120 n.
Menyusun rancangan anggaran biaya RAB untuk dana operasional kabupaten.
2. Dinas Sosial Provinsi, melaksanakan tugas :
a. Mensinergikan keterlibatan pemangku kepentingan dalam penanganan
fakir miskin lintas kabupaten. b.
Memfasilitasi, mengkoordinasi, serta mensosialisasikan pelaksanaan kebijakan dan strategi program penanganan fakir miskin lintas kabupaten
c. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan, strategi dan program penanganan
fakir miskin lintas kabupaten d.
Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan, strategi dan program penanganan fakir miskin lintas kabupaten.
e. Mengalokasikan dana untuk penanganan fakir miskin yang bersumber
pada dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD f.
Melakukan verifikasi calon penerima bantuan berdasarkan usulan Dinas Sosial Kabupaten
g. Membuat rekomendasi pada kementerian sosial terkait kabupaten yang
akan menjadi calon lokasi kegiatan Penanganan Fakir Miskin Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Perbatasan Antar Negara.
3. Dinas Sosial Kabupaten, melaksanakan tugas :
a. Melakukan verifikasi dan validasi data yang bersumber dari Basis Data
Terpadu BDT untuk calon penerima bantuan stimulan RS-RTLH b.
Menyiapkan data by name by address calon penerima bantuan stimulan RS-RTLH
Universitas Sumatera Utara
121 c.
Mengusulkan calon pendamping sosial sesuai dengan syarat dan kriteria yang telah ditetapkan untuk mengikuti seleksi.
d. Melaksaanakan pembinaan kepada pendamping secara berkala
e. Melakukan bimbingan teknis kepada penerima bantuan RS-RTLH
f. Melakukan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan
g. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban dana operasional dan
pelaksanaan kegiatan penanganan fakir miskin Kepada Direktur Penanganan Fakir Miskin Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Perbatasan
Antar Negara h.
Menyampaikan laporan pelaksanaan dan pemanfaaatan bantuan stimulan RS-RTLH kepada Menteri Sosial cq. Direktorat Penanganan Fakir
Miskin Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Perbatasan Antar Negara. Laporan yang akan dikirimkan, juga melampirkan bukti-bukti pengeluaran dana
operasional kegiatan.
Universitas Sumatera Utara
122
Gambar 5.1 : Prosedur Pengusulan Bantuan Stimulan RS-RTLH
Sumber: Pedoman Teknis Pelaksanaan Bantuan Stimulan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni, Kementerian Sosial RI
Kemensos cq. Dit PFMP PKK PAN
Dinsos Provinsi
Penerima Bantuan Berdasarkan usulanproposal individu, kelompok, organisasi sosial
Dinsos Kabupaten
Memberikan rekomendasi
Menetapkan SK Program
Penjajakan Verifikasi
Universitas Sumatera Utara
123
BAB V ANALISIS DATA
5.1 Faktor-faktor yang menghambat implementasi Kebijakan pemberian bantuan RS-RTLH di Kecamatan Pantai Labu
Teori Implementasi Grindle menekankan pada 2 variabel penting yang berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi kebijakan. Variable-variable
tersebut saling membatasi satu sama lain untuk menentukan berhasil atau tidaknya implementasi kebijakan. Sebaik apapun isi kebijakan, keberhasilan
implementasinya akan sangat bergantung sebaik apa dukungan tempat kebijakan tersebut diimplementasikan, begitu pula sebaliknya. Kedua variable tersebut
adalah isi kebijakan content of policy dan konteks implementasinya context of implementation
Dalam teori Grindle diuraikan bahwa proses implementasi kebijakan baru dapat dimulai jika tujuan dan sasarannya telah disebutkan secara rinci. Kemudian
program aksi kebijakan telah dirancang dengan baik namun dirasa belum didukung dengan alokasi dana yang cukup untuk mencapai tujuan dan sasaran
tersebut. Menelaah implementasi kebijakan bantuan RS-RTLH diatas, dari sudut
pandang teori Grindle sesungguhnya kebijakan tersebut sudah dirancang secara baik. Seperti tertera pada petunjuk teknis kegiatan, tujuan dan sasaran kebijakan
telah dirumuskan secara jelas. Program aksinyapun telah dirancang secara lengkap dengan menjelaskan masing-masing tujuan, sasaran, syarat sasarn dan
Universitas Sumatera Utara