Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Simultan F

berarti memiliki peluang investasi yang besar sehingga perusahaan membutuhkan modal yang besar pula. Kebutuhan modal yang besar inilah yang menyebabkan perusahaan akan menahan sebagian dari laba bersih yang diperolehnya untuk penambahan modal, sehingga deviden yang akan dibagikan akan semakin kecil. 4.2.2. Hasil Uji Parsial t 4.2.2.1. Pengaruh SBI terhadap DER Hasil pengujian variabel SBI terhadap struktur modal menggunakan uji t, dapat disimpulkan bahwa variabel SBI tidak berpengaruh signifikan terhadap DER pada perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2014. Hasil ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan Bangun dan Vivi 2008 yang membuktikan bahwa suku bunga berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil pengujian yang diperoleh bahwa SBI tidak berpengaruh signifikan terhadap DER menunjukan bahwa perusahaan lebih menganut Packing Order Theory dimana perusahaan lebih mengurangi hutang dibanding dengan menambah hutang. Pergerakan suku bunga yang tinggi menyebabkan tingginya proporsi hutang terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya beban bunga yang ditimbulkan dari hutang.

4.2.2.2. Pengaruh RTA terhadap struktur modal

Hasil pengujian variabel RTA terhadap DER menggunakan uji t, dapat disimpulkan bahwa variabel RTA berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap DER pada perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di BEI tahun 2011– 2014. Hasil ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Ike Tri Anggraini 2007yang membuktikan bahwa variabel Tangible Assets FTA dapat mempengaruhi struktur modal. Hasil pengujian yang diperoleh bahwa RTA berpengaruh signifikan terhadap DER menunjukan bahwa perusahaan yang melakukan investasi pada aktiva tetap mempunyai pengaruh terhadap peningkatan struktur modal perusahaan. Hal ini disebabkan bahwa perusahaan yang ingin menambah investasi pada aset tetap lebih banyak menggunakan dana eksternal seperti penerbitan saham, penerbitan surat utang obligasi dan melakukan pinjaman kepada kreditor sehingga ketersediaan laba bersih tetap terjaga dalam proporsi pembagian deviden.

4.2.2.3. Pengaruh SIZE terhadap DER

Hasil pengujian variabel SIZE terhadap DER menggunakan uji t, dapat disimpulkan bahwa variabel SIZE berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap DER pada perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian dari Bangun dan Vivi 2008 yang membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini tidak mendukung teori Riyanto 2001 yang menyatakan bahwa Perusahaan yang lebih besar dimana sahamnya tersebar sangat luas akan lebih berani mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhannya untuk membiayai pertumbuhan penjualannya dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Hasil ini membuktikan bahwa variabel Firm Size SIZE secara parsial signifikan bisa dikarenakan perusahaan yang tumbuh dengan cepat lebih banyak membutuhkan modal. Lebih jauh, biaya emisi yang terkait dalam penjualan saham biasa melebihi biaya yang terjadi ketika menjual saham, yang selanjutnya mendorong perusahaan untuk lebih memilih hutang diri pada menerbitkan saham.

4.2.2.4. Pengaruh ROA terhadap DER

Hasil pengujian variabel ROA terhadap DER menggunakan uji t, dapat disimpulkan bahwa variabel ROA berpengaruh signifikan terhadap DER pada perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. Hasil ini didukung oleh hasil penelitian Bangun dan Vivi 2008 yang membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil pengujian yang diperoleh bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap DER menunjukan bahwa konsisten dengan teori Bambang Riyanto 2001 yang menyatakan bahwa Suatu perusahaan yang mempunyai earnings yang stabil akan selalu dapat memenuhi kewajiban finansialnya sebagai akibat dari penggunaan modal asing. Sebaliknya perusahaan yang mempunyai earnings yang tidak stabil dan unpredictable akan menanggung risiko tidak dapat membayar beban bunga pada tahun atau keadaan yang buruk. 4.2.3. Pengaruh Variabel Moderating Profitabilitas Setelah pengujian hipotesis dilakukan, maka dilakukan pengujian kembali menggunakan variabel moderating yakni profitabilitas. Pengujian hipotesis kedua ini menggunakan uji selisih mutlak metode residual, disimpulkan bahwa variabel profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap nilai absolute residual namun tidak signifikan, dapat disimpulkan bahwa variabel struktur modal dapat dikatakan memoderasi hubungan antara SBI, RTA, SIZE terhadap DER perusahaan Sektor Aneka Industri di BEI dengan pengaruh yang tidak signifikan. Hasil penelitian ini tidak mendukung teori struktur modal yakni trade off theory yang dipelopori oleh Myers 1977 bahwa perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, dimana penghematan pajak dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan. Artinya dengan penggunaan hutang maka ada dua manfaat yang akan diperoleh perusahaan yakni manfaat pajak dan manfaat investasi. Manfaat pajak diperoleh perusahaan sebagai akibat dari adanya hutang yang menimbulkan biaya yang dapat mengurangi Penghasilan Kena Pajak PKP dalam perhitungan tarif pajak badan, sedangkan manfaat investasi diperleh perusahaan karena dengan adanya hutang maka kebutuhan modal untuk investasi akan semakin bertambah. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa profitabilitas tidak memoderasi variabel SBI, RTA, SIZE terhadap struktur modal. Implikasi dari hasil penelitian ini yaitu profitabilitas bukan merupakan faktor yang dapat memperkuat maupun memperlemah struktur modal. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi akan tetapi tetap dapat membagikan devidennya maka cara yang dapat ditempuh adalah mengkombinasikan sumber modal yang berasal dari dana internal laba ditahan dan sumber dana eksternal hutang. Penambahan hutang tentu saja akan membantu perusahaan menyediakan sumber modal baru tanpa mengurangi laba bersih yang akan dibagikan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel SBI, RTA, SIZE dan ROA secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2010-2014. 2. Pengujian secara parsial hanya variabel RTA dan ROA yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan Sektor Aneka Industri terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2010-2014. 3. Pengujian secara parsial variabel SBI dan SIZE tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan Sektor Aneka Industri terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2010-2014. 4. Variabel profitabilitas mampu memoderasi hubungan SBI, RTA, dan SIZE dengan struktur modal pada perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di BEI untuk periode 2010-2014 dimana pengaruhnya negatif namun tidak signifikan. 69

5.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain: 1. Nilai R-Square yang kecil menyebabkan adanya keterbatasan dalam menggunakan faktor-faktor struktur modal yaitu SBI, RTA, dan SIZE dengan kemungkinan masih terdapat banyak lagi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal selain dari faktor dalam penelitian ini. 2. Keterbatasan menggunakan sampel yaitu hanya pada perusahaan Sektor Aneka Industri saja sehingga belum dapat dijadikan dasar keputusan secara umum terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI.

5.3. Saran

Adapun saran yang atas dasar kesimpulan dan keterbatasan penelitian diatas, adalah sebagai berikut: 1. Peneliti selanjutnya diharapkan menambah jumlah variabel independen lainnya misalnya penjualan, resiko, pertumbuhan perusahaan, likuiditas, free cash flow dan faktor lainnya sehingga dengan menambah variabel akan menambah temuan baru yang lebih baik lagi yang diduga dapat mempengaruhi struktur modal. 2. Peneliti selanjutnya diharapkan menambah sampel selain perusahaan Sektor Aneka Industri seperti sektor keuangan, sektor pertambangan, sektor telekomunikasi, sektor perdagangan dan sektor lainnya agar hasil penelitiannya lebih baik lagi.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Dan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 83 97

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

26 137 88

Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating di Bursa Efek Indonesia

5 42 131

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 13

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 6

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Dan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12