Gambaran Histopatologi Sel Skuamosa Rongga mulut

KSS rongga mulut seperti faktor bahan kimia, agen fisik dan agen biologik, salah satu agen biologik adalah virus yang disebut onkogen virus. Terjadinya KSS rongga mulut disebabkan banyak faktor multifaktoral atau saling kait mengait seperti kebiasaaan buruk yang dikaitkan dengan kebersihan mulut yang buruk. Dalam karsinogenesis dikenal dua tahap utama yaitu tahap perintisan initiation dan tahap penggalakan promotion. Pada tahap perintisan perubahan sel karsinoma akan terjadi secara cepat dan irreversible, serta tidak diperlukan agen penyebab karsinogen yang banyak. Pada tahap penggalakan akan ditingkatkan respon penghasil tumor selanjutnya. Di dalam perjalanan proses patogenesis suatu lesi normal menjadi karsinoma membutuhkan waktu yang lama dan dimulai dari adanya agenbahan karsinogenik yang mengiritasi secara kronis, sehingga sel epitel mengalami perubahan berupa proliferasi abnormal yang bersifat kualitatif dan merupakan perubahan kearah kemunduran pada sel dewasa. Secara klinis KSS pada stadium awal sering tidak menunjukkan gambaran yang jelas, tidak ada keluhan dan rasa sakit, dapat diawali dengan adanya leukoplakia, eritroplakia maupun erosi. KSS pada stadium lanjut dapat berupa plak keratosis, ulserasi, tepi lesi yang indurasi, kemerahan.dan jika ulser yang tidak sembuh dalam waktu 14 hari harus dicurigai sebagai awal keganasan. 5,21,22

2.1.1 Gambaran Histopatologi Sel Skuamosa Rongga mulut

Tabel 1. Klasifikasi WHO tumor pada kavitas rongga mulut. 21 Malignant epitheal tumours. Kode Squamous cell carcinoma 80703 Verrucous carcinoma 80513 Basaloid squamous cell carcinoma 80833 Papilarry squamous cell carcinoma 80523 Spindle cell carcinoma 80743 Acantholytic squamous cell carcinoma 80753 Adenosquamous carcinoma 85603 Universitas Sumatera Utara Carcinoma cuniculatum 80513 Lymphoepiteal carcinoma 80823 Kode morfologi yang berasal dari International Classification of Diseases for Oncology ICD-O 821 dan Systematized Nomenclature of medicine jenisnya diberi kode 0 untuk tumor jinak, 3 untuk tumor ganas, dan 1 untuk kasus borderline Gambaran histopatologi KSS rongga mulut secara umum tidak berbeda dengan KSS kulit maupun organ tubuh lainnya. Ada beberapa KSS rongga mulut yang berdiferensiasi baik, menyerupai epitel skuamous berlapis yang normal dan menghasilkan keratin, namun pada beberapa kasus terjadi diferensiasi yang buruk. 21 Berdasarkan derajat diferensiasinya, KSS rongga mulut dapat dibagi atas diferensiasi baik, sedang dan buruk. Gambaran KSS yang berdiferensiasi baik adalah mengandung sel berkeratin, pertumbuhan sejumlah epitel, atau gambaran keratin seperti tanduk mutiara pearl horn formation dengan ukuran yang bervariasi, pertumbuhannya lambat dan tidak cepat bermetastasis, dan mempunyai prognosa yang baik. Pada lesi tipikal, kelompok sel ganas ini dapat dijumpai secara aktif menginvasi jaringan konektif dengan bentuk yang tidak teratur Gambar 1. 5 5,22 Gambar 1. Gambaran histopatologi KSS berdiferensiasi baik dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin HE A. Inti sel, A B Universitas Sumatera Utara B. Mutiara keratin 5 Bentuk karakteristik dari sel dengan diferensiasi sedang, berbeda dari satu dengan yang lainnya, tersusun secara tipikal, sehingga epitel skuamosa juga kurang jelas. Laju pertumbuhan sel individu lebih cepat, mitosis yang lebih besar, dan bahkan lebih bervariasi dalam ukuran bentuk Gambar 2. 4,22 Gambar 2. Gambaran histopatologi KSS berdifferensiasi sedang dengan pewarnaa HE. A. Inti sel 21 Gambaran KSS dengan berdiferensiasi buruk menghasilkan sedikit petunjuk sel-sel sehingga sering menimbulkan kesulitan dalam mendiagnosis. Sel-sel ini bahkan menunjukkan kurangnya daya kohesif yang sangat tidak teratur, adanya anaplasia, pembentukan sel tumor raksasa dan sejumlah mitosis, serta tidak ada pembentukan keratin Gambar 3. 5,22 A Universitas Sumatera Utara Gambar 3. Gambaran Histopatologi KSS berdiferensiasi buruk dengan pewarnaan HE. A. Inti sel. 21

2.1.2 Etiologi