Pengaruh Entrepreneurial Networking Terhadap Kineja Usaha Melalui Keunggulan Bersaing (Studi Kasus pada UMKM di Kota Medan)
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
NO:
PENGARUH ENTREPRENEURIAL NETWORKING TERHADAP
KINERJA USAHA UMKM MELALUI
KEUNGGULAN BERSAING
Responden yang terhormat,
Saya mohon kesediaan saudara/saudari untuk mengisi daftar pertanyaan
(kuesioner) penelitian ini. Informasi yang Saudara/I berikan adalah sebagai data
penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Informasi yang Saudara/I berikan
merupakan bantuan yang sangat berarti dalam penyelesaian penelitian ini. Atas
bantuan Saudara/i, saya ucapkan terimakasih.
I.
Nama usaha
:
Identitas responden
Alamat Usaha
:
Lama Usaha
:
Usia pemilik
:
Tingkat Pendidikan :
Jenis Usaha Kuliner :
Jumlah Pegawai
:
Jumlah Cabang
:
II
Kuesioner Penelitian
A.
Entrepreneurial Networking
A-1 Membangun hubungan kepada pelanggan
No Pertanyaan
Jawaban
1
Membangun komunikasi dengan pelanggan
yang baik dapatmemperluas dan
mempertahankan eksistensi pasar usaha
Anda
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
2
Membangun komunikasi dengan pelanggan
dapat membuat Anda mengetahui kepuasan
pelanggan
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
3
Membangun komunikasi dengan pelanggan
yang baik dapat mengurangi resiko yang
merugikan usaha
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
4
Membangun komunikasi dengan pelanggan
dapat mencegah masalah yang akan timbul
dengan pelanggan
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
(2)
A-2 Membangun hubungan individu kepada mitra bisnis
No Pertanyaan
Jawaban
1
Menjalin hubugan yang baik dengan
pemasok dapat memberikan keuntungan pada
kegiatan bisnis yang Anda lakukan
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
2
Menjalin komunikasi yang baik dengan
pemasok dapat mencegah resiko yang akan
terjadi pada usaha Anda
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
3
Membangun hubungan baik dengan mitra
bisnis untuk mendukung kemajuan dan
perkembangan bisnis Anda
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
B Keunggulan Bersaing
B-1 Keunggulan Biaya
No Pertanyaan
Jawaban
1
Pengerjaan berskala ekonomis membuat
usaha Anda dapat unggul dalam biaya
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
2
Aset milik sendiri mempermudah anda
mencapai keunggulan biaya
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
3
Memiliki akses prioritas ke bahan baku
memberikan kemudahan untuk unggul
dalam biaya
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
B-2 Diferensiasi atau berbeda
No Pertanyaan
Jawaban
1
Cita rasa produk tersendiri membuat usaha
Anda memiliki perbedaan dengan usaha
pesaing
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
2
Citra produk yang baik membuat kesan
tersendiri
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
(3)
C Kinerja Usaha UMKM
C-1 Kuantitatif
No Pertanyaan
Jawaban
1
Pertumbuhan penjualan yang
berkelanjutan sebagai pendukung dalam
kinerja usaha Anda
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
2
Pertumbuhan pendapatan usaha Anda yang
stabil sebagai pendukung dalam kinerja
usaha Anda
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
3
Pertumbuhan jumlah tenaga kerja sebagai
pendukung dalam peningkatan kinerja
Anda
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
4
Pertumbuhan laba yang berkelanjutan
sebagai pendukung dalam kinerja usaha
Anda
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
C-2 Kualitatif
No Pertanyaan
Jawaban
1
Kedisiplinan yang ada pada tenaga kerja
Anda sangat dibutuhkan untuk menunjang
kinerja usaha Anda
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
2
Keberhasilan dalam pencapaian target
usaha Anda sangat dibutuhkan dalam
pencapaian kinerja usaha Anda
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
3
Perilaku individu pada tenaga kerja sangat
penting untuk mendukung keberhasilan
kinerja usaha Anda
Tidak Setuju _ _ _ _ _ _ Setuju
1 2 3 4 5 6
(4)
Lampiran 2
Distribusi Jawaban dari Responden
Variabel Entrepreneurial Networking
No
No Item
1 2 3 4 5 6 7
1 3 4 5 5 4 4 5
2 3 3 4 5 3 4 5
3 3 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
6 5 5 5 5 4 3 5
7 5 5 5 5 5 5 5
8 5 5 5 5 5 5 5
9 4 5 5 5 5 5 5
10 4 5 5 5 4 5 5
11 4 3 4 4 4 4 4
12 3 3 4 3 3 4 3
13 5 4 4 4 3 4 4
14 3 4 5 5 5 4 4
15 5 4 5 4 4 5 5
16 3 4 4 4 4 4 5
17 5 4 3 4 5 4 5
18 4 5 5 5 5 5 5
19 4 4 4 4 4 4 5
(5)
22 4 5 5 5 4 5 5
23 4 3 4 4 4 4 4
24 3 3 4 3 3 4 3
25 5 4 4 4 3 4 4
26 3 4 5 5 5 4 4
27 5 4 5 4 4 5 5
28 3 4 4 4 4 4 5
29 5 4 3 4 5 4 5
30 4 5 5 5 5 5 5
31 4 4 4 4 4 4 5
32 5 5 5 3 3 5 5
33 3 4 5 5 4 4 5
34 3 3 4 5 3 4 5
35 3 4 4 4 4 4 4
36 5 5 5 5 5 5 5
37 5 5 5 5 5 5 5
38 5 5 5 5 4 3 5
39 5 5 5 5 5 5 5
40 5 5 5 5 5 5 5
41 3 3 4 3 3 4 3
42 5 4 4 4 3 4 4
43 3 4 5 5 5 4 4
44 5 4 5 4 4 5 5
45 3 4 4 4 4 4 5
46 5 4 3 4 5 4 5
(6)
48 4 4 4 4 4 4 5
49 5 5 5 3 3 5 5
50 3 4 5 5 4 4 5
51 3 3 4 5 3 4 5
52 3 4 4 4 4 4 4
53 5 4 3 4 5 4 5
54 4 5 5 5 5 5 5
55 4 4 4 4 4 4 5
Variabel Keunggulan Bersaing
No
No Item
1 2 3 4 5
1 3 4 5 5 4
2 3 3 4 5 3
3 3 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5
6 5 5 5 5 4
7 5 5 5 5 5
8 5 5 5 5 5
9 4 5 5 5 5
10 4 5 5 5 4 11 4 3 4 4 4 12 3 3 4 3 3 13 5 4 4 4 3 14 3 4 5 5 5
(7)
15 5 4 5 4 4 16 3 4 4 4 4 17 5 4 3 4 5 18 4 5 5 5 5 19 4 4 4 4 4 20 5 5 5 3 3 21 5 5 5 5 4 22 5 5 5 5 5 23 5 5 5 5 5 24 4 5 5 5 5 25 4 5 5 5 4 26 4 3 4 4 4 27 3 3 4 3 3 28 5 4 4 4 3 29 3 4 5 5 5 30 5 4 5 4 4 31 3 4 4 4 4 32 5 5 5 5 4 33 5 5 5 5 5 34 5 5 5 5 5 35 4 5 5 5 5 36 4 5 5 5 4 37 4 3 4 4 4 38 3 3 4 3 3 39 5 4 4 4 3 40 3 4 5 5 5
(8)
41 5 4 5 4 4 42 3 4 4 4 4 43 5 4 3 4 5 44 4 5 5 5 5 45 4 4 4 4 4 46 5 5 5 3 3 47 5 5 5 5 4 48 5 5 5 5 5 49 5 5 5 5 4 50 5 5 5 5 5 51 5 5 5 5 5 52 4 5 5 5 5 53 4 5 5 5 4 54 4 3 4 4 4 55 3 3 4 3 3
Variabel Kinerja Usaha
No
No Item
1 2 3 4 5 6 7
1 4 5 5 4 4 5 5
2 4 5 5 4 3 5 4
3 4 3 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
6 3 3 5 3 4 5 5
(9)
8 5 4 5 5 5 5 5
9 5 5 5 5 5 5 5
10 5 5 5 5 4 5 5
11 4 4 4 4 4 4 4
12 4 5 3 4 4 3 4
13 4 4 4 4 4 4 4
14 4 4 5 4 3 5 5
15 5 3 5 5 4 5 5
16 4 3 5 4 4 5 4
17 4 5 5 4 5 5 3
18 5 5 5 5 4 5 5
19 4 4 5 4 4 5 4
20 5 3 4 5 5 5 5
21 4 4 4 4 4 4 4
22 4 5 3 4 4 3 4
23 4 4 4 4 4 4 4
24 4 4 5 4 3 5 5
25 5 3 5 5 4 5 5
26 4 3 5 4 4 5 4
27 4 5 5 4 5 5 3
28 5 5 5 5 4 5 5
29 4 4 5 4 4 5 4
30 5 3 4 5 5 5 5
31 3 3 5 3 4 5 5
32 5 5 5 5 5 5 5
(10)
34 5 5 5 5 4 5 5
35 4 4 5 4 4 5 4
36 5 3 4 5 5 5 5
37 4 4 4 4 4 4 4
38 4 5 3 4 4 3 4
39 4 4 4 4 4 4 4
40 4 4 5 4 3 5 5
41 5 3 5 5 4 5 5
42 4 3 5 4 4 5 4
43 4 5 5 4 5 5 3
44 5 5 5 5 4 5 5
45 4 4 5 4 4 5 4
46 5 3 4 5 5 5 5
47 3 3 5 3 4 5 5
48 5 5 5 5 5 5 5
49 4 4 4 4 4 4 4
50 4 4 5 4 3 5 5
51 5 3 5 5 4 5 5
52 4 3 5 4 4 5 4
53 4 5 5 4 5 5 3
54 5 5 5 5 4 5 5
(11)
Lampiran 3
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
a.
Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 96.8667 791.499 .635 .940
VAR00002 96.0000 829.172 .463 .942
VAR00003 97.0667 786.754 .690 .940
VAR00004 96.0000 829.172 .463 .942
VAR00005 96.6333 810.171 .520 .942
VAR00006 96.8667 791.499 .635 .940
VAR00007 97.0667 786.754 .690 .940
VAR00008 97.4333 772.944 .798 .938
VAR00009 95.8333 837.799 .490 .942
VAR00010 96.5667 845.220 .402 .943
VAR00011 97.4333 772.944 .798 .938
VAR00012 97.4333 772.944 .798 .938
VAR00013 98.2000 768.303 .817 .938
VAR00014 97.0333 797.068 .664 .940
VAR00015 97.5333 773.844 .804 .938
VAR00016 98.2000 768.303 .817 .938
VAR00017 98.2000 768.303 .817 .938
VAR00018 97.7333 783.582 .683 .940
VAR00019 96.1333 833.499 .392 .943
b.
Realibilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
(12)
Lampiran 4
Distribusi Jawaban Deskriptif Responden
1.
Deskriptif Responden Berdasarkan Usia
Usia
Jumlah
Nominal
Persentase
20-35 tahun
18 orang
33%
36-50 tahun
26 orang
47%
>51 tahun
11 orang
20%
2.
Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Usaha
Lama UsahaFrequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 tahun 18 33.0 33.0 33.0
3-5 tahun 16 29.0 29.0 62.0
>5 tahun 21 38.0 38.0 100.0
Total 55 100.0 100.0
3.
Deskriptif Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SD,SMP 13 23.6 23.6 23.6
SMA/SMK 30 54.5 54.5 78.1
S1 sederajat 12 21.9 21.9 100.0
(13)
Lampiran 5
Distribusi Jawaban Deskriptif Variabel
1.
Entrepreneurial Networking (X)
Item
Pernyataan
1
2
3
4
5
6
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
0
0
0
0
1
1,8
2
3,6
15
27,3 37
67,3
2
0
0
0
0
1
1,8
2
3,6
15
27,3 37
67,3
3
1
1,8
1
1,8 1
1,8
9
16,4 18
32,7 25
45,5
4
2
3,6
0
0
1
1,8
6
10,8 18
32,7 28
50,9
5
4
7,3
1
1,8 2
3,6
6
10,9 15
27,3 27
49,1
6
5
9,1
0
0
2
3,6
11
20,0 15
27,3 22
40,0
7
8
14,5 1
1,8 2
3,6
6
10,9 20
36,4 18
32,7
2.
Keunggulan Bersaing (Y)
Item
Pernyataan
1
2
3
4
5
6
F
%
F %
F
%
F
%
F
%
F
%
1
1
1,8
3
5,5 1
1,8
1
1,8
6
10,9 43 78,2
2
2
368
2
3,6 1
1,8
0
0
8
14,5 42 76,4
3
7
12,7 0
0
1
1,8
13 23,6 17 30,6 17 30,6
4
1
1,8
1
1,8 1
1,8
8
14,5 18 32,7 26 47,3
5
4
7,3
1
1,8 3
5,5
6
10,9 14 25,5 27 49,1
3.
Kinerja Usaha (Z)
Item
Pernyataan
1
2
3
4
5
6
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
1
1,8
1
1,8 2
3,6 6
10,9 22 40,0 23 41,8
2
0
0
1
1,8 3
5,5 5
9,1
24 43,6 22 40,0
3
4
7,3
4
7,3 4
7,3 8
14,5 17 30,9 18 32,7
4
3
5,5
2
3,6 0
0
5
9,1
20 36,4 25 45,5
5
3
5,5
3
5,5 1
1,8 1
1,8
13 23,6 34 61,8
6
6
10,9 0
0
1
1,8 6
10,9 17 30,9 25 45,5
(14)
Lampiran 6
Hasil Pengolahan SPSS
Heteroskedastisitas
Metode Grafik Substruktur 1
(15)
89
Uji Glejser Substruktur 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.840 1.805 3.790 .000
Entrepreneurial Networking
-.138 .050 -.355 -2.764 .008
a. Dependent Variable: absut
Uji Glejser Substruktur 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.844 2.055 3.331 .002
Entrepreneurial Networking
.100 .079 .224 1.263 .212
KeunggulanBersaing -.330 .100 -.585 -3.295 .072 a. Dependent Variable: absut
(16)
Multikoleniaritas
Substruktur 1
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed CoefficientsT Sig.
Collinearity Statistics B Std. Error Beta
Toleranc e VIF
1 (Constant) 5.375 2.718 1.978 .053
Entrepreneurial Networking
.565 .075 .718 7.505 .000 1.000 1.000 a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
Substruktur 2
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficientst Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc e VIF
1 (Constant) 2.026 3.094 .655 .515
Entrepreneurial Networking
.857 .119 .547 7.214 .000 .485 2.063
Keunggulan Bersaing
.897 .151 .450 5.943 .000 .485 2.063
(17)
91
Model regresi Substruktur 1
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 686.933 1 686.933 56.319 .000a
Residual 646.449 53 12.197
Total 1333.382 54
a. Predictors: (Constant), Keunggulan Bersaing b. Dependent Variable: Entrepreneurial Networking
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Entrepreneurial Networking 55 17.00 42.00 35.7818 4.96913 Keunggulan Bersaing 55 13.00 30.00 25.5818 3.90958
Valid N (listwise) 55
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .718a .515 .506 3.49244 1.976
a. Predictors: (Constant), Keunggulan Bersaing b. Dependent Variable: Entrepreneurial Networking
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.375 2.718 1.978 .053
Entrepreneurial Networking
.565 .075 .718 7.505 .000
(18)
Model Regresi Substruktur 2
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2799.048 2 1399.524 153.556 .000a
Residual 473.934 52 9.114
Total 3272.982 54
a. Predictors: (Constant), Keunggulan Bersaing, Entrepreneurial Networking b. Dependent Variable: Kinerja Usaha
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kinerja Usaha 55 31.00 66.00 55.6182 7.78529
Entrepreneurial Networking 55 17.00 42.00 35.7818 4.96913 Keunggulan Bersaing 55 13.00 30.00 25.5818 3.90958 Valid N (listwise) 55
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .925a .855 .850 3.01896 1.382
a. Predictors: (Constant), Keunggulan Bersaing, Entrepreneurial Networking b. Dependent Variable: Kinerja Usaha
(19)
93 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.026 3.094 .655 .515
Entrepreneurial Networking
.857 .119 .547 7.214 .000
Keunggulan Bersaing .897 .151 .450 5.943 .000 a. Dependent Variable: Kinerja Usaha
Koefisien Determinan (
�
�)
Substruktur 1
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .718a .515 .506 2.74776
a. Predictors: (Constant), Entrepreneurial Networking b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
Substruktur 2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .925a .855 .850 3.01896
a. Predictors: (Constant), Keunggulan Bersaing, Entrepreneurial Networking
(20)
Uji F
Substruktur 1
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 425.221 1 425.221 56.319 .000a
Residual 400.161 53 7.550
Total 825.382 54
a. Predictors: (Constant), Entrepreneurial Networking b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
Substruktur 2
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2799.048 2 1399.524 153.556 .000a
Residual 473.934 52 9.114
Total 3272.982 54
a. Predictors: (Constant), Keunggulan Bersaing, Entrepreneurial Networking b. Dependent Variable: Kinerja Usaha
(21)
95
Uji T
Substruktur 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.375 2.718 1.978 .053
Entrepreneurial Networking
.565 .075 .718 7.505 .000
a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
Substruktur 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.026 3.094 .655 .515
Entrepreneuria lNetworking
.857 .119 .547 7.214 .000
Keunggulan Bersaing .897 .151 .450 5.943 .000 a. Dependent Variable: Kinerja Usaha
(22)
Koefisien Korelasi
Substruktur 1
Correlations
EntrepreneurialN etworking
KeunggulanBers aing Entrepreneurial Networking Pearson Correlation 1 .718**
Sig. (2-tailed) .000
N 55 55
Keunggulan Bersaing Pearson Correlation .718** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 55 55
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Substruktur 2
Correlations
KinerjaUsaha
Entrepreneurial Networking
KeunggulanBer saing
Pearson Correlation KinerjaUsaha 1.000 .870 .843
EntrepreneurialNetworking .870 1.000 .718
KeunggulanBersaing .843 .718 1.000
Sig. (1-tailed) KinerjaUsaha . .000 .000
EntrepreneurialNetworking .000 . .000
KeunggulanBersaing .000 .000 .
