Prognosis dan Tindak lanjutan Follow up

Apabila tingkat keparahan miopia semakin meningkat dan sudah terlambat untuk melakukan pencegahan, pasien sering dijumpai di kamar bedah untuk memperbaiki penglihatannya. Hal ini sering merupakan akibat dari kesalahan orang lain yang mencoba untuk terus menambah pemburukan pada retina pasien. Akhirnya pasien telah menjadi korban seumur hidupnya akibat ketidaktahuannya dan menjadi korban eksploitasi dari orang yang tidak peduli tentang tragis yang akan menimpa dirinya diri pasien.

2.2.12 Prognosis dan Tindak lanjutan Follow up

Prognosis miopia sederhana adalah sangat baik. Pasien miopia sederhana yang telah dikoreksi miopianya selalunya dapat melihat objek jauh dengan lebih baik. Prognosis bagi pasien miopia, astimatigma, anisometropia, dan akomodasi pasien serta fungsi vergence gerakan satu mata dalam kaitannya dengan mata yang lain berdasarkan derajat keparahannya, mungkin atau mungkin tidak melihat dengan lebih baik apabila melihat benda dekat selepas koreksi dilakukan koreksi. Setiap tahun sekali, anak-anak dengan miopia sederhana harus diperiksa. Namun, tindak lanjut yang mungkin sesuai untuk anak-anak yang mengalami perkembangan miopia tingkat tinggi secara luar biasa adalah setiap 6 bulan. Setidaknya pemeriksaan harus dilakukan setiap 2 tahun bagi orang dewasa dengan miopia sederhana. Bagi pasien yang memakai lensa kontak, agar evaluasi lensa cocok dan fisiologi kornea dapat dilakukan, umumnya mereka lebih sering memerlukan tindak lanjut. Pasien miopia sederhana dari tingkat rendah yang dijangkakan miopianya akan meningkat misalnya, anak muda miopia dengan -0,50 -0,75 D, pada interval sekitar 6 bulan tindak lanjut dapat dijadwalkan apabila pasien tidak diberikan resep. Untuk menentukan apakah koreksi telah menghilangkan gejala penglihatan lemah dalam kondisi gelap dan atau kesulitan mengemudi di malam hari, setelah menerima Universitas Sumatera Utara koreksi untuk melihat jelas pada malam hari, pasien dengan miopia malam harus dievaluasi 3-4 minggu. Kemudian pasien harus diperiksa setiap tahun setelah gejala miopia mereda. Prognosis miopia pada malam hari adalah baik selepas dikoreksi. Pseudomiopia biasanya dapat diobati dengan sukses, namun pasien mungkin memerlukan beberapa minggu untuk sembuh karena perjalanan pengobatan mungkin lambat. Sebelum komodatif berlebihan dan gejala dieliminasi, tindak lanjut harus dilakukan pada interval yang sering misalnya, setiap 1-4 minggu. Pemeriksaan harus dilakukan secara tahunan setelah akomodasi telah membaik relax. Pada pasien miopia degeneratif, prognosisnya bervariasi dengan perubahan yang terjadi pada retina dan mata. Tergantung kepada sifat dan keparahan perubahan retina dan mata, pemeriksaan harus dilakukan setiap tahun atau lebih sering. Aspek penting dalam tindak lanjut adalah seperti pemeriksaan retina secara regular, bidang pengujian visual, dan pengukuran tekanan intraokular. Dalam kasus miopia yang didapat, prognosisnya baik dan kekerapan tindak lanjut yang direkomendasikan tergantung pada kondisi atau agen penyebabnya. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI

OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: Variabel independen Variabel dependen Gambar 3.1: Kerangka Konsep Penelitian Faktor kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya miopia: 1. Melihat pada keadaan cahaya yang suram itensitas cahaya tidak memadai. 2. Melihat pada keadaan cahaya yang terlalu terang. 3. Melihat sesuatu dengan jarak yang terlalu dekat. 4. Melakukan pekerjaan dekat close work melebihi 30-40 menit tanpa diselangi rehat. 5. Sering melihat objek yang terletak lebih tinggi dari tingkat mata. Miopia Universitas Sumatera Utara