2.2.8 Diagnosis banding
Dalam menegakkan diagnosis miopia, terdapat beberapa penyakit yang mempunyai gejala dan tanda mirip seperti pada miopia. Maka, seseorang dokter harus berhati-hati
dalam menegakkan diagnosis karena jika diagnosisnya tidak benar, maka pengobatan yang diberikan terhadap pasien tidak tepat dan seterusnya dapat merugikan pasien.
Antara penyakit-penyakit yang mirip dengan miopia seperti diplopia, dan degenerasi makula macular degeneration.
2.2.9 Penatalaksanaan
Pada masa ini, terdapat beberapa pilihan yang tersedia agar pasien miopia dapat kembali melihat dengan jelas apabila melihat sesuatu yang jauh seperti orang normal.
Antara pilihan penatalaksanaan miopia adalah seperti pemakaian kacamata, lensa kontak, ortokeratologi, laser dan prosedur operasi refraktif lainnya, serta terapi visus
penglihatan untuk pasien yang mengalami miopia akibat stress penglihatan. Pilihan utama untuk mengkoreksi miopia adalah kacamata dengan lensa sferis
negatif. Umumnya, diresepkan sebuah lensa tunggal agar pasien dapat memiliki penglihatan yang jelas pada setiap jarak.
Namun, terdapat beberapa keadaan yang menyebabkan pasien miopia perlu menggunakan lensa bifokal atau lensa tambahan yang progresif, antaranya seperti
pada pasien yang usianya sekitar lebih dari 40 tahun, atau anak-anak, dan orang dewasa yang miopia akibat stres kerja karena sering melihat sesuatu pada jarak dekat.
Untuk memungkinkan penglihatan yang jelas ketika melihat sesuatu yang jauh maupun yang dekat dapat diberikan lensa-lensa multifokal karena lensa-lensa ini
Universitas Sumatera Utara
dapat memberikan kekuatan yang berbeda atau kekuatan seluruh lensa yang diperlukan oleh pasien.
Pada masa ini, selain alatan medis yang digunakan untuk memperbaiki penglihatan, kacamata juga dapat digunakan untuk menunjukkan penampilan fashion seseorang
karena pada masa ini sudah tersedia pelbagai jenis lensa dan desain bingkai yang berbeda dari segi ukuran, bentuk, warna dan bahan yang dapat dipilih oleh pasien dari
segala usia. Lensa kontak dapat memberikan penglihatan yang lebih baik dan mungkin
memberikan visi yang lebih jelas dan lapangan pandang yang lebih luas berbanding kacamata pada beberapa individu. Namun, lensa kontak perlu dilakukan pembersihan
dan perawatan rutin agar kesehatan mata dapat dijaga karena lensa kontak dipakai langsung pada mata.
Terapi refraksi kornea atau juga dikenal sebagai ortokeratologi Ortho-k adalah terapi yang melibatkan pemasangan dari serangkaian lensa kontak kaku agar kornea
yaitu permukaan luar depan mata dapat dibentuk kembali. Jangka waktu pemakaian lensa kontak adalah terbatas, karena lensa kontak harus
dikeluarkan dari mata seperti pada malam hari. Penglihatan yang jelas yang bersifat sementara untuk sebahagian besar kegiatan sehari-hari pada pasien miopia tahap
moderate mungkin dapat diperolehi apabila menggunakan lensa kontak ini. Dengan menggunakan sinar cahaya laser juga dapat membentuk kembali kornea
dan seterusnya dapat membaiki miopia. Keratectomy photorefractive PRK dan laser keratomileusis in situ LASIK merupakan dua prosedur yang umum dilakukan.
Lapisan tipis jaringan dari permukaan kornea dihilangkan dengan menggunakan laser dalam prosedur PRK bertujuan untuk mengubah bentuk jaringan tipis dari
kornea dan memfokuskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Meskipun begitu,
Universitas Sumatera Utara
jumlah pembuangan jaringan tipis ini terdapat batas amannya. Apabila sebagian jaringan kornea ini dibuang, maka sejumlah kasus miopia dapat diatasi.
