Etiologi Faktor Risiko Gejala dan Tanda

6. Miopia didapat Miopia didapat sering bersifat sementara dan dapat menjadi normal emmetropia. Antara penyebab yang dapat menyebabkan miopia didapat adalah seperti terpaparnya terhadap berbagai agen farmasi, kadar gula darah pada tahap tertentu, terjadinya sklerosis pada inti lensa kristal, atau kondisi anomali yang lainnya.

2.2.4 Etiologi

Etiologi miopia masih belum diketahui secara pasti. Namun miopia diduga berasal dari faktor genetik dan faktor lingkungan. American Optometric Association 1997 menulis etiologi yang diduga menyebabkan miopia berdasarkan jenis-jenis miopia: Tabel 2.1: Jenis-jenis Miopia dan Etiologinya Jenis-jenis miopia Etiologi-etiologi Miopia Sederhana Keturunan Warisan Sering bekerja dengan melihat sesuatu objek dengan jarak yang dekat Idiopatik Miopia Nokturnal Akomodasi untuk fokus gelap pada tahap yang signifikan Pseudomiopia Kelainan akomodasi Axoforia tahap tinggi Universitas Sumatera Utara Agen kolinergik agonis Miopia Degeneratif Keturunan Warisan Retinopati akibat prematuritas Gangguan pada hantaran cahaya melalui media okular Idiopatik Miopia Didapat Katarak nuclear akibat peningkatan usia Terpapar kepada sulfonamid dan agen farmaseutikal yang lain

2.2.5 Faktor Risiko

Meskipun etiologi pasti miopia masih belum diketahui, namun terdapat beberapa faktor risiko yang diduga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang itu mengalami miopia. Faktor risiko yang dapat menyebabkan miopia antaranya adalah faktor genetik, jika terdapat salah seorang dari orang tua atau keduanya menderita miopia, maka kemungkinan anak untuk menderita miopia akan menjadi lebih tinggi. Tingkat pendidikan juga dapat mempengaruhi kejadian miopia pada diri seseorang, semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin tinggi kemungkinan seseorang itu mengalami miopia. Begitu juga halnya dengan pekerjaan seseorang, seseorang yang Universitas Sumatera Utara sering bekerja dengan melihat sesuatu pada jarak yang dekat dapat meningkatkan terjadinya miopia. Selain dari faktor risiko di atas, seseorang yang tidak memakai cermin mata hitam sunglasses ketika berada ditempat melihat sesuatu yang terang sangat terang dapat meningkatkan risiko terjadinya miopia, selain faktor risiko yang lain seperti status gizi, penyakit tertentu, kelainan genetik, dan seseorang yang lahir prematur.

2.2.6 Gejala dan Tanda

Seseorang yang miopia sering mengeluhkan gejala-gejala tertentu dan terdapat tanda-tanda klinis yang dapat menunjukkan seseorang itu mengalami miopia. Gejala miopia adalah seperti sering mengatakan bahwa dia nyeri kepala, matanya kelelahan, mengecilkan bukaan kelopak mata untuk melihat sesuatu yang terletak agak jauh seperti melihat tulisan di papan tulis, kelelahan mata saat mengemudi, berolahraga, atau ketika melihat sesuatu yang jauhnya lebih dari beberapa meterkaki. Manakala tanda seseorang itu miopia adalah seseorang yang memiliki nilai kekuatan visus kurang dari 66 atau 55 tergantung kartu snellen yang digunakan untuk pemeriksaan.

2.2.7 Pemeriksaan dan Diagnosis