatakan bahwa masyarakat di sekitarnya tidak pernah melakukan tolong menolong. Interaksi warga juga relatif rendah. 79,9 responden menyatakan tidak setuju bahwa interaksi sosial selalu terjadi.