N KinerjaUsaha 55 55 55
EntrepreneurialNetworking 55 55 55
(23)
97
Sobel Test
b(yx)
: 0,1061 significant at
0,0000 (signifikan)
Total pengaruh entrepreneurial
netwroking terhadap kinerja usaha
b(mx)
: 0,0752 significant at
0,0000 (signifikan)
Total pengaruh
entrepreneurial
networking terhadap keunggulan
bersaing
b(ym,x) : 0,1509 significant at
0,0000 (signifikan)
Pengaruh variabel
mediator
keunggulan bersaing terhadap
kinerja usaha dengan mengontrol
entrepreneurial networking
b(yx.m) : 0,1187 significant at
0,0000
(signifikan)
Pengaruh langsung entrepreneurial
networking terhadap kinerja usaha
dengan mengontol keunggulan
bersaing
Value
s.e
LL95CI
UL95CI
Z
Sig
(two)
Effect
,5065
,1093
,2922
,7207
4,6337
,0000
Data
Mean
s.e.
LL 95 CI UL 95 CI LL 99 CI
UL 99
CI
(24)
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Alma, B, 2005. Kewirausahaan, Edisi Revisi, Alfabeta, Bandung.
Budiarta, Kustoro, 2010. Pengantar Bisnis, Edisi 2, Penerbit Mitra wacana media,
Bogor.
Echdar, S, 2013. Manajemen Entrepreneurship: Kiat Sukses Menjadi Wirausaha,
Penerbit Andi, Yogyakarta.
Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program,Cetakan ke
7, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Juliandi, Azuar, 2013.Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Bisnis,
Percetakan M200, Medan.
Kuncoro, Mudrajat, 2009. Metode Riset Untuk Ekonomi dan Bisnis: Bagaimana
Meneliti dan Menulis Tesis, Erlangga , Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat, 2007. Entrepreneur:From Mindset To Strategy, Edisi Ketiga,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Madura, Jeff, 2007. Pengantar Bisnis, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta.
P.Robbins, Stephen dan Mary Coulter,2010. Manajemen, Edisi 10, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lutfi, 2011. Analisis Data Untuk Riset
Manajemen Dan Bisnis, Edisi 2, USU Press, Medan.
Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis,Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis,Cetakan ke 8, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan,Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sugiyono, 2012.Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan ke 16 Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Sarwono, Jonathan, 2007. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit
Andi, Yogyakarta.
(25)
Suryana. 2013. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju
Sukses, Edisi 4, Penerbit Salemba Empat, Bandung.
Zimmerer, Thomas W dan Norman M. Scarborough. 2005. Essential of
Entrepreneurship and Small business Management, Edisi 4, United States
of America: Pearson Prentice Hall.
Jurnal:
Crossan MM, Lane Hw, White RE. 1999. An Organizational Learning
Framework: From Intuition to Institution: Academy of Management
24(3). Juli 1993: 522-537.
Chattopadhyay, Rachana. 2008. Social Networking and Entrepreneurial
Success.ICFAI Business School December 2008 Vol 4 No 3. Page 39.
Hindle, Kevin dan Kim Klyver.2006. Exploring The Relationship Between Media
Coverage and Participation in Entrepreneurship: Initial Global Evidence
and Research Implicationi: International Entrepreneur Management
Journal Vol 3, 16 November 2006:217-242.
Handayani, Tri. 2013. Pengaruh Lingkungan Makro Terhadap Kinerja
Usaha:Inovbiz, Volume 1, Nomor 1, Juni 2013, hlm 23-37.
Istanto, Yuni. 2011. Pengaruh Strategi Keunggulan Bersaing Dan Positioning
Terhadap Kinerja (Survey Pada Koperasi Seba Usaha Di Kabupaten
Sleman Yogyakarta)
Klyver, Kim dan Sharon Grant. 2010. Gender Differences in Entrepreneurial
Networking and Participation: International Journal and Gender
Entrepreneurship Vol 2. No 3. 2010, hlm 213-227.
Kase, Kimio dan James Yan Shu liu. 1996. Entrepreneurial Networking in
Japanese Management. International Marketing Review; 1996, Volume 3.
Page 13.
Mohebi, Mohammad Mehdi dan Sakineh Farzollahzade. 2014. Improving
Competitive Advantage and Business Performance of SMEs by Creating
Entrepreneurial Social Competence. Vol 2 pp 20-26, October 2014.
Milovanovic, Bojic dan Zoran Wittinie. 2014. Analysis of External Environment’s
Moderating Role on the Entrepreneurial Orientation and Busniness
Performance Relationship among Italian’s SME: International Journal of
Trade, Economics and Finance, Vol 5, No. 3, June 2014.
Munizu, Musran. 2010. Pengaruh Faktor-Faktor Ekstenral dan Internal Terhadap
Kinerja UMKM Di Sulawesi Selatan: Jurnal Manajemen Kewirausahaan
Volume 12 No.1, Maret 2010:33-41.
(26)
Purnomo, Ratno, Sri Lestari. 2010. Pengaruh Kepribadian, Self-Efficacy, dan
Locus of Control Terhadap Persepsi Kinerja Usaha Skala Kecil dan
Menengah: Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol 17 No. 2, September
2010:144-160.
Suyati, Sri dan Sri Puji Lestari. 2013. Kompertensi Sosial Kewirausahaan
Mencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Pada Pengrajin Wingko
Babat Di Kota Semarang Vol 1, No 2.
Taormina RJ, Kin Mei Lao S. 2007. Measuring Chinese Entrepreneurial
Motivation: Personality and Environmental Influence: International
Journal Entrepreneur Behavior and Research 13(4):200-221.
Tina Bratkovic, Bojan Antoncic, Alex F. DeNoble.2012. Relationships Between
Networking, Entrepreneurial Self Efficacy and Firm Growth. Ekonomska
istraživanja 2012 Vol 25 No 1.
Wulandar, Ana. 2009. Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal
Terhadap Orientasi Wirausaha Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja
Perusahaan: Jurnal Pengembangan Wiraswasta Vol. 11 No. 2 Agustus
2009 : 142 – 152.
Skripsi:
Rajibianto, Dwi. 2010. Pengaruh Modal Sosial Untuk Penguatan Industri Kecil
Genteng Soka di Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan Kabupaten
Kebumen.Yogyakarta. Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri
Sunan Kaljiaga.
Sari, Rukmana Sari. 2014. Analisis Kebutuhan Modal Pada UMKM Sektor
Makanan dan Minuman di Kota Medan. Medan.Fakultas Ekonomi dan
Bisnis USU.
Fauzi, Ari Ahmad. 2014. Pengaruh Orientasi Pasar dan Inovassi Terhadap
Kinerja Perusahaan Pada Sentra Sepatu dan Tas Cibaduyut Bandung.
Bandung. Fakultas Manajemen dan Bisnis Universitas Widyatama.
Herawati Vica. 2010. Analisis Pengaruh ACFTA Terhadap Kinerja Keuangan
yang Dilihat Dari Penjualan Pada UKM Tekstil di Pekalongan.
Semarang. Fakultas Ekonomi UNDIP.
