Desain Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel .1 Populasi Penelitian Instrumen Penelitian

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan desain Cross Sectional yang bertujuan untuk menggambarkan variable yang diteliti. Pada penelitian ini yang ingin diketahui oleh peneliti adalah Gambaran Fungsi Penciuman pada Lansia di Panti Jompo Binjai Tahun 2014.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Panti Jompo Binjai Tahun 2014 pada bulan April-Desember 2014. 4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi Penelitian Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh lansia di Panti Jompo Binjai Tahun 2104.

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik total sampling. Pada metode ini, semua populasi dijadikan sampel penelitian. Semua data pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimasukkan menjadi sampel Adapun yang menjadi kriteria inklusi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Pasien lansia yang terdapat dipanti jompo karya kasih. 2. Pasien yang dapat berkomunikasi. 3. Mampu di lakukan pemeriksan penciuman walaupun ada keterbatasan dalam mobilisasi. 4. Inform concent. Universitas Sumatera Utara Adapun yang menjadi kriteria eksklusi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Yang tidak bersedia dilakukan pemeriksaan. 2. Pasien yang mengalami gangguan kejiwaan. 3. pasien yang manderita stroke, gangguan kelainan organik bawaan hidung, menderita influenza, rhinitis, sinusitis saat di lakukan pemeriksaan.

4.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan alat ukur pemeriksaan penciuman Nervus Olfaktorius :  Alat dan bahan : 1. Meja 1 buah 2. Kursi 2 buah 3. Senter 4. Kopi 5. Teh 6. Jeruk 7. Wadah kecil untuk tempat teh, kopi, dan jeruk.  Cara pemeriksaan : 1. Pasien duduk 2. Meriksa lubang hidung pasien dengan menggunakan senter, apakah ada sumbatan atau kelainan setempat, misalnya ingus atau polip. Karena hal ini dapat mengganggu ketajaman penciuman. 3. Zat pengetes diletakkan dalam wadah. 4. Pasien disuruh tutup mata 5. Tiap lubang hidung diperiksa satu persatu secara bergantian, lubang hidung yang sedang tidak diperiksa, ditutup dengan tangan.  Penilaian : - Normosmia - Anosmia - Hiposmia Universitas Sumatera Utara - Disosmia - Agnosmia  Tindak lanjut: - Pada lansia yang mengalami gangguan penciuman seperti normosmia, anosmia, hiposmia, dan disosmia, maka ditanyakan kepada lansia langsung atau perawatnya apakah ada gangguan selera makan pada lansia tersebut.

4.5 Metode Pengumpulan Data