2.3.3 Saponin
Tanaman-tanaman merupakan sumber saponin. Aktivitas antimikroba dari beberapa tipe saponin yang berbeda dari beberapa ekstrak tanaman telah dipercaya
memiliki aktivitas bakterisidal dan fungisidal. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa saponin yang diperoleh dari ekstrak beberapa tumbuhan memilki aktivitas
antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mitis, Staphylococcus aureus dan Lactobacillus acidophilus.
38
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa saponin dapat menghambat pertumbuhan S. aureus pada konsentrasi 50 dan 25 mgml.
39
Saponin dapat menstimulasi sistem imun yang dimediasi sel untuk meningkatkan produksi
dari antibodi. Saponin juga dapat menghambat infeksi dari beberapa protozoa seperti Plasmodium falciparum, Giardia trophozoites, dan Leishmania. Saponin memiliki
efek deterjen terhadap membran sel.
40
Saponin memiliki aktivitas antifungi dan antibakterial berspektrum luas, gugus lipofilik pada saponin dapat merusak membran sel. Saponin juga dapat
meningkatkan permeabilitas membran sel bakteri, menyebabkan denaturasi protein membran sehingga membran sel akan rusak dan lisis.
23
Gambar 5. Struktur kimia saponin
41
2.3.4 Minyak Atsiri
Salah satu alternatif antibakteri alami adalah minyak atsiri dari kulit buah jeruk purut Citrus hystrix D.C. yang mengandung D-Limonen, Simena, Sitronela,
pinena yang merupakan senyawa dengan khasiat antibakteri. Zat antibakteri tersebut memiliki mekanisme untuk melawan bakteri Escherichia coli sebagai salah satu
Universitas Sumatera Utara
penyebab diare dan Staphylococcus aureus sebagai penyebab timbulnya abses pada luka.
42
Komposisi kimia dari minyak atsiri kulit jeruk purut adalah monoterpene hydrocarbons
, dengan limonene 30,73 dan -pinene 18,76 sebagai komponen utama, sedangkan komponen minornya adalah terpinene-4-ol
10,63, α-terpineol 8,35, -terpinene 6,18, α-terpinene 5,09, dan terpinolene 4,33. Minyak
atsiri dari jeruk purut memiliki efek antibakteri terhadap beberapa bakteri seperti Propionibacterium acnes, Bacillus, Staphylococcus epidermis, Escerichia coli,
Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus.
43
Kandungan minyak atsiri dari kulit jeruk purut dapat menghambat respirasi dari sel bakteri.
44
2.4 Pengujian Laboratorium untuk Mengetahui Sensitivitas Antimikroba