BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1. Struktur Modal
2.1.1.1.Pengertian dan Teori Struktur Modal
Struktur modal merupakan masalah penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Kelana dan Wijaya 2005:121 menjelaskan
“Struktur modal merupakan sisi kanan dari neraca, jadi merupakan kombinasi antara utang dan modal sendiri. Riset biasanya berkenaan dengan komposisi dua
hal ini, biasa dikenal sebagai DER Debt to Equity Ratio atau Leverage [debtdebt+equity]”. Komposisi ini dianggap dipengaruhi oleh berbagai faktor
fundamental keuangan, dan selanjutnya dilakukan pengetesan empiris. Selain itu khusus untuk utang biasanya dikaitkan dengan financial distress atau peluang
bangkrut dan expectid return atau imbalan yang diharapkan. Sumber pendanaan di dalam suatu perusahaan dibagi ke dalam dua
kategori yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal. Jadi, keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari dalam
internal maupun dari luar eksternal. Sumber dana internal perusahaan berasal dari laba bersih atau arus kas masuk. Dana internal ini berasal dari hasil operasi
perusahaan yang pada dasarnya milik pemegang saham. Sedangkan sumber dana eksternal perusahaan berasal dari ekuitas pemegang saham dan utang dari
kreditor.
Pengukuran struktur modal dapat menggunakan beberapa teori yang menjelaskan struktur modal dalam suatu perusahaan, diantaranya adalah Trade
Off Theory dan Pecking Order Theory.
a. Trade Off Theory
Menurut trade-off teory yang diungkapkan oleh Myers 1977 dikutip dari Kelana dan Wijaya 2005:121, menjelaskan “Perusahaan akan berhutang sampai
pada tingkat hutang tertentu, dimana penghematan pajak tax shields dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan financial distress”.
Biaya kesulitan keuangan Financial distress adalah biaya kebangkrutan bankruptcy costs atau reorganization, dan biaya keagenan agency costs yang
meningkat akibat dari turunnya kredibilitas suatu perusahaan. Husnan 2005:231 mengatakan bahwa “secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa Trade Off menganut pola keseimbangan antara keuntungan penggunaan dana dari utang dengan tngkat bunga yang tinggi dan biaya
kebangkrutan”. Sundjaya dan Barlian 2002:242 menjelaskan bahwa ”struktur modal
yang optimal didasarkan atas keseimbangan antara manfaat dan biaya dari pembiayaan dengan pinjaman. Manfaat terbesar dari suatu pembiayaan dengan
pinjaman adalah pengurangan pajak yang diperoleh dari pemerintah yang mengizinkan bunga atas pinjaman dapat dikurangi dalam menghitung pendpatan
kena pajak”.