34
landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian misalnya buku-buku referensi baik buku-buku wajib perkuliahan
maupun buku-buku umum, jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat
diterapkan dalam penelitian ini.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk kemudian dijawabnya.
Studi Dokumentasi Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang
diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan dengan pengaruh entrepreneurial networking terhadap
kinerja usaha UMKM melalui keunggulan bersaing.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Validitas menunjukkan
seberapa nyata suatu pengujian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Skala pengukuran dikatakan valid jika skala tersebut digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukuranya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama menghasilkan data yang sama Situmorang dan
Universitas Sumatera Utara
35
Lutfi, 2011:76. Uji validitas dan Realibilitas akan dilakukan pada 30 responden yang terdiri dari UMKM yang bergerak di bidang kuliner yang ada di kawasan
Kecamatan Medan Johor dan Medan Tuntungan Kota Medan yang karakteristiknya sama dengan responden, namun merupakan diluar responden.
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti 2011:76, validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.
Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji
validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item – total correlation atau disebut dengan r
hitung
pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai r
tabel
. Sunyoto 2009: 72 menyatakan sebagai berikut: 1.
Jika r
hitung
positif dan r
hitung
≥ r
tabel ,
maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid, dan
jika r
hitung
negatif atau r
hitung
≤ r
tabel
, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid.
2. r
hitung
dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation. 3.
Nilai r
tabel
dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 10 adalah 0,361.
Universitas Sumatera Utara
36
3.9.1.1 Hasil Uji Validitas
Pada pra survey , kuesioner yang berisi 19 pertanyaan yang menyangkut entrepreneurial networking, keunggulan bersaing dan kinerja usaha pada usaha
mikro kecil dan menengah yang bergerak di bidang kuliner di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Baru. Hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted VAR00001
96.8667 791.499
.635 .940
VAR00002 96.0000
829.172 .463
.942 VAR00003
97.0667 786.754
.690 .940
VAR00004 96.0000
829.172 .463
.942 VAR00005
96.6333 810.171
.520 .942
VAR00006 96.8667
791.499 .635
.940 VAR00007
97.0667 786.754
.690 .940
VAR00008 97.4333
772.944 .798
.938 VAR00009
95.8333 837.799
.490 .942
VAR00010 96.5667
845.220 .402
.943 VAR00011
97.4333 772.944
.798 .938
VAR00012 97.4333
772.944 .798
.938 VAR00013
98.2000 768.303
.817 .938
VAR00014 97.0333
797.068 .664
.940 VAR00015
97.5333 773.844
.804 .938
VAR00016 98.2000
768.303 .817
.938 VAR00017
98.2000 768.303
.817 .938
VAR00018 97.7333
783.582 .683
.940 VAR00019
96.1333 833.499
.392 .943
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015
Universitas Sumatera Utara
37
3.9.2 Uji Realibilitas
Situmorang dan Lufti 2011:79, Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat
pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek
yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya
sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Suatu konstruktur atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach Alpha 0,8 realibilitas sangat baik atau sangat meyakinkan, Cronbach
Alpha 0,8 realibilitas baik, dan Croanbach Alpha 0,7 realibilitas kurang meyakinkan Situmorang dan Lutfi, 2014: 92
5.9.2.1 Hasil Uji Realibilitas Tabel 3.3
Hasil Uji Realibilitas
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.943 25
Universitas Sumatera Utara
38
Suatu konstruktur atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach Alpha 0,8 realibilitas sangat baik atau sangat meyakinkan Cronbach
Alpha 0,8 realibilitas baik, dan Cronbach Alpha 0,7 realibilitas kurang meyakinkan Situmorang dan Lutfi, 2014: 92. Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat
Croancbach Alpha 0,8 maka dinyatakan realibilitas sangat baik.
3.10 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dengan menggunakan
metode kuantitatif, diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat tentang respon yang akan diberikan oleh responden, sehingga data yang
berbentuk angka tersebut dapat diolah dengan metode statistik.