Sumber Lainnya:
kompetitif diakses pada 14 mei 2015
(27)
(28)
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bedasarkan tingkat eksplanasinya adalah penelitian
deskriptif dan asosiatif. Penelitian ini menerangkan deskripsi variabel-variable
yang diteliti lalu menjelaskan korelasi atau hubungan antar variabel tersebut.
Penelitian deskriptif menurut Iskandar (2013:62) adalah uraian tentang
fenomena yang diteliti dengan mendeskripsikan variabel bedasarkan indikator
variabel yang diteliti guna untuk eksplorasi dan klasifikasi berkenaan dengan
masalah yang diteliti. Metode ini bisa dijalankan bersamaan dengan metode
lainnya. Penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2005:11) adalah penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan
penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi
menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Helvetia dan Kecamatan
Medan Sunggal Kota Medan. Waktu penelitian bulan Februari sampai April 2016.
(29)
3.3
Batasan Operasional
Batasan operasional digunakan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
membahas dan menganalisis permasalahan yang ada dalam penelitian ini.
Penelitian ini dibatasi pada :
a.
Variabel bebas (independent variable) (X) yaitu variabel yang dalam
hubungannya dengan variabel lain bertindak sebagai penyebab atau yang
mempengaruhi variabel dependen. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah entrepreneurial networking (X)
b.
Variabel terikat (dependent variable(Z)yaitu variabel yang tergantung
dengan variabel lain, atau variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel
lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja usaha (Z)
c.
Variabel intervening (Y). Menurut Tuckman (dalam Sugiyono, 2007)
variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi
hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Variabel ini merupakan variabel penyela / antara variabel independen
dengan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi berubahnya variabel dependen.Variabel intervaning dalam
penelitian ini adalah keunggulan bersaing (Y)
(30)
3.4 Definisi Operasional
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala Ukur
Entrepreneurial
Networking
( X)
Hubungan
yang
mengikat
yang
terbentuk di
level antar
perseorangan
dan antar
UMKM.
1.
Membangun
hubungan
pribadi dengan
pelanggan
(Building
Personal
Relationship to
customer)
1.
Membangun
hubungan
untuk
memperluas
pasar
2.
Membangun
hubungan
dengan
pelanggan
dalam
memperoleh
informasi
3.
Membangun
hubungan
untuk
mengurangi
resiko dan
permasalahan
yang terjadi
Semant
ic
Differe
ntial
2.
Membangun
hubungan
denga mitra
bisnis UMKM
(Building
Personal
Relationship to
business
partner)
1.
Membangun
hubugan
pemasok
2.
Membangun
hubungan baik
Kinerja Usaha
(Z)
Tingkat
pencapaian
hasil atau
tingkat
pencapaian
tujuan
UMKM.
1.
Kuantitatif
1.
Pertumbuhan
penjualan
2.
Pertumbuhan
pendapatan
3.
Pertumbuhan
jumlah
tenaga kerja
4.
Pertumbuhan
laba
Seman
tic
Differe
ntial
(31)
2.
Kualitatif
1.
Kedisiplinan
yang ada
pada tenaga
kerja
2.
Kualitas dari
pencapaian
tujuan
3.
Perilaku
individu
4.
Efektivitas
dari kegiatan
bisnis
5.
Ketelitian
kerja
Keunggulan
Bersaing
(Y)
Suatu sarana
atau strategi
perusahaan
untuk
mencapai
tujuan akhir
perusahaan
1.
Keunggulan
biaya
1. pengerjaan
berskala
ekonomis
2. aset milik
sendiri
3. memiliki
akses
preferensi ke
bahan baku
Seman
tic
Differe
ntial
2.
Diferensiasi
atau berbeda
1.
Cita rasa
produk
tersendiri
2.
Citra produk
yang baik
Sumber: Taormina dan Lao (2007), Purnomo dan Lestari (2010), Porter (1997)
3.5
Skala Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah enterpreneurial networking (X),
keunggulan bersaing (Y), dan kinerja usaha UMKM (Z) yang diukur dengan
Semantic differential.
Semantic differentialadalah skala yang menggunakan dua buah nilai
ekstrim dan subjek diminta untuk menentukan responsnya diantara dua nilai
tersebut di ruang yang disediakan yang disebut dengan ruang semantik (Jogiyanto,
2004: 67). Skala pengukuran yang berbentuk semantic differential dikembangkan
(32)
oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik
tertentu yang dipunyai seseorang, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun
checklist, tetapi terseusun secara satu garis kontinum (Sugiyono, 2009:140).
Dalam penelitian ini, responden dapat memberi jawaban, pada rentang jawab yang
positif sampai dengan negative. Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut:
Setuju __ __ __ ____ __Tidak setuju
1 2 3 4 5 6
Pintar __ __ __ __ __ __ Naif
1 2 3 4 5 6
Besar __ __ __ __ __ __ Kecil
1 2 3 4 5 6
Sumber : Jogiyanto, 2004 :67
Gambar 3.1
Instrument Skala Semantic Differential
3.6
Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1
Populasi
Menurut Kuncoro (2003:103), Populasi adalah sekelompok elemen yang
lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita
tertarik untuk mempelajarinya atau objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah UMKM yang bergerak di bidang kuliner di Kecamatan Medan Helvetia
dan Kecamatan Sunggal Medan yang berjumlah 55. Ada pun kriteria populasi
adalahUMKM kuliner berskala mikro yang telah berdiri dua tahun atau lebih.
(33)
3.6.2
Sampel
Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti
adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel
jenuh adalah sensus, dimana anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono,2005).
Berdasarkan penjelasan tersebut, yang menjadi sampel penelitian ini adalah 55
UMKM yang bergerak di bidang kuliner di Kecamatan Medan Helvetia dan
Kecamatan Sunggal Kota Medan
3.7
Jenis Data
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang
dipakai untuk suatu keperluan (Marzuki, 2005:55).
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni :
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada
lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan
kuesioner kepada UMKM yang bergerak di bidang kuliner di sekitar Plaza
Millenium dan Jalan Karya Kota Medan.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan
mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs
internet untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun
(34)
landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual
penelitian misalnya buku-buku referensi (baik buku-buku wajib perkuliahan
maupun buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan
pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat
diterapkan dalam penelitian ini.
3.8
Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk kemudian dijawabnya.
Studi Dokumentasi
Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang
diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet
yang berhubungan dengan pengaruh entrepreneurial networking terhadap
kinerja usaha UMKM melalui keunggulan bersaing.
3.9
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu
kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Validitas menunjukkan
seberapa nyata suatu pengujian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Skala pengukuran dikatakan valid jika skala tersebut digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan
konsistensi dari pengukuranya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama menghasilkan data yang sama (Situmorang dan
(35)
Lutfi, 2011:76). Uji validitas dan Realibilitas akan dilakukan pada 30 responden
yang terdiri dari UMKM yang bergerak di bidang kuliner yang ada di kawasan
Kecamatan Medan Johor dan Medan Tuntungan Kota Medan yang
karakteristiknya sama dengan responden, namun merupakan diluar responden.
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2011:76), validitas menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.
Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen
tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji
validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item – total
correlation atau disebut dengan r
hitungpada setiap butir pertanyaan terhadap nilai
r
tabel. Sunyoto (2009: 72) menyatakan sebagai berikut:
1.
Jika r
hitungpositif dan r
hitung≥
r
tabel ,maka butir pertanyaan pada setiap
variabel penelitian dinyatakan valid, dan
jika r
hitungnegatif atau r
hitung≤
r
tabel, maka butir pertanyaan pada setiap
variabel penelitian dinyatakan tidak valid.
2.
r
hitungdapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
3.
Nilai r
tabeldengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 10%
adalah 0,361.
(36)
3.9.1.1 Hasil Uji Validitas
Pada pra survey , kuesioner yang berisi 19 pertanyaan yang menyangkut
entrepreneurial networking, keunggulan bersaing dan kinerja usaha pada usaha
mikro kecil dan menengah yang bergerak di bidang kuliner di Kecamatan Medan
Maimun dan Medan Baru. Hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 96.8667 791.499 .635 .940
VAR00002 96.0000 829.172 .463 .942
VAR00003 97.0667 786.754 .690 .940
VAR00004 96.0000 829.172 .463 .942
VAR00005 96.6333 810.171 .520 .942
VAR00006 96.8667 791.499 .635 .940
VAR00007 97.0667 786.754 .690 .940
VAR00008 97.4333 772.944 .798 .938
VAR00009 95.8333 837.799 .490 .942
VAR00010 96.5667 845.220 .402 .943
VAR00011 97.4333 772.944 .798 .938
VAR00012 97.4333 772.944 .798 .938
VAR00013 98.2000 768.303 .817 .938
VAR00014 97.0333 797.068 .664 .940
VAR00015 97.5333 773.844 .804 .938
VAR00016 98.2000 768.303 .817 .938
VAR00017 98.2000 768.303 .817 .938
VAR00018 97.7333 783.582 .683 .940
VAR00019 96.1333 833.499 .392 .943
(37)
3.9.2 Uji Realibilitas
Situmorang dan Lufti (2011:79), Reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala
yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat
pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari
pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek
yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu.
Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya
sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Suatu konstruktur atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
Cronbach Alpha > 0,8 realibilitas sangat baik atau sangat meyakinkan, Cronbach
Alpha <0,8 realibilitas baik, dan Croanbach Alpha <0,7 realibilitas kurang
meyakinkan (Situmorang dan Lutfi, 2014: 92)
5.9.2.1 Hasil Uji Realibilitas
Tabel 3.3
Hasil Uji Realibilitas
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
(38)
Suatu konstruktur atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
Cronbach Alpha > 0,8 realibilitas sangat baik atau sangat meyakinkan Cronbach
Alpha <0,8 realibilitas baik, dan Cronbach Alpha <0,7 realibilitas kurang
meyakinkan (Situmorang dan Lutfi, 2014: 92). Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat
Croancbach Alpha > 0,8 maka dinyatakan realibilitas sangat baik.
3.10 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data kedalam
bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dengan menggunakan
metode kuantitatif, diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang lebih
akurat tentang respon yang akan diberikan oleh responden, sehingga data yang
berbentuk angka tersebut dapat diolah dengan metode statistik.
3.10.1
Analisis Deskriptif Statistik
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi (Ginting dan Situmorang, 2008 : 187)
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam Situmorang
dan Lufti (2014), didalam asusmsi klasik terdapat beberapa pengujian yang harus
dilakukan, yakni uji normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, multikolinieritas
dan linieritas.
(39)
1.
Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakan distribusi sebuah
data mengikuti dan mendekati distribusi normal, yakni distribusi data
dengan bentuk lonceng. (Situmorang, dkk 2012: 100). Pendekatan pertama
menggunakan pendekatan grafik dengan penilaian bahwa data normal
ditunjukan scatterplot dengan titik yang mengikuti data disepanjang garis
diagonal. Dan pendekatan ketiga dengan melakukan uji Kolmogorov –
Smirnov (1 sample KS) dengan criteria sebagai berikut :
a. apabila nilai asymp. sig. (2-tailed) > nilai signifikan, maka data residual
berdistribusi normal
b. apabila nilai Kolmogorov – Smirnov Z < 1,97, maka data dikatakan
normal.
2.
Uji Heteroskedastisitas
Digunakan untuk menguji model regresi, apakan terjadi ketidaksamaan
atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Alat untuk
menguji heteroskedastisitas yakni dengan alat analisis grafik atau dengan
analisis residual yang berupa statistk (Situmorang, dkk, 2012:108).
Analisis grafik dilakukan dengan pembacaan grafik scatterplot. Apabila
terlihat titik – titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola
tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regeresi.
Analisis statistik dilakukan melalui uji glejser. Suatu model regeresi
dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel
(40)
independen yang signifikan secara statistic mempengaruhi variabel
independen.
3.
Uji Multikolinieritas
Istilah kolinearitas ganda (multicolinearity) berarti adanya hubungan linear
yang sempurna atau eksak diantar variabel – variabel bebas dalam model
regeresi (Situmorang, dkk, 2012:133). Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya gejala mulitikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai
Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), dengan criteria sebagai
berikut:
a. Apabila VIF > 5, maka diduga memiliki persoalan multikolinearitas
b. Apabila VIF < 5, maka tidak terdapat multikolinearitas
c. Apabila tolerance < 0,1, maka diduga mempunyai persoalan
multikolinearitas.
d. Apabila tolerance> 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas
3.10.3 Uji Hipotesis
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0) ditolak.
Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada didaerah
dimana H0 diterima. Dalam analisis regresi ada 2 (dua) jenis kriteria ketepatan :
3.10.3.1Uji Signifikan Simultan (Uji – F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama – sama
terhadap variabel terikat.
(41)
3.10.3.2 Uji Signifikansi parsial (Uji – t)
Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh
yang signifikan dari variabel bebas (x,y) terhadap variabel terikat (z).
Uji signifikansi parsial menggunakan dua model, yaitu :
a.
�0
:
�1
=
�2
=
�3
=
�4
= 0, artinya variabel x dan y tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel z.
b.
�
�:
�1
≠
�2
≠
�3
≠
�4
≠ 0, artinya variabel x dan y mempunyai pengaruh
yang signifikan secara parsial terhadap variabel z.
Kriteria pengambilan keputusan nilai
�
ℎ�����dibandingkan dengan nilai
�
�����.
�0
diterima jika
�
ℎ�����<
�
�����pada α = 5%
�
�diterima jika
�
ℎ�����>
�
�����pada α = 5%
3.10.4 Uji Koefisien Determinasi (
�
�)
Uji koefisien determinasi (
�
2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
pengaruh variabel bebas. Koefisien determinan (
�
2) berkisar antra 0 (nol) sampai
dengan satu 1 (satu) , (0
≤
�
2≤ 1). Hal ini berarti
�
2semakin besar (mendekati
satu), maka pengaruh variabel bebas (x,y) adalah besar terhadap variabel terikat
(z). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan
variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika
�
2semakin
mengecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan pengaruh variabel bebas (x,y)
adalah besar terhadap variabel terikat (z) semakin kecil.
(42)
3.10.5 Nilai Koefisien Korelasi
Korelasi positif nilainya berada antara nol sampai +1, nilai menjelaskan
bahwa apabila suatu variabel naik, maka akan menyebabkan kenaikan pada
variabel yang lainnya dan sebaliknya. Korelasi negatif nilainya berada diantara -1
sampai nol, nilai tersebut menjelaskan bahwa apabila nilai suatu variabel naik
bahwa variabel yang lainnya akan turun, dan sebaliknya.
3.10.6 Analisis Jalur
Analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab
akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi
variabel terikat tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung
(Sarwono, 2007 : 157-197).
Menurut Sarwono (dalam Situmorang dan Lutfi, 2011 : 221) untuk
melakukan uji analisis jalur diperlukan asumsi dan prinsip dasar yakni, melihat
kelayakan model regresi, menguji ketepatan predictor, menguji kelayakan
koefisien regresi dalam riset, menguji auto korelasi, menguji normalitas,
multikoleniaritas dan menguji lineritas. Kemudian setelah itu membahas
substruktur yang telah disusun, menguji koefisien determinasi, koefisien jalur
secara simultan dan parsial.
Teknik Analisis jalur pada penelitian ini digunakan dalam menguji
besarnya pengaruh yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur
dari hubungan kausal antara xdan y terhadap z.
(43)
3.10.6.1 Uji Sobel
Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang
dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji Sobel (Sobel test). Uji
Sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak llangsung X ke Y
lewat M. Standard error koefisien a dan b ditulis dengan S
adan S
bdan besarnya
standard error pengaruh tidak langsung (indirect effecti) adalah S
abyang dihitung
dengan rumus:
2 2 2 2 2 2
b
=
Sab
sa
+
a
sb
+
sa
sb
Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu
menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:
Sab
ab
t
=
Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel, jika nilai t hitung > nilai t
tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi. Asumsi uji Sobel
memerlukan jumlah sampel yang besar, jika jumlah sampel kecil, maka uji Sobel
menjadi kurang konservatif.
(44)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kecamatan Medan Helvetia dan Kecamatan Sunggal
Kota Medan adal
merupakan kota terbesar di luar Pula
setelah
Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah
Indonesia bagian barat. Perkembangan Kota Medan tidak terlepas dari dimensi
historis , ekonomi, dan karakteristik Kota Medan itu sendiri, sebagai kota yang
mengemban fungsi yang luas dan besar. Realitasnya Kota Medan kini berfungsi :
1.
Sebagai pusat pemerintahan daerah, baik pemerintahan Propinsi Sumatera
Utara, maupun Kota Medan, sebagai tempat kedudukan
perwakilan/konsulat negara-negara sahabat, serta wilayah kedudukan
berbagai perwakilan perusahaan bisnis, keuangan di Sumatera Utara.
2.
Sebagai pusat pelayanan kebutuhan sosial, ekonomi masyarakat Sumatera
Utara seperti : rumah sakit, perguruan tinggi, stasiun TVRI, RRI, dan
lain-lain, termasuk berbagai fasilitas yang dikembangkan swasta, khususnya
pusat perdagangan.
