Naringin Tanin Efek Farmakologis Kulit Jeruk Purut Citrus hystrix D.C.

alkohol, asam-asam, asam asetat, sitronellal, senyawa berdasar pheophorbide-a dan – b, serta gliseroglikolipid. 21 Kulit buahnya mengandung tanin, steroid triterpenoid, minyak atsiri yang mengandung sitrat, saponin, polifenol, miyak atsiri sirtonellal, linalol, geraniol, hidroksi sitronellal, linalil asetat, flavonoid rutin, naringin, dan hesperidin. 21

2.3 Efek Farmakologis Kulit Jeruk Purut Citrus hystrix D.C.

Secara umum, jeruk purut dapat digunakan untuk mengobati influenza, kulit yang bersisik atau mengelupas, badan yang terasa lelah, dan mewangikan rambut. 30 Selain itu, efek fakmakologis lain dari jeruk purut yaitu dapat digunakan sebagai antispasmodik dan antiseptik. 29

2.3.1 Naringin

Buah jeruk merupakan sumber buah yang kaya akan flavon dan polymethoxylated flavonoid yang jarang terkandung pada tumbuhan lainnya. Naringin merupakan salah satu polymethoxylated flavonoid. 31,32 Naringin merupakan suplemen yang diakui oleh Food and Drugs Association, yang terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang menjadi penyebab penyakit periodontal dan mikroorganisme lainnya yang secara umum terdapat pada rongga mulut. Naringin telah terbukti efektif terutama dalam menghambat pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans dan Porphyromonas gingivalis secara signifikan dalam waktu 3 jam dan menunjukkan efek yang lebih dengan peningkatan waktu inkubasi dan konsentrasi naringin. 10 Naringin dapat menurunkan jumlah bakteri dan dapat menurunkan level dari plasma lipopolisakarida LPS. Selain itu, naringin juga dapat menekan Tumor Necrosis Factor TNF- α dan menstabilkan faktor pembekuan darah yang disebabkan oleh infeksi. 33 Universitas Sumatera Utara Gambar 3. Struktur kimia naringin 34

2.3.2 Tanin

Tanin merupakan polifenol yang dapat diperoleh dari berbagai bagian dari tanaman. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanin memiliki efek antiviral, antibakteri, dan antiparasit. Beberapa tahun terakhir juga telah dilakukan penelitian yang menunjukkan efek tanin dalam melawan kanker dengan mekanisme yang berbeda. Penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi dari tanin sejalan dengan peningkatan antibakterinya. 35 Tanin merupakan senyawa polifenol kompleks yang dapat ditemukan pada beberapa tanaman. Sama halnya dengan polifenol, tanin juga dapat menunjukkan efek antioksidan dan aktivitas antibakteri. Tanin menghambat pertumbuhan bakteri dan merusak dinding sel sitoplasma yang menyebabkan kerusakan stuktur bakteri secara cepat. Beberapa penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa efek antimikroba tanin yaitu dengan menginaktivasi adhesin mikroba dan enzim hidrolitik sepeti protease dan karbohidrolase dan sel transpot protein. 36 Gambar 4. Struktur kimia tanin 37 Universitas Sumatera Utara

2.3.3 Saponin