Gambar 15. Biakan murni Aggregatibacter
actinomycetemcomitans
3.7.5 Penentuan KHM bahan coba
Bahan  coba  ekstrak  kulit  jeruk  purut  yang  dipakai  terdiri  dari  konsentrasi 100,  50,  25,  12,5,  6,25.  Masing-masing  konsentrasi  tersebut  diambil
sebanyak  1  ml  lalu  dimasukkan  ke  dalam  mikro  plate  kemudian  diberi  label  sesuai dengan  konsentrasinya.  Selanjutnya  ambil  1  ml  suspensi  bakteri  yang  telah
dipersiapkan  sebelumnya  dengan  menggunakan  mikropipet  lalu  dimasukkan  ke dalam  masing-masing  mikro  plate  bahan  coba  yang  telah  diberi  label  kamudian
divoteks.  Lalu  mikro  plate tersebut diinkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam pada
inkubator  CO
2
dan  diamati  kekeruhan  yang  terjadi  dengan  membandingkan  tabung- tabung  tersebut  dengan  kontrol  untuk  menentukan  nilai  KHM  dari  masing-masing
bahan  coba.  Tabung  dengan  kekeruhan  yang  mulai  tampak  jernih  untuk  setiap kelompok perlakuan merupakan KHM yaitu konsentrasi minimum ekstrak atau bahan
uji apapun
yang mampu
menghambat pertumbuhan
Aggregatibacter actinomycetemcomitans dalam media perbenihan setelah diinkubasi 24 jam dan tidak
tumbuh koloni kuman dalam perbenihan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 16. Suspensi bakteri a dimasukkan ke bahan coba dan b diinkubasi selama 24 jam
3.7.6 Penentuan KBM bahan coba
Penelitian  dilanjutkan  dengan  penentuan  KBM  bahan  coba  dengan menggunakan  metode  Drop  Plate  Mills  Mesra.  Bahan  coba  dengan  konsentrasi
100,  50,  25,  12,5,  6,25  masing- masing divoteks dan diambil 50 μl untuk
tiap konsentrasi lalu diteteskan ke dalam media padat Triptic Soy Agar direplikasi 5 petri, diamkan selama 15-20 menit sampai mengering dan diinkubasi dalam inkubator
CO
2
dengan suhu 37˚C selama 24 jam. Dilakukan perhitungan jumlah koloni bakteri dengan  prinsip  satu  sel bakteri  hidup  bila  dibiakkan  pada  media  padat  akan  tumbuh
menjadi 1 koloni bakteri. Perhitungannya adalah bila bentuk koloni melebar dianggap berasal  dari  1  koloni,  bila  bentuknya  2  koloni  bersinggungan  dianggap  sebagai  2
koloni.  Satuan  yang  dipakai  adalah  CFU  Colony  Forming  Unit  ml  cairan suspensi.
Apabila  telah  dihitung  jumlah  koloni  bakteri  pada  masing-masing  tetesan, kemudian  dibuat  jumlah  reratanya  dan  dikalikan  dengan  faktor  pengenceran  dan
faktor  pengali.  Oleh  karena  konsentrasi  yang  akan  dilakukan  perhitungan  jumlah koloni  bakteri  merupakan  konsentrasi  awal  sebelum  dilakukan  dilusi  maka  faktor
pengenceran  x  1,  selain  itu  karena  pada  penetesan  suspensi  bahan  coba  dan  bakteri pada media padat sebanyak 50 μl, maka hasil perhitungan harus dikali dengan faktor
pengali 20 untuk mendapatkan hasil sesuai  satuan standar CFUml. a
b
Universitas Sumatera Utara
Gambar 17. Metode Drop Plate Mills Mesra
3.8 Skema Alur Penelitian