3.
Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, perdagangan, keuangan, dan jasa
secara regional dan internasional.
4.
Sebagai pintu gerbang regional dan internasional serta kepariwisataan
untuk kawasan Indonesia bagian barat.
(45)
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektare (265,10 km²) atau 3,6% dari
keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan
kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan
jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3°
30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi
kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5
meter di atas permukaan laut.
Kecamatan Medan Helvetia dan Kecamatan Sunggal adalah salah satu dari
21
Helvetia berbatasan dengan Medan Sunggal di sebelah barat, Medan Barat di
timur, Medan Petisah di selatan, dan Medan Marelan di utara. Pada tahu
kecamatan ini mempunyai penduduk sebesar 128.144 jiwa. Luasnya adalah 15,44
km².
Kecamat
sebelah barat, Medan Baru di timur, Medan Selayang di selatan, dan Medan
Helvetia di utara. Pada t
103.803 jiwa. Luasnya adalah 15,44 km² dan kepadatan penduduknya adalah
6.722,99 jiwa/km
Di Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Sunggal banyak terdapat
berbagai jenis usaha, salah satunya merupakan usaha yang berskala UMKM di
bidang kuliner yang terdapat di pinggir jalan maupun di dalam gang-gang yang
terdapat di sepanjang jalan Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Sunggal.
(46)
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1
Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah daftar kuesioner.
Jumlah pernyataan seluruhnya adalah sembilan belas (19) butir pernyataan, yakni
tujuh butir pernyataan untuk entrepreneurial networking (X), lima (5) butir
pernyatan untuk keunggulan bersaing (Y), tujuh (7) butir pernyataan untuk
kinerja usaha (Z).
4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.1
Karakteristrik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Jumlah
Nominal
Persentase
20-35 tahun
18 orang
33%
36-50 tahun
26 orang
47%
>51 tahun
11 orang
20%
Sumber: Hasil penelitian SPSS, 2016 (Data diolah)
Usia mayoritas responden berada di katagori usia 36-50 tahun yang
mencapai 47% atau sebanyak 26 orang, sisanya berusia 20-35 sebesar 33% atau
sebanyak 18 orang, dan yang terakhir di atas 51 tahun sebesar 20% atau sebanyak
11 orang. Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.1.
(47)
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
Lama UsahaFrequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 tahun 18 33.0 33.0 33.0
3-5 tahun 16 29.0 29.0 62.0
>5 tahun 21 38.0 38.0 100.0
Total 55 100.0 100.0
Sumber: Hasil penelitian, 2016 (data diolah)
Mayoritas responden merupakan UMKM yang telah memiliki usaha lebih
dari lima tahun atau sebesar 38% yaitu sebanyak 21 unit usaha, selanjutnya adalah
usaha yang telah berdiri 2 tahun sebesar 33% atau sebanyak 18 unit usaha, dan
yang terakhir adalah usaha yang telah berdiri antara 3-5 tahun sebesar 29% atau
sebanyak 16 usaha. Karakteristik responden berdasarkan lamanya usaha berdiri
dapat dilihat pada tabel 4.2.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat PendidikanFrequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SD,SMP 13 23.6 23.6 23.6
SMA/SMK 30 54.5 54.5 78.1
S1 sederajat 12 21.9 21.9 100.0
Total 55 100.0 100.0
(48)
Tingkat pendidikan responden tertinggi merupakan tamatan SMU/ SMK
dengan persentase 54,5% atau sebanyak 30 orang. Sisanya tamatan SD, SMP
sebesar 23,6% atau sebanyak 13 orang, dan terakhir tamatan S1 sederajat sebesar
21,9% atau sebanyak 12 orang. Hal ini berarti mayoritas responden adalah
tamatan SMU/SMK. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
dapat dilihat pada tabel 4.3.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha Kuliner
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha Kuliner
Jenis Usaha KulinerFrequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid MR 16 29.1 29.1 29.1
MB 39 70.9 70.9 100.0
Total 55 100.0 100.0
Sumber: Hasil Penelitian SPSS, 2016 (data diolah)
Mayoritas responden adalah UMKM usaha kuliner yang menjual makanan
berat (MB) sebesar 70,9% atau sebanyak 39 unit usaha, dan sisanya yang
menjual makanan ringan sebesar 29,1% atau sebanyak 16 unit usaha.
Karakteristik responden berdasarkan jenis usaha kuliner dapat dilihat pada tabel
4.4.
(49)
4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel
1. Variabel Entrepreneurial Networking (X)Tanggapan responden mengenai Entrepreneurial Networking :
Tabel 4.5
Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Entrepreneurial
Networking
Item
Pernyataan
1
2
3
4
5
6
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
0
0
0
0
1
1,8 2
3,6
15 27,3 37 67,3
2
0
0
0
0
1
1,8 2
3,6
15 27,3 37 67,3
3
1
1,8
1
1,8 1
1,8 9
16,4 18 32,7 25 45,5
4
2
3,6
0
0
1
1,8 6
10,8 18 32,7 28 50,9
5
4
7,3
1
1,8 2
3,6 6
10,9 15 27,3 27 49,1
6
5
9,1
0
0
2
3,6 11 20,0 15 27,3 22 40,0
7
8
14,5 1
1,8 2
3,6 6
10,9 20 36,4 18 32,7
Sumber: Hasil Penelitian SPSS, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa :
a.
Pada butir pernyataan “Membangun komunikasi dengan pelanggan yang baik
dapat memperluas dan mepertahankan eksistensi pasar usaha Anda“ dari
kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 37 (67,3%) responden memilih
sangat setuju bahwa membangun komunikasi dengan pelanggan yang baik
dapat memperluas dan mepertahankan pasar usaha. Terdapat 15 (27,3%)
responden menyatakan setuju, lalu 2 (3,6%) responden menyatakan cukup
setuju, dan 1 (1,8%) responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan
tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa membangun
komunikasi pelanggan yang baik dapat memperluas dan mempertahankan
pasar usaha.
b.
Pada butir pernyataan ”Membangun komunikasi dengan pelanggan dapat
membuat Anda mengetahui kepuasan pelanggan“ dari kuisioner yang disebar
(50)
dan dianalisis, terdapat 37 (67,3%) responden menyatakan sangat setuju
bahwa membangun komunikasi dengan pelanggan untuk dapat mengetahui
kepuasan pelanggan. Sebanyak 15 (27,3%) responden menyatakan setuju,
selanjutnya 2 (3,6%) responden menyatakan cukup setuju, dan 1 (1,8%)
responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
berarti mayoritas responden setuju bahwa membangun kominaksi dengan
pelanggan untuk dapat mengetahui kepuasan pelanggan.
c.
Pada butir pernyataan “Membangun komunikasi dengan pelanggan yang baik
dapat mengurangi resiko yang merugikan usaha“ dari kuisioner yang disebar
dan dianalisis, terdapat 25 (45,5%) responden menyatakan sangat setuju
bahwa membangun komunikasi dengan pelanggan yang baik dapat
mengurangi resiko yang merugikan usaha. Terdapat 18 (32,7%) responden
menyatakan setuju, selanjutnya 9 (16,4%) responden menyatakan cukup
setuju, dan masing-masing 1 (1,8%) responden menyatakan kurang setuju,
tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti
mayoritas responden setuju bahwa membangun komunikasi dengan pelanggan
yang baik dapat mengurangi resiko yang merugikan usaha.
d.
Pada butir pernyataan “Membangun komunikasi dengan pelanggan dapat
mencegah masalah yang akan timbul dengan pelanggan“ dari kuisioner yang
disebar dan dianalisis, terdapat 28 (50,9%) responden menyatakan sangat
setuju bahwa membangun komunikasi dengan pelanggan dapat mencegah
masalah yang akan timbul dengan pelanggan. Terdapat 18 (32,7%) responden
menyatakan setuju, lalu 6 (10,9%) responden menyatakan cukup setuju,
(51)
selanjutnya 1 (1,8%) responden menyatakan tidak setuju, dan 2 (3,6%)
responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
berarti mayoritas responden setuju bahwa membangun komunikasi dengan
pelanggan dapat mencegah masalah yang akan timbul dengan pelanggan.
e.
