4.2.1 Identifikasi Model Economic Order Quantity EOQ
Identifikasi dilakukan untuk mengenali sumber masalah yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. Saat peneliti melakukan wawancara
terhadap pemilik, pemilik sedikit kebingungan karena memang ini penelitian yang baru pertama kali dilakukan pada usaha ini. Peneliti mendapatkan data dari hasil
wawancara dan observasi yang disertai surat pengantar dan faktur dari perusahaan pemasok semen. Berikut data yang akan terlampir pada saat akan melakukan
analisis terhadap data, sebagai berikut: 1.
Tanggal. Waktu dilakukannya pesanan produk semen hingga pada saat bongkar muatan.
2. Jumlah sak. Jumlah keseluruhan produk yang telah dipesan pada Perusahaan
semen yang kuantitasnya ditentukan berdasarkan keinginan pemilik toko sendiri.
3. Biaya Penyimpanan. Biaya yang dibebankan kepada pemilik, namun bukan
dalam bentuk pemeliharaan. Biaya ini lebih mengarah kepada proses melakukan penyimpanan semen kegudang yang dihitung per-sak semen.
4. Biaya Pembelian produk. Biaya pada saat melakukan pembelian produk yang
dihitung per-sak semen diluar dari harga produk semen itu sendiri. 5.
Biaya pemesanan. Biaya ini merupakan rata-rata penggunaan biaya alat komunikasi yang digunakan handphone sewaktu melakukan pesanan agar
mempermudah penulis untuk melakukan penelitian. Data diatas telah diidentifikasikan oleh penulis berdasarkan tiap lembaran
surat pengantar yang peneliti gunakan dan wawancara sebagai bahan untuk penelitian yang dituangkan dalam bentuk tabel, sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1
Periode Pesanan produk semen selama 3 bulan
No. Tanggal
Jumlah sak
Biaya Penyimpanan
sak Biaya
Pembelian Produk sak
Biaya Pemesananan
1. 02 April 2016
400 Rp.300
Rp.400 Rp.200
2. 04 April 2016
400 Rp.300
Rp.400 Rp.200
3. 07 April 2016
400 Rp.300
Rp.400 Rp.200
4. 14 April 2016
300 Rp.300
Rp.400 Rp.200
5. 18 April 2016
400 Rp.300
Rp.400 Rp.200
6. 26 April 2016
400 Rp.300
Rp.400 Rp.200
7. 30 April 2016
300 Rp.300
Rp.400 Rp.200
8. 03 Mei 2016
400 Rp.300
Rp.400 Rp.200
9. 08 Mei 2016
400 Rp.300
Rp.400 Rp.200
10. 10 Mei 2016
400 Rp.300
Rp.400 Rp.200
11. 16 Mei 2016
400 Rp.300
Rp.400 Rp.200
12. 20 Mei 2016
300 Rp.300
Rp.400 Rp.200
13. 25 Mei 2016
400 Rp.300
Rp.400 Rp.200
14. 30 Mei 2016
400 Rp.300
Rp.400 Rp.200
15. 03 Juni 2016
400 Rp.300
Rp.400 Rp.200
16. 11 Juni 2016
400 Rp.300
Rp.400 Rp.200
17. 20 Juni 2016
400 Rp.300
Rp.400 Rp.200
18. 24 Juni 2016
400 Rp.300
Rp.400 Rp.200
19. 29 Juni 2016
400 Rp.300
Rp.400 Rp.200
Universitas Sumatera Utara
Sumber: dokumentasi dan wawancara kepada pemilik toko 2016. Data diatas merupakan data hasil wawancara dan observasi yang
dilakukan oleh peneliti. Data ini dapat menunjang kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Pemilik melakukan pemesanan produk semen hanya pada saat
stok semen telah habis terjual. Artinya pemilik baru akan memesan kembali jika produk semen benar-benar sudah kosong. Hal ini yang menjadi fokus penelitian
yang akan dijadikan target utama karena tindakan yang dilakukan oleh pemilik cukup berisiko. Keputusan tersebut tentunya dapat membuat calon pembeli akan
langsung pergi mencari produk semen pada toko lain.
4.2.2 Identifikasi Berbasis Supply Chain Management SCM