PRK membuang lapisan tipis dari permukaan kornea sedangkan LASIK tidak. LASIK membuang sebagian lapisan jaringan dari lapisan dalamnya. Untuk
melakukan hal ini, bagian dari permukaan luar kornea dipotong dan dilipat agar jaringan lapisan dalam terdedah. Kemudian sebagian jaringan lapisan dalam yang
diperlukan untuk membentuk kembali kornea dibuang pada jumlah yang tepat dengan menggunakan laser, dan kemudian jaringan luar ditutup dan ditempatkan semula
dalam posisi untuk menyembuhkan. Jumlah miopia yang dapat dikoreksi LASIK dibatasi oleh jumlah jaringan kornea yang dapat dihapus dengan cara yang aman.
Pada masa ini, orang yang sangat rabun dekat atau korneanya terlalu tipis sehingga tidak memungkinkan penggunaan prosedur laser sudah memiliki pilihan lain selain
untuk memperbaiki rabun jauhnya. Dengan melakukan prosedur penanaman lensa kecil di dalam mata mereka, rabun jauh yang mereka miliki mungkin dapat dikoreksi.
Lensa intraokular ini dapat memberikan koreksi optik yang diperlukan secara langsung di dalam mata dan lensa intraokular ini terlihat seperti lensa kontak kecil.
Dari segi pengobatan secara farmakologi, berdasarkan laporan dari dua hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Association for Research in Vision and
Ophthalmology menunjukkan bahawa pirenzepin berpotensi dalam mengurangkan perkembangan miopia pada anak-anak. Pirenzepin PIR, merupakan satu zat yang
relatif selektif M1-muskarinik antagonis, zat tersebut dapat mengurangkan perkembangan miopia pada anak karena pirenzepin dapat mengawal perpanjangan
aksis axis bola mata. Dosis yang didapati aman untuk anak terhadap gel ophtalmik 2 2 ophthalmic gel adalah penggunaan dengan 2 kali hari selama 28 hari.
Selain itu, menurut laporan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh the Atropine in the Treatment Of Myopia ATOM menunjukkan bukti yang jelas bahwa
penggunaan atropin secara topikal 1 tetes mata atropin atau Isoptotears sekali
Universitas Sumatera Utara
setiap malam dapat mengawal perpanjangan aksis axis bola mata sehingga perkembangan miopia pada anak dapat dikurangkan.
Selain dari terapi yang ditulis sebelumnya, terdapat suatu pilihan terapi lain yang dapat dipilih bagi orang-orang yang miopia yang disebabkan oleh kejangnya otot-otot
yang mengendalikan fokus mata yaitu terapi penglihatan vision therapy. Vision therapy merupakan terapi perilaku. Antara yang dapat dilakukan pasien dari
segi terapi perilaku adalah dengan melakukan berbagai senam mata dan mengelakkan dari terjadinya kelelahan mata yang berpanjangan agar pasien dapat meningkatkan
kemampuan fokus mata yang lemah dan mengembalikan penglihatan yang jelas. Penjagaan gizi juga memberikan peranan dalam mengatasi miopia. Semua anak
miopia harus diberikan makanan tambahan berupa kalsium dan vitamin D yang boleh didapati dari beberapa jenis makanan seperti produk susu, sayuran hijau, ikan dan
telur. Sebuah diet seimbang akan memperlambatkan kenaikan tahap miopia meskipun tidak mampu menghentikan peningkatan tingkat miopia.
Berbagai pilihan yang dapat diambil oleh pasien miopia untuk memperbaiki masalah penglihatan mereka dan setiap pilihan itu tergantung kepada kondisi dan
penyebab miopianya.
2.2.10 Pencegahan