Universitas Sumatera Utara
komunikasi pada pasangan berbeda kebangsaan di kota Medan dalam mendidik anak.
Tabel 4.2 Hasil Wawancara Sesuai Tujuan Penelitian 2016 No.
Informan Tujuan
Penelitian Hasil
1. Pasangan I:
Wina Devianty
Rambe dan Yahya
Suryono Setyowati
Mengetahui pola komunikasi pada
pasangan berbeda kebangsaan
di kota
Medan dalam mendidik
anak Pola komunikasi pasangan Wina dan
Yahya adalah pola pemisah tidak seimbang. Hal ini dibuktikan dengan
jawaban Wina saat ditanyai cara apa yang digunakannya dalam mendidik
anak-anaknya, Wina
menjawab bahwa dia menggunakan cara orang
Indonesia mendidik anak, karena dia sebagai
ibunya adalah
orang Indonesia.
Terlebih dengan
pernyataannya bahwa sang suami setuju-setuju saja dengan pilihannya
tersebut karena suaminya adalah orang yang penurut. Kemudian, sang
suami juga menjelaskan alasannya mengapa menyetujui dalam hal
memilih cara orang Indonesia dalam mendidik anak.
Wina adalah seorang ibu rumah tangga, sehingga segala pekerjaan
rumah diemban olehnya, sedangkan Yahya
sebagai seorang
suami mendukung
finansial keluarga
dengan berjualan bandrek. Namun, tak jarang Yahya juga turut serta
dalam melakukan pekerjaan rumah
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
seperti mencuci
piring dan
membantu Wina dalam mengantar jemput Adira dan Naya sekolah
dikala Wina sedang meracik bandrek atau
sibuk dalam
melakukan pekerjaan rumah lainnya.
Ekonomi keluarga hanya ditopang oleh usaha bandrek milik Yahya.
Penghasilan yang didapat dari hasil jualan
bandrek diserahkan
sepenuhnya kepada sang istri, Wina. Kemudian, Wina membelanjakan
keperluan rumah
tangga dan
keperluan anak-anaknya yang masih duduk di bangku sekolah. Tak hanya
itu, Wina juga menyisihkan uangnya untuk membelanjakan bahan-bahan
pembuatan bandrek bersama dengan Yahya. Mereka mengaku transparan
dalam masalah keuangan sehingga Yahya dan Wina saling mengetahui
bagaimana keuangan
di dalam
keluarga mereka.
2. Pasangan II:
Belinda Maharani
Azhim Hoftijzer
Mengetahui pola komunikasi pada
pasangan berbeda kebangsaan
di kota
Medan dalam mendidik
anak Pola komunikasi pada pasangan
Belinda dan Azhim adalah pola pemisah tidak seimbang, dimana
Belinda lebih dominan daripada Azhim dalam mendidik anak mereka.
Hal ini dibuktikan dengan tindakan Belinda
yang mendidik
anak- anaknya agar tidur di kamar yang
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
terpisah sejak kecil. Kemudian, terlebih dengan pernyataan Belinda
yang mengatakan bahwa sang suami setuju-setuju saja atas tindakannya.
Azhim mengaku tidak pernah merasa tidak cocok dengan tindakan istrinya
dalam mendidik anak mereka. Azhim yakin bahwa istrinya melakukan hal
yang terbaik untuk si kembar, sehingga
Azhim menurut
dan mendukung istrinya.
Belinda yang lebih berperan penting dalam
pertumbuhan anaknya.
Tugasnya yang mengurusi rumah tangga dan mendidik anak-anaknya
membuatnya lebih
memahami anaknya, terlebih jika ada masalah.
Azhim yang merupakan kepala rumah tangga menanggungjawabi
finansial keluarga. Hidup serba berkecukupan membuat mereka lebih
detail dalam
memperhatikan kebutuhan anak-anaknya. Ekonomi
rumah tangga di atur oleh sang ibu rumah
tangga, Belinda.
Azhim mengaku
mempercayai istrinya
dalam mengatur segala kebutuhan rumah
tangga, sehingga
dia menyerahkan uang belanja bulanan
kepada sang istri. Tanggung jawab sang istri dalam
mengatur segala keperluan rumah
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
tangga dan kedua anaknya. Namun, Azhim tidak mempermasalahkan jika
ternyata uang belanja bulanan yang dia berikan kurang, sehingga dia
memberikannya lagi. Tak hanya itu, Azhim
juga tidak
mempermasalahkan kegiatan sang istri yang membuka usaha butik.
Meskipun terbilang baru, butik milik Belinda tidak terlalu menyita waktu
dan perhatiannya, sebab dia mengaku tidak mengganggu statusnya sebagai
ibu rumah tangga. Penghasilan dari butik
masih dialokasikan
pada pengembangan butiknya, sehingga
beban finansial keluarga hanya ditanggung oleh Azhim. Walaupun
demikian, Azhim mendukung sang istri selama tidak membebaninya
dalam membagi
waktu dan
perhatiannya kepada rumah tangga.
3. Pasangan III: