b. Cycle stock, ini adalah persediaan akibat motif memenuhi skala ekonomi
seperti yang didiskusikan diatas. Persediaan ini punya siklus tertentu. Pada saat pengiriman jumlahnya banyak, kemudian sedikit demi sedikit berkurang
akibat dipakai atau dijual sampai akhirnya habis atau hampir habis kemudian mulai dengan siklus baru lagi.
c. Persediaan pengaman safety stock. Fungsinya adalah sebagai perlindungan
terhadap ketidakpastian permintaan maupun pasokan. Perusahaan biasanya menyimpan lebih banyak dari yang diperkirakan dibutuhkan selama suatu
periode tertentu supaya kebutuhan yang lebih banyak bisa dipenuhi tanpa harus menunggu. Menentukan berapa besarnya persediaan pengaman adalah
pekerjaan yang sulit. Besar kecilnya persediaan pengaman terkait dengan biaya persediaan dan service level.
d. Anticipation stock adalah persediaan yang dibutuhkan untuk mengantisipasi
kenaikan permintaan akibat sifat musiman dari permintaan terhadap suatu produk.
3. Persediaan juga bisa diklarifikasikan berdasarkan sifat ketergantungan
kebutuhan antara satu item dengan item yang lainnya. Item-item yang kebutuhannya tergantung pada kebutuhan item lain dinamakan dependent
demand item. Sebaliknya, kebutuhan dependent demand item tidak tergantung pada kebutuhan item lain. Klasifikasi ini dilakukan karena pengelolaan kedua
jenis item ini biasanya berbeda. Yang termasuk dalam dependent demand item biasanya adalah komponen atau bahan baku yang akan digunakan untuk
membuat produk jadi. Pujawan, 2005: 103-105.
2.4.3 Komponen-komponen biaya persediaan
Universitas Sumatera Utara
Biaya persediaan merupakan keseluruhan biaya operasi atas sistem persediaan. Menurut Yamit 2005:8-9 Biaya persediaan didasarkan pada
parameter ekonomis yang relevan dengan jenis biaya sebagai berikut: 1.
Biaya pembelian purchase cost, yaitu harga per unit apabila item dibeli dari pihak luar, atau biaya produksi per unit apabila diproduksi dalam perusahaan.
Biaya per unit akan selalu menjadi bagian dari biaya item dalam persediaan. Untuk pembelian item dari luar, biaya per unit adalah harga beli ditambah
biaya pengangkutan. Sedangkan untuk item yang diproduksi di dalam perusahaan, biaya per unit adlah termasuk biaya tenaga kerja, bahan baku dan
biaya overhead pabrik. 2.
Biaya pemesanan order costsetup cost, yaitu biaya persiapan yang apabila item diproduksi didalam perusahaan. Biaya ini diasumsikan tidak akan
berubah secara langsung dengan jumlah pemesanan. Biaya pemesanan dapat berupa: biaya membuat daftar permintaan, menganalisis supplier, membuat
pesanan pembelian, penerimaan bahan, dan pelaksanaan proses transaksi. Sedangkan biaya persiapan dapat berupa biaya yang dikeluarkan akibat
perubahan proses produksi, pembuatan skedul kerja, persiapan sebelum produksi, dan pengecekan kualitas.
3. Biaya simpan carrying costholding cost, yaitu biaya yang dikeluarkan atas
investasi dalam persediaan dan pemeliharaan maupun investasi sarana fisik untuk menyimpan persediaan. Biaya simpan dapat berupa: biaya modal, pajak,
asuransi, pemindahan persediaan, keusangan dan semua biaya yang dikeluarkan untuk memelihara persediaan.
Universitas Sumatera Utara
4. Biaya kekurangan persediaan stockout cost, yaitu konsekuensi ekonomis atas
kekurangan dari luar maupun dari dalam perusahaan. Kekurangan dari luar terjadi apabila pesanan konsumen tidak dapat dipenuhi. Sedangkan
kekurangan dari dalam terjadi apabila departemen tidak dapat memenuhi kebutuhan departemen yang lain. Biaya kekurangan dari luar dapat berupa
biaya backorder, biaya kehilangan kesempatan penjualan, dan biaya kehilangan kesempatan menerima keuntungan. Biaya kekurangan dari dalam
perusahaan dapat berupa penundaan pengiriman maupun idle kapasitas. Jika terjadi kekurangan atas permintaan suatu item, perusahaan harus melakukan
backorder atau mengganti dengan item lain atau membatalkan pengiriman. Untuk mengatasi masalah ini secara khusus perusahaan melakukan pembelian
darurat atas item tersebut dan perusahaan akan menanggung biaya tambahan extra cost untuk pesanan khusu yang dapat berupa biaya pengiriman secara
cepat, dan tambahan biaya pengepakan. Sedangkan menurut Tampubolon 2004:194 terdapat biaya-biaya yang
timbul akibat persediaan antara lain: 1.
Biaya penyimpanan, merupakan biaya yang timbul didalam menyimpan persediaan dari kerusakan. Keusangan dan kehilangan. Biaya-biaya yang
termasuk didalam biaya penyimpanan antara lain sebagai berikut: a.
Biaya fasilitas penyimpanan penerangan, pendingin, dan pemanasan. b. Biaya keusangan.
c. Biaya modal.
d. Biaya asuransi persediaan. e.
Biaya perhitungan fisik dan konsolidasi laporan.
Universitas Sumatera Utara
f. Biaya kehilangan barang.
g. Biaya penanganan persediaan. 2.
Biaya pemesanan, merupakan biaya-biaya yang timbul selama proses pemesanan sampai barang tersebut dapat dikirim eksportir atau pemasok.
Adapun biayanya seperti: a.
Biaya ekspedisi. b. Biaya upah.
c. Biaya telepon.
d. Biaya surat-menyurat. e.
Biaya pemeriksaan penerimaan. 3.
Biaya penyiapan, merupakan biaya-biaya yang timbul didalam menyiapkan mesin dan peralatan untuk dipergunakan dalam proses konversi. Adapun
biayanya seperti: a.
Biaya mesin yang menganggur. b.
Biaya penyiapan tenaga kerja. c.
Biaya penjadwalan. d.
Biaya ekspedisi. 4.
Biaya kehabisan stok, merupakan biaya yang timbul akibat kehabisan persediaan yang timbul karena kesalahan perhitungan. Adapun biayanya
seperti: a.
Biaya kehilangan penjualan. b.
Biaya pembelian darurat.
2.5 Kriteria Penjualan