3.10.1 Analisis Deskriptif Statistik
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Ginting dan Situmorang, 2008 : 187
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam Situmorang
dan Lufti 2014, didalam asusmsi klasik terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan, yakni uji normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, multikolinieritas
dan linieritas.
Universitas Sumatera Utara
39
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakan distribusi sebuah data mengikuti dan mendekati distribusi normal, yakni distribusi data
dengan bentuk lonceng. Situmorang, dkk 2012: 100. Pendekatan pertama menggunakan pendekatan grafik dengan penilaian bahwa data normal
ditunjukan scatterplot dengan titik yang mengikuti data disepanjang garis diagonal. Dan pendekatan ketiga dengan melakukan uji Kolmogorov –
Smirnov 1 sample KS dengan criteria sebagai berikut : a. apabila nilai asymp. sig. 2-tailed nilai signifikan, maka data residual
berdistribusi normal b. apabila nilai Kolmogorov – Smirnov Z 1,97, maka data dikatakan
normal. 2.
Uji Heteroskedastisitas Digunakan untuk menguji model regresi, apakan terjadi ketidaksamaan
atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Alat untuk menguji heteroskedastisitas yakni dengan alat analisis grafik atau dengan
analisis residual yang berupa statistk Situmorang, dkk, 2012:108. Analisis grafik dilakukan dengan pembacaan grafik scatterplot. Apabila
terlihat titik – titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regeresi. Analisis statistik dilakukan melalui uji glejser. Suatu model regeresi
dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel
Universitas Sumatera Utara
40
independen yang signifikan secara statistic mempengaruhi variabel independen.
3. Uji Multikolinieritas
Istilah kolinearitas ganda multicolinearity berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak diantar variabel – variabel bebas dalam model
regeresi Situmorang, dkk, 2012:133. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala mulitikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai
Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, dengan criteria sebagai berikut:
a. Apabila VIF 5, maka diduga memiliki persoalan multikolinearitas b. Apabila VIF 5, maka tidak terdapat multikolinearitas
c. Apabila tolerance 0,1, maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas.
d. Apabila tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas
3.10.3 Uji Hipotesis
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana H0 ditolak.
Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada didaerah dimana H0 diterima. Dalam analisis regresi ada 2 dua jenis kriteria ketepatan :
3.10.3.1Uji Signifikan Simultan Uji – F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama – sama
terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
41
3.10.3.2 Uji Signifikansi parsial Uji – t
Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas x,y terhadap variabel terikat z.
Uji signifikansi parsial menggunakan dua model, yaitu : a.
� :
�
1
= �
2
= �
3
= �
4
= 0, artinya variabel x dan y tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel z.
b. �
�
: �
1
≠ �
2
≠ �
3
≠ �
4
≠ 0, artinya variabel x dan y mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel z.
Kriteria pengambilan keputusan nilai �
ℎ�����
dibandingkan dengan nilai �
�����
. �
diterima jika �
ℎ�����
�
�����
pada α = 5 �
�
diterima jika �
ℎ�����
�
�����
pada α = 5
3.10.4 Uji Koefisien Determinasi
�
�
Uji koefisien determinasi �
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas. Koefisien determinan
�
2
berkisar antra 0 nol sampai dengan satu 1 satu , 0
≤ �
2
≤ 1. Hal ini berarti �
2
semakin besar mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas x,y adalah besar terhadap variabel terikat
z. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika
�
2
semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan pengaruh variabel bebas x,y
adalah besar terhadap variabel terikat z semakin kecil.
Universitas Sumatera Utara
42
3.10.5 Nilai Koefisien Korelasi
Korelasi positif nilainya berada antara nol sampai +1, nilai menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik, maka akan menyebabkan kenaikan pada
variabel yang lainnya dan sebaliknya. Korelasi negatif nilainya berada diantara -1 sampai nol, nilai tersebut menjelaskan bahwa apabila nilai suatu variabel naik
bahwa variabel yang lainnya akan turun, dan sebaliknya.
3.10.6 Analisis Jalur
Analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi
variabel terikat tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung Sarwono, 2007 : 157-197.
