Prosedur Pembuatan Media PCA Prosedur Pembuatan Garam Fisiologis Strerilisasi Petri Pengenceran dan Persiapan Media

Gambar 12. Instrumen kembali Gambar 13. Bulyon diberi label C dicelupkan kedalam bulyon

3.6.2 Prosedur Pembuatan Media PCA

Semua alat dan bahan disiapkan. Tangan operator dan meja kerja disterilkan dengan menggunakan alkohol 97 lalu dikeringkan. PCA Plate Count Agar ditimbang pada neraca analitik sehingga didapat berat 4,4 gr. PCAdilarutkan kedalam 250 ml aquadest pada tabung erlenmeyer. Campuran dihomogenkan sambil dipanaskan diatas hotplate sambil diaduk sehingga tidak ada gumpalan. Media ditutup rapat dengan menggunakan plastic wrap. Kemudian dimasukkan kedalam autoklaf untuk disterilkan pada suhu 121 o C selama 1 jam. Gambar 14. Pemanasan PCA

3.6.3 Prosedur Pembuatan Garam Fisiologis

NaCl ditimbang pada neraca analitik sehingga didapat berat 2,2 gr. NaCl dilarutkan kedalam 250 ml aquadest pada beaker glass. Aduk dengan menggunakan spatel. Masukkan 10 ml kedalam masing-masing tabung reaksi dengan menggunakan gelas ukur. Mulut tabung reaksi ditutup dengan menggunakan kapas dan plastic wrap. Kemudian dimasukkan kedalam autoklaf untuk disterilkan pada suhu 121 o C selama 1 jam. Gambar 15. Penimbangan NaCl Gambar 16. Pelarutan bubuk NaCl Gambar 17. Penuangan NaCl Gambar 18. Tabung reaksi ke tabung reaksi ditutup kapas dan plastic-wrap Gambar 19. Sterilisasi bahan denganautoklaf

3.6.4 Strerilisasi Petri

Petri dipastikan telah bersih dan kering. Petri kemudian dibungkus rapat dengan menggunakan kertas. Petri dimasukkan kedalam oven selama lebih kurang 3 jam untuk disterilkan. Gambar 20. Cawan petri dibungkus kertas Gambar 21. Sterilisasi cawan petri menggunakan oven

3.6.5 Pengenceran dan Persiapan Media

Tujuan daripada pengenceran adalah untuk memperluas bidang hidup sampel sehingga memudahkan saat perhitungan mikroorganisme. Untuk setiap sampel dilakukan pengenceran sampai dengan 10 -3 . Pengenceran dilakukan dengan mengambil 1 ml bulyon dari sampel untuk dimasukkan kedalam tabung pertama dengan menggunakan mikropipet. Kemudian tabung reaksi diforteks. Dari tabung pertama diambil sebanyak 1 ml untuk dimasukkan kedalam tabung kedua. Kemudian tabung reaksi diforteks. Dari tabung kedua diambil sebanyak 1 ml untuk dimasukkan kedalam tabung ketiga. Kemudian tabung reaksi diforteks. Sampel dengan pengenceran 10 -3 diambil sebanyak 1 ml untuk dimasukkan kedalam petri yang berisi medium PCA dengan metode agar tuang. Tutup petri tidak boleh dibuka terlalu lebar karena akan menimbulkan masuknya bakteri dari luar kedalam media. Semua tahap dilakukan didekat bunsen dan dengan menggunakan pipet ukur yang berbeda agar pengenceran tidak saling tercampur atau terkontaminasi satu sama lain. Cawan petri kemudian digoyangkan perlahan agar media merata diseluruh permukaan, selanjutnya petri didiamkan hingga media membeku 10-15 menit. Kemudian petri dilapis dengan plastic-wrap agar tertutup rapat. Petri selanjutnya diinkubasi dalam inkubator selama 1 hari pada suhu 37 o C Gambar 22. Pengambilan sampel Gambar 23. Sampel dicampur ke tabung reaksi Gambar 24. Tabung reaksi Gambar 25. Tabung reaksi dengan diforteks pengenceran 10 -1 , 10 -2 , 10 -3 Gambar 26. Ujung petri dibakar Gambar 27. Masukkan 10ml sampel dengan spiritus sampel kedalam petri Gambar 28. Tuang media PCA Gambar 29. Petri digerak melingkar Kedalam petri perlahan agar sampel tercampur rata Gambar 30. Petri yang sudah diberi label Gambar 31. Petri dibungkus rapat dengan menggunakan plastic-wrap Gambar 32. Petri di inkubasi didalam inkubator selama 24 jam

3.6.6 Perhitungan Jumlah Mikroorganisme

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bell’s Palsy Di Departemen Bedah Mulut Fkg Usu Periode Desember 2014 – Januari 2015

4 62 54

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Trigeminal Neuralgia Di Departemen Bedah Mulut Fkg Usu Periode Januari 2015-Februari 2015

2 108 70

Tingkat Pengetahuan penggunaan Antibiotik Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGM-P FKG USU Periode september 2013 – maret 2014

4 77 84

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

2 58 54

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 6 66

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

0 0 10

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

0 0 3

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Trigeminal Neuralgia Di Departemen Bedah Mulut Fkg Usu Periode Januari 2015-Februari 2015

0 0 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Efektivitas Sterilisasi Autoklaf Pada Penggunaan Instrumen Medis Di Departemen Bedah Mulut Fkg Usu Periode Januari – Maret 2015

0 0 16

Efektivitas Sterilisasi Autoklaf Pada Penggunaan Instrumen Medis Di Departemen Bedah Mulut Fkg Usu Periode Januari – Maret 2015

0 0 14