Pada butir pernyataan “Menjalin hubugan yang baik dengan pemasok dapat
memberikan keuntungan pada kegiatan bisnis yang Anda lakukan” dari
kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 27 (49,1%) responden
menyatakan sangat setuju bahwa menjalin hubungan yang baik dengan
pemasok dapat memberikan keuntungan pada kegiatan bisnis. Terdapat 14
(27,3%) responden menyatakan setuju, selanjutnya 6 (10,9%) responden
menyatakan cukup setuju, lalu ada 2 (3,6%) responden menyatakan kurang
setuju, selanjutnya ada 1 (1,8%) responden menyatakan tidak setuju, dan 4
(7,3%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa menjalin hubungan yang
baik dengan pemasok dapat memberikan keuntungan pada kegiatan bisnis
f.
Pada butir pernyataan “Menjalin komunikasi yang baik dengan pemasok dapat
mencegah resiko yang akan terjadi pada usaha Anda” dari kuisioner yang
disebar dan dianalisis, terdapat 22 (40,0%) responden menyatakan sangat
setuju bahwa menjalin komunikasi yang baik dengan pemasok dapat
mencegah resiko yang terjadi pada usaha. Terdapat 15 (27,3%) responden
menyatakan setuju, lalu ada 11 (20,0%) responden menyatakan cukup setuju,
selanjutnya 2 (3,6%) responden menyatakan kurang setuju, dan 5 (9,1%)
responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
(52)
berarti mayoritas responden setuju bahwa menjalin komunikasi yang baik
dengan pemasok dapat mencegah resiko yang terjadi pada usaha.
g.
Pada butir pernyataan “Membangun hubungan baik dengan mitra bisnis untuk
mendukung kemajuan dan perkembangan bisnis Anda” dari kuisioner yang
disebar dan dianalisis, terdapat 18 (32,7%) responden menyatakan sangat
setuju bahwa membangun hubungan baik dengan mitra bisnis untuk
mendukung kemajuan bisnis. Terdapat 20 (36,4%) responden menyatakan
setuju, lalu 6 (10,9%) responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya 2
(3,6%) responden menyatakan kurang setuju, lalu 1 (1,8%) responden
menyatakan tidak setuju di tingkat angka 2, dan 8 (14,5%) responden
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti
mayoritas responden setuju bahwa membangun hubungan baik dengan mitra
bisnis untuk mendukung kemajuan bisnis.
2. Variabel Keunggulan Bersaing (Y)
Tanggapan responden mengenai Keunggulan Bersaing:
Tabel 4.6
Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keunggulan Bersaing
Item
Pernyataan
1
2
3
4
5
6
F
%
F %
F
%
F
%
F
%
F
%
1
1
1,8
3
5,5 1
1,8
1
1,8
6
10,9 43 78,2
2
2
368
2
3,6 1
1,8
0
0
8
14,5 42 76,4
3
7
12,7 0
0
1
1,8
13 23,6 17 30,6 17 30,6
4
1
1,8
1
1,8 1
1,8
8
14,5 18 32,7 26 47,3
5
4
7,3
1
1,8 3
5,5
6
10,9 14 25,5 27 49,1
(53)
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa :
a.
Pada butir pernyataan “Pengerjaan berskala ekonomis membuat usaha Anda
dapat unggul dalam biaya” dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat
43 (78,2%) responden sangat setuju bahwa pengerjaan berskala ekonomis
membuat usaha Anda dapat unggul dalam biaya. Terdapat 6 (10,9%)
responden menyatakan setuju, selanjutnya 1 (1,8%) responden menyatakan
cukup setuju, lalu 1 (1,8%) responden menyatakan kurang setuju, berikutnya
ada 3 (5,5%) responden menyatakan tidak setuju, dan 1 (1,8%) responden
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti
mayoritas responden setuju bahwa pengerjaan berskala ekonomis membuat
usaha Anda dapat unggul dalam biaya.
b.
Pada butir pernyataan “Aset milik sendiri mempermudah anda mencapai
keunggulan biaya” dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 42
(76,4%) responden menyatakan sangat setuju bahwa aset milik sendiri
mempermudah anda mencapai keunggulan biaya. Terdapat 8 (14,5%)
responden menyatakan setuju, berikutnya 1 (1,8%) responden menyatakan
kurang setuju, selanjutnya 2 (3,6%) responden menyatakan tidak setuju, dan 2
(3,6%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Hal ini berarti mayoritas responden setuju aset milik sendiri mempermudah
anda mencapai keunggulan biaya.
c.
Pada butir pernyataan “Memiliki akses prioritas ke bahan baku memberikan
kemudahan untuk unggul dalam biaya”dari kuisioner yang disebar dan
dianalisis, terdapat 17 (30,9%) responden menyatakan sangat setuju bahwa
(54)
memiliki akses prioritas ke bahan baku memberikan kemudahan untuk unggul
dalam biaya. Terdapat 17 (30,9%) responden menyatakan setuju, lalu 13
(23,6%) responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya 1 (1,8%) responden
menyatakan kurang setuju, dan 7 (12,7%) responden menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju
bahwa memiliki akses prioritas ke bahan baku memberikan kemudahan untuk
unggul dalam biaya.
d.
Pada butir pernyataan “Cita rasa produk tersendiri membuat usaha Anda
memiliki perbedaan dengan usaha pesaing” dari kuisioner yang disebar dan
dianalisis, terdapat 26 (47,3%) responden menyatakan sangat setuju di bahwa
cita rasa produk tersendiri membuat usaha Anda memiliki perbedaan dengan
usaha pesaing. Terdapat 18 (32,7%) responden menyatakan setuju, lalu 8
(14,5%) responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya masing-masing 1
(1,8%) responden menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak
setuju. dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju
bahwa cita rasa produk tersendiri membuat usaha Anda memiliki perbedaan
dengan usaha pesaing.
e.
Pada butir pernyataan “Citra produk yang baik membuat kesan tersendiri” dari
kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 27 (49,1%) responden
menyatakan sangat setuju bahwa citra produk yang baik membuat kesan
tersendiri. Terdapat 14 (25,5%) responden menyatakan setuju, lalu 6 (10,9%)
responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya 3 (5,5%) responden
menyatakan kurang setuju, lalu 1 (1,8%) responden menyatakan tidak setuju
(55)
dan 4 (7,3%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa citra produk yang
baik membuat kesan tersendiri.
3. Variabel Kinerja Usaha (Z)
Tanggapan responden mengenai Kinerja Usaha UMKM:
Tabel 4.7
Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Usaha
UMKM
Item
Pernyataan
1
2
3
4
5
6
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
1
1,8
1
1,8 2
3,6 6
10,9 22 40,0 23 41,8
2
0
0
1
1,8 3
5,5 5
9,1
24 43,6 22 40,0
3
4
7,3
4
7,3 4
7,3 8
14,5 17 30,9 18 32,7
4
3
5,5
2
3,6 0
0
5
9,1
20 36,4 25 45,5
5
3
5,5
3
5,5 1
1,8 1
1,8
13 23,6 34 61,8
6
6
10,9 0
0
1
1,8 6
10,9 17 30,9 25 45,5
7
1
1,8
2
3,6 0
0
2
3,6
15 27,3 35 63,6
Sumber: Hasil Penelitian SPSS, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.7diatas dapat dilihat bahwa :
a.
Pada butir pernyataan “Pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan sebagai
pendukung dalam kinerja usaha Anda” dari kuesioner yang disebar dan
dianalisis, terdapat 23 (41,8%) responden sangat setuju pada tingkat bahwa
pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan sebagai pendukung dalam kinerja
usaha. Terdapat 22 (40,0%) responden menyatakan setuju, lalu 6 (10,9%)
responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya 2 (3,6%) responden
menyatakan kurang setuju, dan masing-masing 1 (1,8%) responden
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa pertumbuhan penjualan yang
berkelanjutan sebagai pendukung dalam kinerja usaha.
(56)
b.
Pada butir pernyataan “Pertumbuhan pendapatan usaha Anda yang stabil
sebagai pendukung dalam kinerja usaha Anda” dari kuisioner yang disebar
dan dianalisis, terdapat 22 (40,0%) responden menyatakan sangat setuju
bahwa pertumbuhan pendapatan usaha yang stabil sebagai pendukung dalam
kinerja usaha. Terdapat 24 (43,6%) responden menyatakan setuju, lalu 5
(9,1%) responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya 3 (5,5%) responden
menyatakan kurang setuju, dan 1 (1,8%) responden menyatakan tidak setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa
pertumbuhan pendapatan usaha yang stabil sebagai pendukung dalam kinerja
usaha.
c.
