Lokasi Penelitian Objek Penelitian Subjek Penelitian Kerangka Analisis Teknik Pengumpulan Data

Universitas Sumatera Utara 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala- gejala yang ada. 2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktik-praktik yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

3.2 Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, pasangan suami istri yang berbeda kebangsaan berada di kecamatan Medan Kota, Medan Sunggal, dan Medan Johor yang diharapkan dapat mewakili kota Medan.

3.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pola komunikasi pada pasangan berbeda kebangsaan di kota medan dalam membesarkan anak.

3.4 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Arikunto, 2002 : 145 Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pasangan berebeda kebangsaan. Kemudian, penentuan informan dilakukan secara snowball sampling di mana peneliti mendapatkan informasi tentang orang yang akan menjadi informan berikutnya dari informan pertama, dan seterusnya. Adapun yang menjadi informan pertama yang merupakan informan kunci penelitian ini yaitu: Pasangan Wina Devianty Rambe Ind. dan Yahya Suryono Setyowati Belanda yang beralamat di Jl. Brigjen Katamso Gg. Nasional no. 19, Medan.

3.5 Kerangka Analisis

Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian tentang pola komunikasi pada pasangan berbeda kebangsaan di kota Medan dalam mendidik anak, penelitian ini berangkat dari kerangka analisis. Berikut bagan kerangka analisis. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1 Kerangka Analisis Sumber: Modifikasi Peneliti

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian field research untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara: 1. Wawancara Menurut Denzin 2006: 154, wawancara adalah pertukaran percakapan dengan tatap muka dimana seseorang memperoleh informasi dari yang lain secara lebih lengkap. Menurut Alwasilah 2007: 53, melalui wawancara peneliti bisa mendapatkan informasi yang lebih mendalam karena peneliti dapat menjelaskan pertanyaan yang tidak dimengerti informasi, peneliti dapat mengajukan pertanyaan, informan cenderung menjawab apabila diberi pertanyaan dan informan dapat menceritakan sesuatu yang terjadi di masa lalu maupun di masa mendatang. Selanjutnya, supaya hasil wawancara dapat terekam dengan baik, dan peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada informan atau sumber data, maka diperlukan alat-alat sebagai berikut : a. Handphone: berfungsi sebagai alat perekam wawancara dengan informan, jika informan tersebut bersedia untuk direkam. b. Buku catatan: berfungsi sebagai media untuk mencatat wawancara dengan informan, jika tidak bersedia untuk direkam. Pasangan Suami Isti Pernikahan Campuran Pola Komunikasi Jenis : 1. Pola Keseimbangan 2. Pola keseimbangan terbalik 3. Pola Pemisah atau Tidak Seimbang 4. Pola Monopoli Pendidikan Anak Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara c. Kamera: peneliti juga mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Organisasi Cangkang Queer Medan seperti seminar, diskusi, sharing, dan lain-lain. Dengan adanya hasil dokumentasi ini, maka dapat meningkatkan keabsahan penelitian ini, sehingga lebih terjamin, karena peneliti memang benar melakukan pengumpulan data. 2. Observasi Selain wawancara, peneliti juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi Martini 2011: 19 observasi adalah pengamatan terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan. Observasi non partisipan merupakan metode observasi tanpa ikut peran serta dalam melakukan akivitas seperti yang dilakukan subjek penelitian, baik kehadirannya diketahui atau tidak Kriyantono, 2010: 108-110. Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indra untuk mendapatkan data. Instrumen observasi bisa dalam bentuk tes, bentuk kuesioner dan rekaman gambar serta rekaman suara, Hatimah dkk, 2008: 184-185. Menurut Bungin 2010: 142, observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Dengan demikian dapat dikatakan observasi merupakan suatu kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata dibantu dengan pancaindra lainnya. Menurut Patton Sugiyono, 2010: 228-229 manfaat observasi adalah sebagai berikut: 1. Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik dan menyeluruh. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery. 3. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati oleh orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkap dalam wawancara. 4. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga. 5. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang di luar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. 6. Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan daya yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang yang utama adalah observasi dan wawancara. Dalam praktiknya kedua metode tersebut dapat digunakan secara bersama-sama, artinya sambil wawancara juga melakukan observasi atau sebaliknya Sugiyono, 2010: 239. Dalam penelitian ini, observasi dibutuhkan untuk dapat memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang peneliti lakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.

3.7 Penentuan Informan