Pengujian Laboratorium untuk Mengetahui Sensitivitas Antimikroba Kerangka Teori

penyebab diare dan Staphylococcus aureus sebagai penyebab timbulnya abses pada luka. 42 Komposisi kimia dari minyak atsiri kulit jeruk purut adalah monoterpene hydrocarbons , dengan limonene 30,73 dan -pinene 18,76 sebagai komponen utama, sedangkan komponen minornya adalah terpinene-4-ol 10,63, α-terpineol 8,35, -terpinene 6,18, α-terpinene 5,09, dan terpinolene 4,33. Minyak atsiri dari jeruk purut memiliki efek antibakteri terhadap beberapa bakteri seperti Propionibacterium acnes, Bacillus, Staphylococcus epidermis, Escerichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus. 43 Kandungan minyak atsiri dari kulit jeruk purut dapat menghambat respirasi dari sel bakteri. 44

2.4 Pengujian Laboratorium untuk Mengetahui Sensitivitas Antimikroba

Aksi dari obat antimikroba dalam melawan pertumbuhan organisme dapat dihitung secara kualitatif yaitu dengan pengujian difusi cakram dan secara kuantitatif yaitu untuk menentukan konsentrasi hambat minimum KHM atau konsentrasi bunuh minimum KBM. Pengujian dengan difusi cakram merupakan metode yang paling umum digunakan untuk menguji sensitivitas mikroorganisme terhadap agen antimikroba. Bakteri yang akan diuji diisolasi kemudian ditempatkan pada keseluruhan permukaan dari plat agar, kemudian kertas cakram penyaring yang telah berisi obat ditempatkan. Setelah dilakukan inkubasi selama satu malam pada suhu 37˚C, zona hambat diamati pada sekeliling masing-masing cakram, yang tergantung pada sensitivitas dari masing-masing organisme. 45 Penentuan KHM dan KBM akan memberikan suatu penaksiran secara kuantitatif terhadap potensi dari suatu antimikroba. Metode ini biasanya juga disebut sebagai metode dilusi tabung. Konsentrasi minimum dari suatu obat yang dapat menghambat pertumbuhan dari organisme yang diuji konsentrasi terendah yang akan menghambat pertumbuhan yang tampak secara in vitro disebut sebagai kadar hambat minimum KHM Minimum Inhibitory Concentration MIC. Sedangkan, konsentrasi minimum yang dibutuhkan suatu obat untuk membunuh organisme konsentrasi minimum dari suatu obat yang dapat membunuh 99,9 dari Universitas Sumatera Utara mikroorganisme yang diuji disebut sebagai kadar bunuh minimum KBM Minimum Bactericidal Concentration MBC. 45 Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka Teori

Penyakit Periodontal Obat Herbal Antibiotik Jeruk Purut Naringin Buah Minyak Atsiri Saponin Tanin Menghambat respirasi dari sel bakteri Meningkatkan permeabilitas membran sel bakteri Menginaktivasi adhesin mikroba dan enzim hidrolitik Menurunkan jumlah bakteri dan lipopolisakarida Periodontitis Daun Kulit Plak Bakteri Daya Antibakteri Patogen Periodontal Aggregatibacter actinomycetemcomitans Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka Konsep