5.1.3. Hasil Analisa Data
Distribusi tingkat perilaku kebiasaan responden berdasarkan jumlah kebiasaan seharian yang dapat mempengaruhi terjadinya miopia dapat dilihat pada tabel
dibawah.
Tabel 5.8 Distribusi Tingkat Perilaku Kebiasaan Responden Berdasarkan Jumlah Kebiasaan Seharian yang Dapat Mempengaruhi Terjadinya Miopia.
No. Jumlah kebiasaan yang
dapat mempengaruhi terjadinya miopia
Frekuensi orang
Persentase
1 Rendah
Skor: 0-3
- Non-Miopia
- Miopia
44
24 20
45,8
54,5 45,5
2 Sederhana
Skor: 4-6
- Non-Miopia
- Miopia
47
22 25
49,0
46,8 53,2
3 Tinggi
Skor: 7-9
- Non-Miopia
- Miopia
5
2 3
5,2
40
60 Jumlah
96 100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8 menunjukkan tingkat perilaku kebiasaan responden berdasarkan jumlah kebiasaan seharian yang dapat mempengaruhi terjadinya miopia pada
responden penelitian. Kelompok skor kebiasaan yang dapat mempengaruhi terjadinya miopia pada tahap skor sederhana mencatatkan jumlah sampel teramai yaitu sebanyak
47 orang responden 49,0 diikuti kelompok skor kebiasaan yang dapat mempengaruhi terjadinya miopia pada tahap skor rendah yaitu sebanyak 44 orang
responden 45,8 . Didapatkan 5 sampel 5,2 dari responden termasuk dalam kelompok skor kebiasaan yang dapat mempengaruhi terjadinya miopia pada tahap
skor tinggi. Dari tabel, didapati pola persentase pada responden non-miopia semakin berkurang apabila menuju dari kelompok skor rendah ke kelompok skor tinggi. Untuk
responden miopia pula didapati pola persentase semakin meningkat apabila menuju dari kelompok skor rendah ke kelompok skor tinggi. Semakin tinggi skor berarti
semakin tinggi jumlah kebiasaan yang dapat menyebabkan miopia yang dilakukan oleh responden pada setiap hari.
Tabel 5.9 Distribusi Responden yang Memiliki Perilaku Seharian yang Berisiko Miopia dan yang Tidak Mempunyai Perilaku Seharian yang Berisiko Miopia.
Miopia Non Miopia
Jumlah Mempunyai Perilaku
Seharian yang Berisiko Miopia
46 45
91 Tidak Mempunyai
Perilaku Seharian yang Berisiko Miopia
2 3
5 Jumlah
48 48
96
Universitas Sumatera Utara
Di dalam penelitian ini, telah ditetapkan dua hipotesis: Ho = Tidak ada hubungan kebiasaan semasa melihat dengan miopia pada mahasiswa
FK USU angkatan tahun 2007-2009
Ha = Ada hubungan kebiasaan semasa melihat dengan miopia pada mahasiswa FK USU angkatan tahun 2007-2009
Menguji hipotesis: a.
Uji statistik: Fisher Exact Test Dalam penelitian ini tidak dipakai uji Chi Square tipe independency karena:
1.
Terdapat 20 sel harapan yang mempunyai nilai frekuensi ekspektasi kurang dari 5
Ho diterima dan Ha ditolak pada uji dua pihak two tailed test dan uji satu pihak one tailed test
apabila nilai p probabilitas yang dihitung nilai α yang telah ditentukan
b. Ni
lai α atau nilai kemaknaan dalam penelitian ini adalah 10 seperti yang telah ditetapkan sebelumnya
p hitung untuk uji two tailed test = 1,000 p hitung untuk uji one tailed test = 0,500
α = 0,100 Keputusan: Kedua hasil test ini mempunyai nilai p
α → Ha ditolak Kesimpulan: Tidak ada hubungan kebiasaan semasa melihat dengan miopia
pada mahasiswa FK USU angkatan tahun 2007-2009
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pembahasan