Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimental laboratorium dengan Tempat dan Waktu Penelitian .1 Tempat Penelitian Variabel Penelitian Variabel Bebas Definisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimental laboratorium dengan

rancangan penelitian post test only control group design. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian : 1. Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU 2. Laboratorium Pusat Penyakit Tropis Universitas Airlangga

3.2.2 Waktu Penelitian : September 2013

– November 2013 3.3 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 3.3.1 Sampel Penelitian Koloni Aggregatibacter actinomycetemcomitans Serotipe-C yang telah diisolasi dan dibiakkan dalam media Triptic Soy Agar TSA.

3.3.2 Besar Sampel Penelitian

Adapun penentuan besar sampel dilakukan berdasarkan SOP Standard Operational Procedure di Laboratorium Pusat Penyakit Tropis Universitas Airlangga. Jumlah pengulangan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan rumus Federer yaitu: Keterangan: t = jumlah kelompok perlakuan dalam penelitian t-1 r-1 ൒ 15 Universitas Sumatera Utara r = banyak replikasi perlakuan ulang Pada penelitian ini digunakan 5 perlakuan, yakni ekstrak kulit jeruk purut dengan konsentrasi 100, 50, 25, 12,5, dan 6,25. Oleh karena itu, banyak replikasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: t-1 r-1 ൒ 15 5-1 r-1 ൒ 15 4 r-1 ൒ 15 r-1 ൒ 3,75 r ൒ 4,75 Jumlah perlakuan ulang r yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 kali perulangan. a. Penentuan nilai KHM - Kelompok I : ekstrak dengan konsentrasi 100 = 5 sampel - Kelompok II : ekstrak dengan konsentrasi 50 = 5 sampel - Kelompok III : ekstrak dengan konsentrasi 25 = 5 sampel - Kelompok IV : ekstrak dengan konsentrasi 12,5 = 5 sampel - Kelompok V : ekstrak dengan konsentrasi 6,25 = 5 sampel - Kelompok VI : kontrol Mac Farland = 1 sampel - Kelompok VII : kontrol negatif ekstrak kulit jeruk purut tanpa suspensi Aggregatibacter actinomycetemcomitans = 1 sampel Jumlah sampel = 27 sampel b. Penentuan nilai KBM Dari hasil penentuan nilai KHM diperoleh beberapa kelompok yang dilanjutkan dengan perhitungan jumlah koloni bakteri dengan metode Drop Plate Mills Mesra. - Kelompok I : ekstrak dengan konsentrasi 100 = 5 sampel - Kelompok II : ekstrak dengan konsentrasi 50 = 5 sampel Universitas Sumatera Utara - Kelompok III : ekstrak dengan konsentrasi 25 = 5 sampel - Kelompok IV : ekstrak dengan konsentrasi 12,5 = 5 sampel - Kelompok V : ekstrak dengan konsentrasi 6,25 = 5 sampel - Kelompok VI : kontrol Mac Farland = 1 sampel - Kelompok VII : kontrol negatif ekstrak kulit jeruk purut tanpa suspensi Aggregatibacter actinomycetemcomitans = 1 sampel Jumlah sampel = 27 sampel

3.4 Variabel Penelitian Variabel Bebas

- Ekstrak kulit jeruk purut dengan konsentrasi 100, 50, 25, 12,5, 6,25 Variabel Tergantung - Pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans pada media TSA dengan pengukuran nilai KHM dan KBM. Variabel Terkendali - Keseragaman kondisi jeruk purut yang digunakan - Cara ekstraksi - Lama penyimpanan, lama pengiriman, suhu saat pengiriman bahan coba ekstrak etanol kulit jeruk purut ke laboratorium - Cara pengeringan - Waktu pengeringan Variabel Tak Terkendali - Pola pemeliharaan tanaman jeruk purut - Kondisi tanah tempat tanaman jeruk purut ditanam

3.5 Definisi Operasional

- Ekstrak kulit jeruk purut adalah ekstrak yang diperoleh dengan melakukan ekstraksi kulit jeruk purut yang telah diperkolasi dengan pelarut etanol 96 sehingga diperoleh ekstrak kental kulit jeruk purut. Universitas Sumatera Utara - Koloni Aggregatibacter actinomycetemcomitans adalah bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans yang berasal dari stem cell Aggregatibacter actinomycetemcomitans Serotipe-C dan kemudian dikultur pada media TSA dalam suasana anaerob. - KHM Konsentrasi Hambat Minimum adalah konsentrasi minimum bahan coba yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri setelah diinkubasi selama 24 jam dan mulai tidak tumbuh koloni bakteri pada media pembenihan dengan menggunakan metode dilusi. - KBM Konsentrasi Bakterisidal Minimum adalah konsentrasi minimum bahan coba yang dapat membunuh 99,9 atau 100 bakteri setelah dilakukan uji dilusi selama 24 jam, dengan cara menghitung jumlah koloni bakteri pada media padat dengan menggunakan metode Drop Plate Mills Mesra. 3.6 Bahan dan Alat Penelitian 3.6.1 Bahan Penelitian