65
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .718
a
.515 .506
3.49244 1.976
a. Predictors: Constant, Keunggulan Bersaing b. Dependent Variable: Entrepreneurial Networking
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016 Dari Tabel 4.12 Dapat dilihat bahwa angka standart error of estimate
angka standar deviasi, maka predictor yang digunakan layakbenar. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat nilai standar deviasi Entrepreneurial Networking 4,96
diatas angka standart error of estimate 3,49.
3. Menguji Kelayakan Koefisien Regresi
Untuk menguji kelayakan koefisien regresi yang digunakan dalam riset pada nilai signifikan, jika nilai signifikan dibawah 0.05, koefisien regresi
dianggap layak Situmorang dan Lutfi, 2014 : 222
Tabel 4.13 Uji Kelayakan Koefisien Regresi Substruktur 1
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
5.375 2.718
1.978 .053
Entrepreneurial Networking
.565 .075
.718 7.505
.000 a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasarkan Tabel 4.13 Diatas maka variabel eksogen yang memiliki nilai
signifikan adalah Entrepreneurial Networking sebesar 0,00 P0,05. Dengan demikian Entrepreneurial Networking koefisien regresinya dinyatakan layak.
Universitas Sumatera Utara
66
C. Pengujian Koefisien Determinan
�
�
Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi �
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas. Uji koefisien
determinasi �
2
adalah dengan presentasi pengkuadratan nilai koefisien yang ditemukan. Koefisien determinan
�
2
berkisar antra 0 nol sampai dengan 1 satu , 0
≤ �
2
≤ 1. Hal ini berarti �
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat.
Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Tabel 4.14 Pengujian Koefisien Determinan
�
�
Substruktur 1
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.718
a
.515 .506
2.74776 a. Predictors: Constant, Entrepreneurial Networking
b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa:
1. R = 0,718 berarti hubungan variabel Entrepreneurial Networking terhadap
Keunggulan Bersaing sebesar 71,8 yang berarti hubungannya erat. 2.
R Square sebesar 0,515 berarti 51,5 variabel endogen keunggulan bersaing dapat dijelaskan oleh variabel eksogen entrepreneurial
networking. Sedangkan sisanya sebesar 48,5 dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
67
3. Standard Error of Estimate standar deviasi artinya menilai ukuran
variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya adalah 2.74776, yang mana semakin kecil standar deviasi berarti model
semakin baik. D. Uji Signifikan Simultan Uji - F
Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji F Substruktur 1
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
425.221 1
425.221 56.319
.000
a
Residual 400.161
53 7.550
Total 825.382
54 a. Predictors: Constant, Entrepreneurial Networking
b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat hasil perolehan F hitung pada kolom
F yakni sebesar 56,319 dengan tingkat signifikansi 0,000.Sedangkan F Tabel pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,005 adalah 2,6. Dengan demikian hipotesis
diterima bahwa entrepreneurial networking secara bersama – sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing. Oleh karena kedua
perhitungannya yaitu F hitung F tabel dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh variabel eksogen entrepreneurial networking
secara serempak atau simultan adalah signifikan terhadap keunggulan bersaing.
Universitas Sumatera Utara
68
E. Uji Signifikan Parsial Uji - t Tabel 4.16
Hasil Uji Signifikan Parsial Uji - t Substruktur 1
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
5.375 2.718
1.978 .053
Entrepreneurial Networking
.565 .075
.718 7.505
.000 a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai
�
ℎ�����
variabel eksogen entrepreneurial networking adalah 7, 505 dan nilai
�
�����
adalah 1,661 maka �
ℎ�����
�
�����
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel eksogen entrepreneurial networking berpengaruh positif dan signifikan 0,00 0,05
secara parsial terhadap keunggulan bersaing. Artinya jika ditingkatkan variabel entrepreneurial networking sebesar satu satuan maka keunggulan bersaing akan
meningkat sebesar 0,718 satuan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.16
maka diperoleh persamaan hasil analisis jalur sebagai berikut:
Y= �, ��� � + 0,696 �
�
Universitas Sumatera Utara
69
F. Menghitung Nilai Koefisien Korelasi Tabel 4.17
Nilai Koefisien Korelasi Substruktur 1
Correlations
EntrepreneurialN etworking
KeunggulanBers aing
Entrepreneurial Networking Pearson Correlation
1 .718
Sig. 2-tailed .000
N 55
55 Keunggulan Bersaing
Pearson Correlation .718
1 Sig. 2-tailed
.000 N
55 55
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016 Dari hasil perhitungan tabel 4.17 diatas terlihat bahwa:
Hubungan entrepreneurian networking terhadap keunggulan bersaing dan sebaliknya adalah kuat 0,718 dan signifikan 0,000.
G. Menggambarkan Koefisien Jalur Substruktur 1
R = 0,718, �
2
= 0,515, F Hitung = 56,319
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016
Gambar 4. 3 Koefisien Jalur Substruktur 1
Entrepreneurial Networkinng X
Keunggulan BersaingY
�
1 = 0, 696
P2 = 0,718
Universitas Sumatera Utara
70
H. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Substruktur I Tabel 4.18
Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub Struktur 1
Dari Ke
Standart Coefficient
T Hitung
F Hitung
Hasil Pengujian
�
2
e X1
Y1 0,718
7,505 56, 319 H0 ditolak 0,515 0,785
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016 a.
Secara simultan entrepreneurial networking berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing.
b. Secara parsial entrepreneurial netowrking terhadap keunggulan
bersaing. c.
R Square sebesar 0,515 berarti 51,5 variabel endogen keunggulan bersaing dapat dijelaskan oleh variabel eksogenentrepreneurial
networking. Sedangkan sisanya sebesar 48,5 dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
d. Hasil pengujian dari variabel entrepreneurial networking terhadap
keunggulan bersaing adalah H0 ditolak maka hipotesis diterima.
Universitas Sumatera Utara
71
4.3.2 Pembahasan Substruktur 2 Pengaruh Tidak Langsung: Pengaruh Entrepreneurial Networking Terhadap Kinerja Usaha
Melalui Keunggulan Bersaing
A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
1. Pendekatan Histogram
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Maret, 2015
Gambar 4.4 Grafik Histogram Uji Normalitas Substruktur 2
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa hubungan variabel entrepreneurial networking terhadap kinerja usaha melalui keunggulan bersaing
adalah berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh gambar histogramnya yang tidak terlihat menceng ke kiri atau ke kanan.
2. Pendekatan Kolmogrof – Smirnov
Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian
Universitas Sumatera Utara
72
normalitas yang berdasarkan dengan uji statistik non pramaetik Kolmogrov Smirnov K – S untuk memastikan apakah benar data berdistribusi normal.
Tabel 4.19 One Sample Kolmogrov – Smirnov Test Substruktur 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kinerja Usaha N
55 Normal Parameters
a,,b
Mean 55.6182
Std. Deviation 7.78529
Most Extreme Differences Absolute
.156 Positive
.091 Negative
-.156 Kolmogorov-Smirnov Z
1.156 Asymp. Sig. 2-tailed
.138 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016 Dari Tabel 4.19 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig 2 tailed adalah 0,138 dan
diatas nilai signifikan 0,05 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Nilai Kolmogrov – Smirnov yakni 1,156 lebih kecil dari 1,97 berarti tidak
ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik ata dengan kata lain data dikatan normal.
Universitas Sumatera Utara
73
2. Uji Heteroskedastisitas