Pada butir pernyataan “Pertumbuhan jumlah tenaga kerja sebagai pendukung
dalam peningkatan kinerja anda” dari kuisioner yang disebar dan dianalisis,
terdapat 18 (32,7%) responden menyatakan sangat setuju bahwa pertumbuhan
jumlah tenaga kerja sebagai pendukung dalam peningkatan kinerja. Terdapat
17 (30,9%) responden menyatakan setuju, selanjutnya 8 (14,5%) responden
menyatakan cukup setuju, lalu masing-masing 4 (7,3%) responden
menyatakan kurang setuju,tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini berarti
mayoritas responden setuju bahwa pertumbuhan jumlah tenaga kerja sebagai
pendukung dalam peningkatan kinerja.
d.
Pada butir pernyataan Pertumbuhan laba yang berkelanjutan sebagai
pendukung dalam kinerja usaha Anda” dari kuisioner yang disebar dan
dianalisis, terdapat 25 (45,5%) responden menyatakan sangat setuju bahwa
pertumbuhan laba yang berkelanjutan sebagai pendukung dalam kinerja usaha.
(57)
Terdapat 20 (36,4%) responden menyatakan setuju, selanjutnya 5 (9,1%)
responden menyatakan cukup setuju, lalu 2 (3,6%) responden menyatakan
tidak setuju, dan 3 (5,5%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa
pertumbuhan laba yang berkelanjutan sebagai pendukung dalam kinerja usaha.
e.
Pada butir pernyataan “Kedisiplinan yang ada pada tenaga kerja Anda sangat
dibutuhkan untuk menunjang kinerja usaha Anda” dari kuisioner yang disebar
dan dianalisis, terdapat 34 (61,8%) responden menyatakan sangat setuju
bahwa kedisiplinan yang ada pada tenaga kerja sangat dibutuhkan untuk
menunjang kinerja usaha. Terdapat 13 (23,6%) responden menyatakan setuju,
selanjutnya 1 (1,8%) responden menyatakan cukup setuju, lalu 1 (1,8%)
responden menyatakan kurang setuju, berikutnya 3 (5,5%) responden tidak
setuju, dan 3 (5,5%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa
kedisiplinan yang ada pada tenaga kerja sangat dibutuhkan untuk menunjang
kinerja usaha.
f.
Pada butir pernyataan “Keberhasilan dalam pencapaian target usaha Anda
sangat dibutuhkan dalam pencapaian kinerja usaha Anda” dari kuisioner yang
disebar dan dianalisis, terdapat 25 (45,5%) responden menyatakan sangat
setuju bahwa keberhasilan dalam mencapai target sangat dibutuhkan dalam
mencapai kinerja usaha. Terdapat 17 (30,9%) responden menyatakan setuju,
lalu 6 (10,9%) responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya 1 (1,8%)
responden menyatakan kurang setuju, dan 6 (10,9%) responden menyatakan
(1)
4. Ibu Yasmin Chairunisa M. SP, Mba., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, arahan, saran, dan masukan selama penulisan skripsi ini.
5. Ibu Frida Rahmadini, SE, Msi., selaku Dosen Pembanding 1 yang turut meluangkan waktu dalam member kritik, arahan, saran, dan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan
7. Gian, Azmi, Yasin, Monang, Indra, Dana, Rizal, Ibenk, Rizky, Ari, Raje, Sausan dan seluruh teman-teman Manajemen 2011 yang ikut membantu dan mendukung penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya dan semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT.
Medan, Juni 2016 Penulis,
(2)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……… ABSTRACT……… KATA PENGANTAR ………. DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN ...
1.1 Latar Belakang ... 1.2 Perumusan Masalah ... 1.3 Tujuan Penelitian ... 1.4 Manfaat Penelitian ... BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 2.1 Uraian Teoritis... 2.1.1 Kewirausahaan... ... 2.1.2 Entreprenuerial Networking... 2.1.2.1 Dimensi Entreprenuerial Networking... 2.1.3 Kinerja Usaha... 2.1.3.1 Dimensi Kinerja Usaha... 2.1.4 Keunggulan Bersaing... 2.1.4.1 Dimensi Keunggulan Bersaing... 2.1.5 Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah...
2.1.5.1 Karakteristik Usaha Mikro Kecil dan Menengah... 2.1.5.2 Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah... 2.2 Penelitian Terdahulu ... 2.3 Kerangka Konseptual ... 2.4 Hipotesis Penelitian ... BAB III METODE PENELITIAN ... 3.1 Jenis Penelitian ... 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 3.3 Batasan operasional ... 3.4 Definisi Operasional ...
Halaman Halaman
i ii iii v vii viii ix
1 1 6 7 7 9 9 9 10 12 13 15 16 17 18 19 20 21 24 27 28 28 28 29 31
(3)
3.9.1.1 Hasil Uji Validitas... 3.9.2 Uji Reliabilitas …... 3.9.2.1 Hasil Uji Reliabilitas... 3.10 Teknik Analisis Data... 3.10.1 Analisis Deskriptif Statistik... 3.10.2 Uji Asumsi Klasik... 3.10.3 Uji Hipotesis... 3.10.3.1 Uji Signifikan Simultan (Uji – F)... 3.10.3.2 Uji Signifikansi parsial (Uji – t)... 3.10.4 Uji Koefisien Determinasi (�2)... 3.10.5 Nilai Koefisien Korelasi... 3.10.6 Analisis Jalur……….. 3.10.6.1 Uji Sobel……… BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...
4.1 Gambaran Umum Kecamatan Medan Helvetia dan
Kecamatan Sunggal... 4.2 Hasil Penelitian...
4.2.1 Analisis Deskriptif... 4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden... 4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel... 4.3 Pembahasan... 4.3.1Pembahasan Substruktur 1 (Pengaruh Langsung) :
Pergaruh Entrepreneurial Networking Terhadap Keunggulan Bersaing... 4.3.2Pembahasan Substruktur 2 (Pengaruh Tidak
Langsung) : Pengaruh Entrepreneurial Networking terhadap Kinerja Usaha Melalui Keunggulan Bersaing... 4.4 Pembahasan Hipotesis... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………... 5.1 Kesimpulan ……… 5.2 Saran ……….. DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN ………...
36 37 37 38 38 38 40 40 41 41 42 42 43 44 44 46 46 46 49 58
58
71 87 93 93 93 94 98
(4)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 3.1 3.2 3.3 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20 4.21 4.22 4.23 4.24 4.25 4.26
Penelitian Terdahulu ... Operasionalisasi Variabel Penelitian ... Hasil Uji Validitas... Hasil Uji Reliabilitas ... Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha... Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha
Kuliner... Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel
Entrepreneurial Networking... Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel
Keunggulan Bersaing... Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Usaha UMKM... One Sample Kolmogrov – Smirnov Test Substruktur 1... Uji Glejser Substruktur 1... Uji Multikolinearitas Substruktur 1... Uji Kelayakan Model Regresi Substruktur 1... Uji Ketepatan Predictor Subtruktur 1... Uji Kelayakan Koefisien Regresi Substruktur 1... Pengujian Koefisien Determinan ( �2) Substruktur 1... Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F) Substruktur 1... Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji - t) Substruktur 1... Nilai Koefisien Korelasi Substruktur 1... Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Substruktur 1... One Sample Kolmogrov – Smirnov Test Substruktur 2... Uji Glejser Untuk Variabel Substruktur 2... Uji Multikolinearitas Substruktur 2... Uji Kelayakan Model Regresi Substruktur 2... Uji Ketepatan Predictor Substruktur 2... Uji Kelayakan Koefesien Regresi Substruktur 2... Koefisien Determinan ( �2) Substruktur 2... Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F) Substruktur 2...
21 30 36 37 46 47 47 48 49 52 55 60 62 63 64 64 65 66 67 68 69 70 72 74 75 76 76 77 78 79
(5)
DAFTAR GAMBAR
No. Tabel Judul Halaman
2.1 3.1 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8
Kerangka Konseptual... Instrument Skala Semantic Differential... Grafik Histogram Uji Normalitas Substruktur 1...
Grafik Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas Substruktur 1 Koefisien Jalur Substruktur 1... Grafik Histogram Uji Normalitas Substruktur 2... Grafik Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas Substruktur 2 Koefisien Jalur Subtruktur 2... Analisis Jalur Pengaruh Entrepreneurial Networking Terhadap Kinerja Usaha Melalui Keunggulan Bersaing....
Instrument Sobel Test
26 32 59 61 69 71 73 82 82 84
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
1 2 3 4 5 6
Kuesioner Penelitian ... Distribusi Jawaban dari Responden... Uji Validitas dan Reliabilitas... Distribusi Jawaban Deskriptif Responden... Distribusi Jawaban Deskriptif Variabel…... Hasil Pengolahan SPSS...
98 101 108 109 110 111