Menurut Sarwono dalam Situmorang dan Lutfi, 2011 : 221 untuk melakukan uji analisis jalur diperlukan asumsi dan prinsip dasar yakni, melihat
kelayakan model regresi, menguji ketepatan predictor, menguji kelayakan koefisien regresi dalam riset, menguji auto korelasi, menguji normalitas,
multikoleniaritas dan menguji lineritas. Kemudian setelah itu membahas substruktur yang telah disusun, menguji koefisien determinasi, koefisien jalur
secara simultan dan parsial. Teknik Analisis jalur pada penelitian ini digunakan dalam menguji
besarnya pengaruh yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antara xdan y terhadap z.
Universitas Sumatera Utara
43
3.10.6.1 Uji Sobel
Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel 1982 dan dikenal dengan uji Sobel Sobel test. Uji
Sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak llangsung X ke Y lewat M. Standard error koefisien a dan b ditulis dengan S
a
dan S
b
dan besarnya standard error pengaruh tidak langsung indirect effecti adalah S
ab
yang dihitung dengan rumus:
2 2
2 2
2 2
b =
Sab sb
sa sb
a sa
+ +
Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:
Sab ab
t =
Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel, jika nilai t hitung nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi. Asumsi uji Sobel
memerlukan jumlah sampel yang besar, jika jumlah sampel kecil, maka uji Sobel menjadi kurang konservatif.
Universitas Sumatera Utara
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kecamatan Medan Helvetia dan Kecamatan Sunggal
Kota Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar di luar Pulau Jawa dan kota terbesar ketiga di Indonesia
setelah Jakarta dan Surabaya
.
Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat. Perkembangan Kota Medan tidak terlepas dari dimensi
historis , ekonomi, dan karakteristik Kota Medan itu sendiri, sebagai kota yang mengemban fungsi yang luas dan besar. Realitasnya Kota Medan kini berfungsi :
1. Sebagai pusat pemerintahan daerah, baik pemerintahan Propinsi Sumatera
Utara, maupun Kota Medan, sebagai tempat kedudukan perwakilankonsulat negara-negara sahabat, serta wilayah kedudukan
berbagai perwakilan perusahaan bisnis, keuangan di Sumatera Utara. 2.
Sebagai pusat pelayanan kebutuhan sosial, ekonomi masyarakat Sumatera Utara seperti : rumah sakit, perguruan tinggi, stasiun TVRI, RRI, dan lain-
lain, termasuk berbagai fasilitas yang dikembangkan swasta, khususnya pusat perdagangan.
3. Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, perdagangan, keuangan, dan jasa
secara regional dan internasional. 4.
Sebagai pintu gerbang regional dan internasional serta kepariwisataan untuk kawasan Indonesia bagian barat.
Universitas Sumatera Utara
45
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektare 265,10 km² atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan
kotakabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3°
30 – 3° 43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5
meter di atas permukaan laut. Kecamatan Medan Helvetia dan Kecamatan Sunggal adalah salah satu dari
21 kecamatan di kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Medan Helvetia berbatasan dengan Medan Sunggal di sebelah barat, Medan Barat di
timur, Medan Petisah di selatan, dan Medan Marelan di utara. Pada tahun 2001, kecamatan ini mempunyai penduduk sebesar 128.144 jiwa. Luasnya adalah 15,44
km². Kecamatan Medan Sunggal berbatasan dengan kabupaten Deli Serdang di
sebelah barat, Medan Baru di timur, Medan Selayang di selatan, dan Medan Helvetia di utara. Pada tahun 2001, kecamatan ini mempunyai penduduk sebesar
103.803 jiwa. Luasnya adalah 15,44 km² dan kepadatan penduduknya adalah 6.722,99 jiwakm² http:id.wikipedia.org.
Di Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Sunggal banyak terdapat berbagai jenis usaha, salah satunya merupakan usaha yang berskala UMKM di
bidang kuliner yang terdapat di pinggir jalan maupun di dalam gang-gang yang terdapat di sepanjang jalan Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Sunggal.
Universitas Sumatera Utara
46
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif