17
digunakan untuk menilai dan mengukur posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu atau untuk beberapa periode dimana penggunaan seluruh atau
sebagian rasio profitabilitas tergantung dari kebijakan manajemen.
2.1.3 Analisis Keuangan
Analisis keuangan adalah penelaahan untuk dapat memberikan gambaran dari suatu laporan keuangan dan menentukan posisi keuangan maupun hasil
operasi serta perkembangan perusahaan. Analisis keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang
menggunakan informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai acuan untuk
mengambil suatu kebijakan perusahaan. Analisis keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada
sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai peluang dan risiko pada
masa yang akan datang. Laporan keuangan sangat penting dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus
memperhatikan rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan tersebut.
Berdasarkan hasil analisis keuangan maka manajemen dapat memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya :
• Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian
dari suatu usaha •
Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi
Universitas Sumatera Utara
18
• Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi
• Melakukan penerbit saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh
pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja perseroan •
Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola
perusahaan Ada 3 jenis rasio yang biasa digunakan dalam mengukur kinerja keuangan
suatu bank. Adapun rasio yang dimaksut adalah rasio solvabilitas kecukupan modal, rasio likuiditas, dan rasio profitabilitas. Penilaian keputusan berinvestasi
dalam pasar modal dan menilai sehat atau tidaknya suatu bank, biasanya dinilai dari kinerja keuangan bank bersangkutan yang tercermin dalam laporan keuangan
dan rasio keuangan. Jenis-jenis rasio keuangan tersebut adalah: 1.
Rasio solvabilitas Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan bank mencari
sumber dana untuk membiayai kegiatan bank atau alat ukur untuk melihat kekayaan bank serta melihat efesiensi pihak manajemen bank. Dalam praktiknya,
untuk menutupi kekurangan akan kebutuhan dana, perusahaan memiliki beberapa pilihan sumber dana yang dapat digunakan. Pemilihan sumber dana ini tergantung
dari tujuan, syarat-syarat, keuntungan dan kemampuan perusahaan tentunya. Sumber-sumber dana secara garis besar dapat diperoleh dari modal sendiri dan
pinjaman bank atau lembaga keuangan lainnya. Perusahaan dapat memilih dana dari salah satu sumber tersebut atau kombinasi dari keduanya.
Universitas Sumatera Utara
19
Setiap sumber dana memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Misalnya penggunaan modal sendiri mimiliki kelebihan, yaitu mudah diperoleh,
dan beban pengambilan yang relatif lama. Disamping itu dengan menggunakan modal sendiri tidak ada beban untuk membayar angsuran termasuk bunga dan
biaya lainnya. Sebaliknya kekurangan modal sendiri sebagai sumber dana adalah jumlahnya yang relatif terbatas, terutama pada saat menjatuhkan dana yang relatif
besar. Pengukuran rasio solvabilitas, dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu
;mengukur rasio-rasio neraca dan sejauh mana pinjaman digunakan untuk permodalan dan melalui pendekatan rasio-rasio laba rugi. Manfaat rasio
solvabilitas leverage : •
untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya
• untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang
bersifat tetap •
untuk menganalisis keseimbangan antara aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal
2. Rasio likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi liabilitas jangka pendeknya. Rasio ini membandingkan liabilitas jangka
pendek dengan sumber daya jangka pendek atau lancar yang tersedia untuk memenuhi liabilitas tersebut. Artinya, seberapa mampu perusahaan untuk
membayar kewajiban atau utangnya yang sudah jatuh tempo. Jika perusahaan
Universitas Sumatera Utara
20
mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang likuid. Sebaliknya, jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya,
maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang illikuid. Dari rasio ini banyak pandangan ke dalam yang bisa didapatkan mengenai kompetensi keuangan
perusahaan saat ini dan kemampuan perusahaan untuk tetap kompeten jika terjadi masalah.
Pada saat jatuh tempo, Perusahaan harus membayar kewajiban kepada pihak luar perusahaan atau likuiditas badan usaha, ataupun di dalam perusahaan
atau likuiditas perusahaan. Untuk dapat memenuhi kewajibannya perusahaan harus memiliki jumlah kas atau investasi atau aktiva lancar lainnya yang dapat
segera dikonversi atau diubah menjadi kas untuk memenuhi kewajibanya seperti membayar pengeluaran, tagihan, dan seluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh
tempo. 3.
Rasio profitabilitas Rasio profitabilitas Profitability ratio adalah gambaran kemampuan
suatu bank menghasilkan laba dengan kemampuan dan sumber yang dimiliki yang dibandingkan dengan expenses dan relevant cost lainnya yang terjadi pada waktu
tertentu, dimana semakin tinggi rasio ini maka semakin baik. Profitabilitas merupakan faktor yang sangat penting karena untuk dapat menjalankan
perusahaan, perusahaan tersebut harus berada dalam keadaan yang menguntungkan profitable. Tanpa adanya keuntungan, maka akan sangat sulit
bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Para kreditur, pemilik perusahaan, dan terutama sekali dari pihak manajemen perusahaan akan berusaha
Universitas Sumatera Utara
21
meningkatkan keuntungan karena disadari benar betapa pentingnya arti dari profit terhadap kelangsungan dan masa depan perusahaan.
Profitabilitas dari bank tidak hanya penting bagi pemiliknya, tetapi bagi golongan-golongan lain di dalam masyarakat. Bila bank berhasil mengumpulkan
cadangan dengan memperbesar modal, bank akan memproleh kesempatan meminjamkan uang dengan luas dan besar karena tingkat kepercayaan atau
kredibilitasnya meningkat. Para deposan atau pemilik simpanan yang ada pada bank tersebut tidak perlu merasa takut terhadap resiko seandainya simpanannya
tidak dapat dilunasi oleh bank jika profitabilitas dari bank tersebut baik. Demikian juga bagi pemerintah dan masyarakat, jika profitabilitas meningkat maka
diharapkan pergerakan keuangan dapat terjamin. Dimana pengumpulan dan penyaluran dana dari dan kepada masyarakat secara timbal balik dapat berjalan
dengan baik. Adapun jenis- jenis profitabilitas adalah net interest margin, return on asset ROA, return on equity ROE, basic earning power, earning per share
EPS, contribution margin, dan rasio rentabilitas.
2.1.4 Marjin Bunga Bersih Net Interest Margin