2.6. Teknik Analisa Data
Untuk menjawab tujuan penelitian, peneliti menggunakan metode kuesioner dengan pernyataan sebagai berikut:
Tabel 2.2 Analisis Pertanyaan Penelitian
Variabel Indikator
Pernyataan terlampir
Profesionalisme Kompetensi Aparatur
Kuesioner nomor 1, 2 dan 3 Loyalitas
Kuesioner nomor 4,5,6 dan 7 Budaya Organisasi
Kuesioner nomor 8 dan 9 Performansi
Kuesioner nomor 10 Akuntabilitas
Kuesioner nomor 11, 12 dan 13
Produktivitas Kerja Pegawai
Kemampuan Kuesioner nomor 1 dan 2
Hasil Kerja Kuesioner nomor 3 dan 4
Meningkatkan Hasil yang Dicapai
Kuesioner nomor 7 dan 12 Semangat Kerja
Kuesioner nomor 5 dan 6 Pengembangan Diri
Kuesioner nomor 8 Mutu
Kuesioner nomor 9, 10 dan 11
Universitas Sumatera Utara
Teknik Analisa Data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh profesinalisme terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Badan Pusat
Statistik Kota Medan adalah sebagai berikut:
1. Koefisien Korelasi Product Moment
Korelasi product moment disebut juga korelasi Pearson adalah teknik analisis statistik yang mempunyai kegunaan untuk menganalisis data penelitian
yang mempunyai karakteristik di antaranya: 1
Hipotesis yang diajukan adalah hipotesis asosiatif 2
Datanya berskala minimal interval 3
Penyebaran data berdistribusi normal Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi
rendahnya hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Adapun rumus koefisien korelasi product moment adalah sebagai berikut:
{ }
{ }
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
Keterangan : r = Koefisien korelasi antara X dan Y
X = Skor variabel bebas Profesionalisme Y = Skor Variabel terikat Produktivitas Kerja Pegawai
n = Jumlah Responden Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan,
maka dapat dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Nilai r
xy
positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif dimana kenaikan nilai variabel yang satu diikuti dengan variabel yang
lain. 2.
Nilai r
xy
negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana kenaikan nilai variabel yang satu diikuti dengan variabel yang
lain. 3.
Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan hubungan dimana variabel yang satu tetap meskipun variabel yang lain
berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah
antara kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut:
Tabel 2.3 Tabel Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399
0,40 – 0,599 0,60 – 0,799
0,80 – 1,00 Sangat Rendah
Rendah Sedang
Kuat Sangat Kuat
Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Tabel
korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya adalah bila r dihitung lebih kecil dari r tabel r hitung r tabel maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Sebaliknya, apabila r hitung lebih besar dari r tabel r hitung r tabel maka Ha diterima.
Universitas Sumatera Utara
Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam hal ini yang signifikan 5. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa
kerjahipotesa alternatif dapat diterima.
2. Uji Signifikansi
Untuk menguji pengaruh profesionalisme X dengan produktivitas kerja pegawai Y, maka diadakan pengujian dengan rumus “t” yaitu:
Hasil t
hitung
dikonfirmasikan pada nilai t
tabel
untuk mengetahui sejauh mana hasil penelitian memenuhi syarat kelayakan data empiris. Kriteria pengujian
adalah jika harga t
hitung
t
tabel
. Maka hipotesis alternative ditolak dan jika harga t
hitung
t
tabel
, maka hipotesis alternative diterima.
3. Koefisien Determinan
Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Perhitungan dilakukan
dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment r
xy
dikalikan dengan 100.
Adapun rumus koefisien determinasi “D” yaitu : 100
2
x r
D
xy
= Keterangan:
D = Koefisien Determinan r
xy
= Koefisien korelasi Product Moment antara X dan Y
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu faktor yang utama dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi adalah sumber daya manusia. Keunggulan bersaing
competitive advantage suatu organisasi sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, penanganan sumber daya manusia harus
dilakukan secara menyeluruh dan seksama dalam kerangka sistem pengelolaan sumber daya manusia yang bersifat strategis, menyatu, dan selalu terhubung
sesuai tujuan, visi, dan misi organisasi. Sumber daya manusia adalah aset yang sangat berharga dan merupakan
salah satu faktor penting dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan suatu organisasi, baik organisasi pemerintahan maupun organisasi swasta. Sumber
daya manusia yang diharapkan adalah sumber daya manusia yang memiliki kepribadian yang baik. Setiap individu pasti memiliki keunikan dalam latar
belakang kehidupannya, dinamika perilakunya, perkembangan dirinya, aspek kepribadiannya, dan pola interaksinya dengan lingkungan.
Salah satu ukuran keberhasilan kinerja individu, tim atau organisasi terletak pada produktivitasnya. Apabila produktivitasnya tinggi atau bertambah,
organisasi tersebut akan dinyatakan berhasil, namun apabila lebih rendah dari standar atau menurun bisa dikatakan tidak atau kurang sukses. Produktivitas
Universitas Sumatera Utara