BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas sterilisasi autoklaf pada penggunaan instrumen medis di Departemen Bedah Mulut FKG USU. Subjek
penelitian yang digunakan adalah instrumen bedah mulut yang digunakan untuk pencabutan gigi di Departemen Bedah Mulut FKG USU. Instrumen yang digunakan
untuk pencabutan gigi diberi tiga perlakuan yaitu pemeriksaan bakteri sebelum instrumen digunakan, pemeriksaan bakteri setelah instrumen digunakan untuk
pencabutan dan pemeriksaan bakteri setelah instrumen disterilisasi dengan melalui penurunan jumlah koloni bakteri yang dilihat melalui media plate count
agar.Penurunan jumlah koloni bakteri plak dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan metode hitungan cawan dalam satuan colony forming unit per mililiter
CFUml. Hasil penelitian ditampilkan dalam tabel sebagai berikut
A B
C Gambar 41.Koloni bakteri pada instrumen sebelum digunakan untuk pencabutan A,
setelah digunakan untuk pencabutan B dan setelah dilakukan sterilisasi dengan autoklaf C.
Tabel 2.Jumlah koloni bakteri sebelum dan sesudah penggunaan autoklaf A
B C
1 Kaca mulut
7 . 10
3
2 Sonde
2 . 10
3
13 . 10
3
3 Pinset
1 . 10
3
29 . 10
3
4 Tang C RB
0.5 . 10
3
264 . 10
3
2 . 10
3
5 Tang P RA
11 . 10
3
121 . 10
3
1 . 10
3
6 Bein
32 . 10
3
7 Bein
56 . 10
3
71. 10
3
2 . 10
3
8 Tang I RB
2 . 10
3
82 . 10
3
14 . 10
3
9 Kaca mulut
9. 10
3
10 Sonde
27 . 10
3
26 . 10
3
11 Tang M RB
15 . 10
3
96 . 10
3
9 . 10
3
12 Pinset
13 Bein
13 . 10
3
102 . 10
3
Tabel 2 memperlihatkan penurunan jumlah koloni bakteri yang terdapat pada instrumen bedah mulut.Kolom A menunjukkan jumlah bakteri pada instrumen bedah
sebelum dilakukan pencabutan dan telah didesinfeksi dengan menggunakan cairan desinfektan.Kolom B menunjukkan jumlah bakteri pada instrumen bedah setelah
digunakan untuk pencabutan.Kolom C menunjukkan jumlah bakteri pada instrumen bedah setelah dilakukan sterilisasi dengan autoklaf.
Tabel 3. Sterilitas sampel instrumen bedah mulut dengan penggunaan autoklaf
Autoklaf Sampel
Hasil
Kaca mulut -
Sonde -
Pinset -
Tang C RB +
Tang P RA +
Bein -
Bein +
Tang I RB +
Kaca mulut -
Sonde -
Tang M RB +
Pinset -
Bein -
Tabel 3 memperlihatkan bahwa tidak didapatkan bakteri pada semua instrumen semi kritis, sedangkan ditemukan adanya pertumbuhan bakteri pada 5
buah instrumen kritis yang telah disterilisasi dengan autoklaf. Data penurunan jumlah bakteri sebelum dan sesudah perlakuan di uji
normalitasnya menggunakan Uji Shapiro-Wilk. Tabel 4. Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Shapiro-Wilk Statistic
df Sig.
Sebelumdigunakan ,675
13 ,000
Sesudahdigunakan ,803
13 ,007
Sesudahautoclave ,579
13 ,000
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Shapiro- Wilk,diperoleh distribusi data jumlah bakteri pada kelompok perlakuan tidak
normal p0,05. Sebaran data yang tidak normal ini diusahakan menjadi normal dengan melakukan transformasi data dengan menggunakan uji Wilcoxon.
Tabel 5. Hasil perhitungan Uji Wilcoxon
Sesudah digunakan– sebelum digunakan
Sesudahautoclave– sesudah digunakan
Z -2,981
a
-3,059
b
Asymp. Sig. 2-tailed ,003
,002
Hasil uji Wilcoxon, diperoleh nilai p0,05 yang menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada seluruh kelompok perlakuan. Hal ini berarti
sterilisasi dengan penggunaan autoklaf memiliki efek sterilitas yang baik terhadap penurunan jumlah bakteri di instrumen bedah mulut.
BAB 5 PEMBAHASAN