Analisis Deskriptif Statistik Uji Asumsi Klasik

38 Suatu konstruktur atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach Alpha 0,8 realibilitas sangat baik atau sangat meyakinkan Cronbach Alpha 0,8 realibilitas baik, dan Cronbach Alpha 0,7 realibilitas kurang meyakinkan Situmorang dan Lutfi, 2014: 92. Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat Croancbach Alpha 0,8 maka dinyatakan realibilitas sangat baik.

3.10 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dengan menggunakan metode kuantitatif, diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat tentang respon yang akan diberikan oleh responden, sehingga data yang berbentuk angka tersebut dapat diolah dengan metode statistik.

3.10.1 Analisis Deskriptif Statistik

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Ginting dan Situmorang, 2008 : 187

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam Situmorang dan Lufti 2014, didalam asusmsi klasik terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan, yakni uji normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, multikolinieritas dan linieritas. Universitas Sumatera Utara 39

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakan distribusi sebuah data mengikuti dan mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Situmorang, dkk 2012: 100. Pendekatan pertama menggunakan pendekatan grafik dengan penilaian bahwa data normal ditunjukan scatterplot dengan titik yang mengikuti data disepanjang garis diagonal. Dan pendekatan ketiga dengan melakukan uji Kolmogorov – Smirnov 1 sample KS dengan criteria sebagai berikut : a. apabila nilai asymp. sig. 2-tailed nilai signifikan, maka data residual berdistribusi normal b. apabila nilai Kolmogorov – Smirnov Z 1,97, maka data dikatakan normal. 2. Uji Heteroskedastisitas Digunakan untuk menguji model regresi, apakan terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Alat untuk menguji heteroskedastisitas yakni dengan alat analisis grafik atau dengan analisis residual yang berupa statistk Situmorang, dkk, 2012:108. Analisis grafik dilakukan dengan pembacaan grafik scatterplot. Apabila terlihat titik – titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regeresi. Analisis statistik dilakukan melalui uji glejser. Suatu model regeresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel Universitas Sumatera Utara 40 independen yang signifikan secara statistic mempengaruhi variabel independen. 3. Uji Multikolinieritas Istilah kolinearitas ganda multicolinearity berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak diantar variabel – variabel bebas dalam model regeresi Situmorang, dkk, 2012:133. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala mulitikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, dengan criteria sebagai berikut: a. Apabila VIF 5, maka diduga memiliki persoalan multikolinearitas b. Apabila VIF 5, maka tidak terdapat multikolinearitas c. Apabila tolerance 0,1, maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas. d. Apabila tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas

3.10.3 Uji Hipotesis